Senin, 24 Januari 2011

9p. KOMPILASI PANTUN 15-24 DESEMBER 2010

9p. KOMPILASI PANTUN 15-24 DESEMBER 2010  
      (Pantun Nasehat, Pengumuman, Pantun Lelah,Pantun Hari Ibu,dll)

Binatangpun bisa berbagi kok

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN PAGI.(15/12/2010)
Layulah sudah bunga ditaman,
kelopak jatuh tangkainya kering.
Dua senjata orang beriman,
sabar dan syukur jalan seiring.

Berjalan pagi ke bukit naga,
menjelang siang pulanglah balik.
Rezeki dicari iman dijaga,
itulah cara hidup yang baik.

hendak pagi,pagilah surya,
menjelang pagi fajar berlalu.
Hendak cari,carilah nafkah,
yang halal pasti cari dahulu.

PANTUN TENGAH MALAM (15/12/2010)

Hendak renang,renanglah pagi,
pastilah oto kan tergerakkan.
Hendak senang,senanglah diri,
pastilah kelak dipertanggungjawabkan.

Mentari redup cerah berakhir,
tak lama angin kencang bergulung.
Jalani hidup bagai musafir,
lama merantau rindukan kampung.

Orang ogan pergi berhuma,
batang ditebang semak ditebas,
semoga umur kan dapat rahmah,
ketika kelak berhenti nafas.

PANTUN PENGUMUMAN. (15/12-2010)
Serumpun sukat tumbuh ditaman,
kerdillah ia dibayang pohon.
Bermohon maaf kepada teman,
kiriman anda belum direspon.

Dihembus angin daun bergetar,
gugurlah ia menimpa jala.
Bukan tak ingin beri komentar,
tetapi kerja sedang menggila.

Hendak jual,juallah bakwan,
janganlah lupa hidangan bakmi.
Hendak kesal,kesallah kawan,
janganlah putus silaturahmi.

PANTUN KAMIS 10 MUHARRAM.(16/12-2010)
Buah kuwini diperam mengkal,
setelah masak manis berair.
Hari ini hari yang sakral,
jagalah lidah perbanyak zikir.

Buat tempoyak durian dikumpul,
tempoyak diawet banyak garamnya.
Perbanyak sholawat kepada Rasul,
sholawat juga untuk keluarganya.

Garam diberi pengganti ragi,
disimpan lama tiada berkarat.
Moga diberi bimbingan Ilahi,
Selamat dunia selamat akherat.

PANTUN JUMAT MALAM (17/12/2010)
Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

PANTUN LELAH (18/12/2010)
Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

PANTUN SABTU (18/12/2010).
Tahunpun sudah akan berganti,
musim penghujan belum berakhir.
Bermohon hidup kan dirahmati,
Dunia sampai yaumil akhir.

Tertimpa ara si batang duku,
dilanda badai bercampur guntur.
Tanpa terasa waktu berlalu,
usia tua kulit mengendur.

Hujan kemarau silih berganti,
musim hujan banjirpun datang.
selama hidup selalu terjadi.
susah senang dipergilirkan.

PANTUN-PANTUN MENJELANG HARI IBU.(19/12/2010)
Sungai Sekanak meluap sudah,
airpun masuk ke kediaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Hujan melanda sawah binasa,
petani sedih padinya mati.
Doa ibunda jadi pusaka,
jalani hidup yang diberkati.

Hendak beli,belilah pauh,
mintalah selalu yang baik saja.
Hendak pergi,pergilah jauh,
mintalah selalu doa ibunda.

PANTUN PAGI (21/12-2010)
Daun pepaya rasanya pahit,
dipakai orang sebagai obat.
Hidup jalannya sehat dan sakit,
Bila bersalah banyak bertaubat.

Daun beluntas pengharum badan,
diracik orang menjadi urap.
Hidup yang pintas mari tinggalkan,
niscaya iman semakin mantap.

Hendak kunci,kuncilah peti,
tetap simpankan diwaktu malam.
Hendak cari,carilah rezeki,
tetap pisahkan yang halal haram.

PANTUN HARI IBU.(22/12/2010)
Hendak tumbang,tumbanglah ara,
jangan menimpa batang kemumu.
Hendak pulang, pulanglah segera,
ibunda rindu tatap wajahmu.

Kandang yang kuat memakai bilah,
tak hilang jatuh buah ditaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Buah mangga cuma sedikit,
jatuh setumpus isinya tiga.
Doa ibunda membelah langit,
restu ibu berbuah surga.

PANTUN NASEHAT (23/12/2010)
Kepodang bernyanyi dikala petang,
membawa pulang setangkai padi.
Timbang dan pilih secara matang,
supaya sesal tidak terjadi.

Anak penjalu hinggap didahan,
mencari makan itu karena.
Fikir dahulu sebelum putuskan,
sesal kemudian tiada berguna.

Hendak lurus,luruslah angin,
tetap menabrak dinding batako.
Hendak putus,putuskan ingin,
tetaplah ingat dengan resiko.

Inderalaya, 3 Januari 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar