Minggu, 30 Januari 2011

14p. Kompilasi Pantun-Pantun akhir Januari (26-30/1/2011)

14p. Kompilasi Pantun-Pantun akhir Januari (26-30/1/2011)

        Oleh
        Hamdi Akhsan


PANTUN SENIN PAGI (31/1/2011)

Bakinya berat tumpahlah agar,
untunglah ada sisa irisan.
Rezeki diharap bala dihindar,
itulah doa sebagai insan.

Sarapan pagi piringnya dua,
belah sedikit jangan dibuang.
Harapan tinggi beriring doa,
pabila nasib tidak kan hilang.

Ikat melati dalam jambangan,
indah dipandang harum baunya.
Selamat hati selamat badan,
itu harapan hidup didunia.

PANTUN PENUTUP (29/1/2011)
Pandan berduri simpan dibilik,
dibelah-belah bikin kelasa*
Pasrahkan diri pada pemilik,
itulah daya sebagai hamba.

Terap dikebun kini telah rebah,
dibuat getah seperti pulur.
Berharap ampun segala dosa,
selamat dunia selamat kubur.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
di pandan jua kan dijatuhkan.
Hendak tidur,tidurlah mata,
pada-Mu jua hidup serahkan.

PANTUN MALAM (29/1/2011)
Belidang tajam bagaikan buluh,
terkena kulit membawa luka.
Panjang jalan banyak ditempuh,
lama hidup banyak dirasa.

Getah rengas membuat gatal,
kulitpun bengkak berwarna merah.
Janganlah puas jalankan akal,
supaya rahmat terus tercurah.

Hendak putih,putihlah jati,
buatlahlah papan didipan jua.
Hendak sedih,sedihlah hati,
simpanlah dalam didalam jiwa.

PANTUN MALAM (28/1/2011)
Cincin terbalik pasang dijari,
pindahkan ia ke jari tengah.
Cinta yang baik selalu diuji,
bila bersabar kan bahagia,

Pergi ke curup jalannya licin,
jalan yang licin pakai sepeda.
Kalaulah hidup masihlah miskin,
yang penting iman didalam dada.

Hendak berat, beratlah timba,
tetapi jangan patahkan alu.
Hendak istirahat,istirahat kita,
tetapi doa tetap selalu.

PANTUN SORE (28/1/2011)
Hujan petang sirami bumi,
Subur sudah sawah dan lahan.
Segala yang datang tak diketahui,
taqdir didepan rahasia Tuhan.

Mendung sudah semenjak zuhur,
pertanda hujan kan datang sudah.
Sedikit sabar banyak bersyukur,
niscaya rezeki akan ditambah.

Jaga telaga dari polusi,
niscaya sehat air yang ada.
Jaga keluarga beserta diri,
niscaya hidup kan bahagia.

PANTUN JUMAT PAGI (28/1/2011)
Hujan dihulu turunnya petang,
banjir melanda airnya tinggi.
Malam berlalu pagi pun datang,
berkurang usia sehari lagi.

Basahlah beras didalam talam,
jadilah bubur nasinya kental.
Bekerja keras siang dan malam,
masuk ke kubur harta ditinggal.

Hendak lari, segeralah lari,
kalau telah letih istirahatkan.
Hendak cari,harta dicari,
usia bertambah jangan lalaikan.

PANTUN MALAM (27/1/2011)
Kenduri serempak di malam jumat,
banyak acara sudahnya dalu.
Karena lapak sepi peminat,
bailklah tutup saja dahulu.

Hendak ke hulu hujannya lebat,
tak bawa payung orang terkejut.
Tidurlah dulu di malam jumat,
semoga sempat bangun tahajut.

Gugur-gugurlah si buah mangga,
janganlah manggis ditimpa mati.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
simpanlah tangis perih dihati.

PANTUN SIANG (27/1/2011)
Ikan betulu tidak beranak,
bertelur ia di hari pagi.
Berhenti dahulu kerja sejenak,
ambillah wudhu hadap Ilahi.

Putih mengkilat sisiknya ikan,
kalau ditumbuk jadi terasi.
Setelah sholat pergilah makan,
kerja menumpuk lanjutkan lagi.

Hendak mentah,mentahlah nasi,
tetapi gulai tetap hidangkan.
Hendak kerja,kerjalah diri,
amal ibadah jangan lalaikan.

Inderalaya, 31/1/2011
Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Rabu, 26 Januari 2011

13p. Kompilasi Pantun Malam 21-28 Januari 2011

13p. Kompilasi Pantun Malam 21-28 Januari 2011
      (Pantun Rindu, Pantun Religi)

      Oleh
      Hamdi Akhsan


PANTUN MALAM (26/1/2011)

Kalaulah buluh diadu-adu,
selagi lekat dipisah-pisah.
Kalaulah jauh dirindu-rindu,
selagi dekat disia-sia.

Buluh sebatang dibelah-belah,
untuk pelupuh dipasang-pasang.
Rindu yang ada disia-sia,
rindu yang jauh dikenang-kenang.

Gugur-gugurlah wahai sang mangga,
jangan menimpa buah mengkudu.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
biarkan dunia ramai berlalu.

PANTUN MALAM (25/1/2011)
Asam pauh tumbuh di ulu
dibawa rakit ke muaradua.
Dari jauh kukirim rindu,
kalaulah nasib bertemu jua.

Randu dibawa ke kota liwa,
danau ranau lewatnya dari.
Rindu rasa rindu dijiwa,
mata menetes ratapi diri.

Kalangan subuh ke jagaraga,
dalu burat pergi ke kemu.
Kalau tiada berjodoh juga,
di akherat kita bertemu.

PANTUN SIANG (25/1/2011)
Hujan deras hanyutkan batu,
hilang ikatan tangga pangkalan.
Bekerja keras sudahlah tentu,
tetapi badan jangan lupakan.

Kalau tak lebar tangga pangkalan,
tali diulur panjangkan ia.
Kalau lapar segeralah makan,
lanjut zuhur jangan ditunda.

Di Baturaja pasarnya pagi,
sehat dan segar belilah ikan.
Kerja dunia teruslah cari,
akherat tetap diutamakan.

PANTUN PENUTUP (24/1/11)
Kalau randu, biarlah randu,
jangan dirubah nama batangnya.
Kalau rindu,biarlah rindu,
jangan berubah sampai akhirnya.

Hendak hitam,hitamlah tinta,
semoga elok tertulis rapi.
Hendak pejam,pejamlah mata,
semoga esok bertemu pagi.

Gugur-gugurlah wahai sang nangka,
jangan menimpa si buah pauh,
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
jangan rindukan dia yang jauh.

PANTUN MALAM (24/1/2011)

Dusun parit jauh di tepi,
Banyak kelapa tumbuh disitu.
Walaupun pahit kini jalani.
Moga bahagia diujung waktu.

Awan putih, langitpun putih,
alamat hujan tak reda jua.
Badan letih,jiwapun letih,
berharap semua ikhlaskan jua.

Tanam tiga,berbuah tiga,
agar subur pupuklah tanah.
Iman jaga,ibadah jaga,
agar dikubur tidak merana.

PANTUN KERJA (24/1/11)
Kalaulah kuda,biarlah kuda,
yang harum itu burung pelikan.
Kerja yang sudah,biarlah sudah,
yang belum esok kita lanjutkan.

Paruh yang putih,biarlah putih,
hendak mengkilap asahlah taji.
Tubuh yang letih,biarlah letih,
besok berharap segar kembali.

Hendak malang,malanglah kuda,
burung berbah tetap kan pergi.
Hendak pulang,pulanglah anda,
dirumah menunggu anak dan istri.

PANTUN PAGI (23/1/2011)
Ranting patah daun pun layu,
gugurlah ia suburkan bumi.
Penting ditata sudahlah tentu,
sabar dan syukur setiap hari.

Rumpun halia timbang pagi,
Bersihkan ditanah memakai air.
Hidup mulia memang dicari,
akherat juga tujuan akhir.

Hendak perih,perihlah mata,
sirih lah jua untuk bersihkan.
Hendak cari, carilah nafkah,
pada-Nya jua dipertanggungjawabkan.

PANTUN PENUTUP (22/1/2011)

Burung budbud didahan hinggap,
kalaulah hinggap jangan ganggukan.
Bangun tahajjud dipasang niat,
kalau lah dapat jadi amalan.

Lebatlah sungguh si buah padi,
asalkan burung dapat usirkan.
Teringat dosa ingat Ilahi,
moga ampunan kan diberikan.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menimpa pinggiran pagar.
Hendak tidur,tidurlah mata,
janganlah lupa zikir istighfar.

PANTUN JELANG MAGHRIB (23/1/2011)
Berbah terbang ke atas bukit,
burung budbud bunyinya dalu.
Karena hari menjelang maghrib.
Berhenti fesbuk mandi dahulu.

Diatas bukit berbah bersarang,
baru turun di hari pagi.
Setelah maghrib segera makan,
barulah sibuk berfesbuk lagi.

Burung mematuk buah setangkai,
dibawa pulang untuk anaknya.
Didepan komputer waktu dipakai,
semoga memberi manfaat guna.

PANTUN SABTU PAGI (22/1/11)
Tebu ditanam ditetak-tetak,
dipotong lebar setiap ruas.
Sesama jangan menginjak-injak,
laku yang zalim dibayar lunas.

Mengambil sari diperas-peras,
dapat airnya dibuat gula.
Selalu berfikir dan kerja keras,
supaya hidup banyak pahala.

Hendak berdiri, dirilah rumah,
tetapi jangan sampai tak makan.
Hendak mencari,carilah nafkah,
rezeki yang halal tetap jagakan.

PANTUN PAGI (21/1/2011)
Tanjungkarang ke kalianda,
singgah sebentar buat berenang.
Kalaulah orang taat ibadah,
dunia dapat akherat senang.

Ke Pariaman orang Tandikat,
menjual pala depan beranda.
Kalaulah iman kuat melekat,
berbuat salah berdegup dada.

Hendak lari,larilah kita,
jangan hamburkan sampah ditaman.
Hendak cari,carilah harta,
jangan campurkan halal dan haram.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Selasa, 25 Januari 2011

12.p KOMPILASI PANTUN-PANTUN RINDU DAN ELEGI

12.p KOMPILASI PANTUN-PANTUN RINDU  DAN ELEGI
Oleh
Hamdi Akhsan




PANTUN RINDU-1.

Jatuh patah si ranting tua,
jangan menimpa buah mengkudu.
Rindu rasa rindu dijiwa,
kemana tempat harus mengadu?

Mengapa padi batangnya patah?
dihembus kuat angin berulang.
Kemana pergi kubawa serta,
seperti daging berdampit tulang.

Rebahlah sudah pohon bidara,
tak mungkin lagi bunga bersemi.
Terhujam dalam tiada terkira,
bagaikan akar didalam bumi.



Pahit empedu lekat terasa,
lama melekat sampai membekas.
Pahitnya rindu makin terasa,
karena rasa tiada berbalas.

Berangin sore di beranda,
tertidur diri bersilang tangan.
Bertanya bidadari berada,
didalam mimpi didalam angan.


Langu terasa daun kenikir,
dilalap ada direbus ada.
Rindu dendam tiada`berakhir,
bertemu tiada berkata tiada.

Embun melayang dihari pagi,
melekat dingin di akasia.
Mengapa sayang setelah pergi,
ketika dekat disia-sia.

Pergi ke gunung tertusuk duri,
baru terasa darah tersita.
duduk termenung seorang diri,
tanpa sadar menetes air mata.

Sirih terbelit di pohon randu,
randunya patah habislah asa.
Itulah sulit ketika rindu,
tembok yang tebal ditembus rasa.

Ke pasar pergi membeli pita,
pita dipakai tampaklah rapi.
Ketika rasa telah terkata,
bagaikan samudera tiada tepi.

PANTUN RINDU-2
Randu dikampung habislah sudah,
ditebang pula pohon bidara.
Rindu kampung rindu ibunda,
rindukan pula sanak saudara.

Rumpun ilalang penuhi hutan,
habis tempat tanaman sudah.
Ingin pulang jelang Ramadhan,
ziarah kubur jenguk ayahanda.

Tumbuhlah terap ditepi sumur,
pindahkan ia dekat perigi.
Berharap Allah panjangkan umur,
moga bertemu Ramadhan lagi.

Sewindu masa berakhir sudah,
tebing dibuat telah membatu.
Rindukan ayah rindukan bunda,
tiadalah lekang dimakan waktu.

Pergi mengarat dapatlah dalum,
dalam dipindang lezat terasa.
Pintar tidak pakarpun belum,
hanyalah ingin berbagi rasa.

Burung bangau hidup dipohon,
pohonnya hilang dibangun taman.
Hidup dirantau duapuluh tiga tahun,
tidaklah lupa kampung halaman.

Pungguk rindukan bulan yang indah,
bulan purnama indah rupawan.
Selain rindukan ayah dan bunda,
rindu pula pindang cendawan

Buah kemusuk masaklah sudah,
tak dimakan jatuh bertebaran.
Ibadah khusuk berbuah indah,
jiwa yang tenang dan kesabaran.

PANTUN RINDU KA'BAH.


Hari berubah bulan berganti,
hampir setahun waktu berlalu,
rindu ka'bah Ilahi Robbi,
ingin menangis seperti dulu.

Orang tawaf rapi bergilir,
panjatkan zikir bagai alunan.
Airmatapun deras mengalir,
ratap dan tangis mohon ampunan.

Menatap ka'bah diatas atap,
menggigil rasa takjud terbagi.
Ditawaf wada' hamba meratap,
panggilah hamba ke sini lagi.

Datang ke raudhah dengan beriring,
Sholat dan dia sudahlah tentu.
Di Madinah ini Engkau berbaring.
kami mencintaimu sepanjang waktu.

Padang Arafah luas terbentang,
sejauh mata orang berdoa.
izinkan ya Allah yang akan datang,
berharap kami datang berdua.

Melempar jumroh ibadah berat,
berjalan jauh butuh tenaga,
izinkan hamba sebelum sekarat,
mohon ampunan dan ridho Surga.

Wadah air dari gerabah,
berat diangkat sampai mengiggil.
Bila adinda rindukan ka'bah,
pastilah kelak akan dipanggil.

 PANTUN ELEGI MALAM.

Bertanam padi dihutan jati,
padinya bayang tumbuhnya kurus.
Betapa dalam gundahnya hati,
sampai badanpun tiada terurus.


Jati ditebang dibuat pasak,
pasak dipasang dibatang duri.
Hati dan jasad menjadi rusak,
karena perih ditelan sendiri.

Lilin di pasang cahyanya redup,
malampun datang gelaplah sudah.
Kalau ku tau perihnya hidup,
ingin kupulang ke rahim bunda.

Kusangka daging ternyata kulit,
sama seperti makan durian.
Kusangka mudah ternyata sulit,
tersedu aku di kesendirian.

Jatuhlah sudah daun bidara,
tak akan mau kijang yang lalu.
Walaupun mata menangis darah,
tiada guna sesal berlalu.

Mandi sore pangkalan hanyut,
pindah ke ulu ada buaya.
Kemana lagi tempat bergayut,
ketika diri tiada berdaya.

Anak selimang mudik ke ulu,
terkena jaring tiada berdaya.
Walaupun malang sedih selalu,
moga diujung ada cahaya.

Al Faqir


Hamdi Akhsan

Senin, 24 Januari 2011

11p. KOMPILASI PANTUN (1-7 DESEMBER 2010)
        Pantun Pengantin, Nasehat, Religi, Pantun Anak)

        Oleh
        Hamdi Akhsan.

PANTUN NASEHAT PAGI (1/12-2010)

Seminggu lagi tahun berganti,
bulan Muharram kembali datang.
Masa yang lalu telah dititi,
sekarang hidup menjelang petang.


Orang yang Haji telah kembali,
wajah yang letih memancar sejuk.
Menjadi tua sudahlah pasti,
semoga ibadah semakin khusuk.


Bersihlah sudah jiwa yang kotor,
setelah haji akhlak mengiring.
Ketika muda jadi pelopor,
setelah tua jadi pembimbing.

PANTUN MALAM (1/12-2010)
Buluh serumpun tumbuh di tebing,
tebingnya runtuh buluh pun tumbang.
Suami dan istri selalu seiring,
niscaya keluarga akan seimbang.

Tebing runtuh tanah merekah,
sawah ladang habis tertimbun.
Berharap selalu rezeki kan berkah,
membawa lapang dan hidup rukun.


Himpun-himpunlah buluh dibelah,
bisa dibuat pondokan bambu.
rukun-rukunlah berumah tangga,
Mati dahulu siapa yang tahu.


PANTUN PENGANTIN (3/12-2010)
Bukan waduk, sembarang waduk,
tapi waduk di wonogiri.
Bukan duduk sembarang duduk,
duduk menjadi raja sehari.

Waduk dikeliling oleh pantai,
dipakai bertani orang disitu.
Duduk bersanding dua mempelai,
saling melirik dan malu-malu.

dipanen semua ikan-ikannya,
agar tak rusak ikan disalai.
Undangan semua panjatkan doa,
agar bahagia pasangan mempelai.

Buah kelapa kena sendayang,
terkena satu jatuhnya dua.
Saling mencinta saling menyayang,
semoga kekal sampai tua.

Kalaulah nanti minum selasih,
badan yang panas akan dingin.
Kalaulah nanti ada selisih,
biacarakan berdua apa yang ingin.

PANTUN SABTU PAGI (4/12/2010)
Musim hujan banjirpun datang,
banyak orang pergi mengungsi.
Karena umur menjelang petang,
susah dan senang telah dilalui.

Kalau mengungsi ke tanah tinggi,
bawalah bekal sekedar perlu.
sakit dan sehat yang dijalani,
moga membuat sabar selalu.

Semakin hebat hujan yang lebat,
membuat takut didalam hati.
Istirahat cukup serta berobat,
semoga cepat pulih kembali.

Walaupun pohon habis berbuah,
kebun yang ada tetap diurus.
Walaupun ampun dipanjat sudah,
amal ibadah lakukan terus.

Daun talas tempat tempayak,
ditebas orang putuslah dua.
Ikhlas Sodaqoh berbalas banyak,
penghapus dosa mengalih bala.

PANTUN SABTU SIANG (4/12/2010)

Tempoyak sepiring diatas genting,
susah disimpan dalam botol.
Banyak kucing yang kurus kering,
sejak tikus membawa pistol.

Gimana gelang tak berkilauan,
karena diasah waktu yang lama.
Gimana elang tak kelaparan,
karena ayam dikawal singa.

Disana gunung disini gunung,
dibaliknya ada taman kamboja,
Kesana bingung kesini bingung,
lebih baik kita tidur siang saja.

PANTUN AHAD PAGI (5/12/2010)
Bambu dibelah bikin jerambah,
pergi ke huma bambu dititi.
Seminggu sudah waktu bertambah,
angka tahun pun akan berganti.

Sumur diladang satu tertimbun,
susahlah sudah menyiram lada.
Umur berkurang selama setahun,
moga bertambah amal ibadah.

Lahan di tugal bertanam padi,
tugal ditancap bibit taburkan.
Rezeki yang halal hendaklah cari,
amal ibadah mari tambahkan.

PANTUN TAHUN BARU HIJRIYAH (6/12-2010)

Tahun Hijriyah banyak dinanti,
Banyaklah orang mulai berubah.
Kini tahunpun telah berganti,
usia berkurang pastilah sudah.

Dalam sejarah tahun bermula,
Sang Rasul pindah ke kota Yastrib.
Ibarat umur sudah bertambah,
usia sudah menjelang maghrib.

Hendak bundar,bundarlah serabi,
takkan sebundar si buah waluh.
Hendak sadar,sadarlah diri,
takkan sang maut bisa ditangguh.

PANTUN 1 MUHARRAM (7/12-2010)
Bulan berganti cahaya temaram,
pagi datang terang menyapa.
Hari ini telah satu Muharram,
tahun yang baru sudah dijumpa.

karena malam gelap cahaya,
burung tak bisa pulang ke sangkar.
Bulan Muharram bulan mulia,
mari berbondong berbuat amal.

Hendak ambil,ambillah arang,
janganlah lupa simpan dibilik.
hendak mencicir,cibirlah orang,
tak perlu urung berbuat baik.

Bulan Muharram ada Asy-Syura,
Imam Husein mati terbunuh.
Berbuat baik hendaklah segera,
Niscaya syaitan akan menjauh.

Bulan Muharram Firaun tenggelam,
mengejar Musa di Laut Merah.
Baikkan niat ada didalam,
Membuat amal lipat pahala.

Bulan Muharram Yusuf pun bebas,
fitnah yang ada tidak terbukti.
Apa yang diberikan hendaklah puas,
harta yang ada kan diberkati.

PANTUN MEMBUAT PANTUN.(7/12-2010)
Pantun itu barisnya empat,
empat kata tersusun rapi,
baris satu dua sampiran tempat,
baris tiga empat adalah isi.

Membuat bentuk belah ketupat,
limas terbentuk digabung dua.
Buat dahulu tiga dan empat,
baru sampiran satu dan dua.

Lebaran ramai sampai malam,
dimalam hari udara dingin.
Sampiran berisi tentang alam,
isi terkait apa yang ingin.

Hendak berembun,berembunlah cuaca,
tetapi jangan sepanjang hari.
Hendak berpantun,berpantunlah kita,
tetapi jangan sakiti hati.

Makan-makanlah banyak juadah,
karena juadah mengandung gizi.
sopan-sopanlah dalam berkata,
karena kata wujudnya budi.

Ada pula batu permata,
berasal dari intan yang keras.
Ada pula yang yang lima kata,
tapi tak apa asal selaras.

enak terasa daun keladi,
dimasak dengan santan kelapa.
Elok bahasa cerminnya budi,
ditambah pula eloknya rupa.

PANTUN ANAK SORE (7/12-2010)
Terkenal gatal kena jelatang,
Terasa ngilu gosokkan kain.
Hari pun telah menjelang petang,
sudahlah dulu engkau bermain.

Jangan digaruk nanti meradang,
minumkan air si daun lontar.
Pergilah mandi bersihkan badan,
agar tubuhmu sehat dan segar.

Tak lama gatal menjadi reda,
bengkak yang ada sembuh perlahan.
Sebentar lagi maghrib kan tiba,
siapkan diri menghadap Tuhan.

Kalaulah luka bekasnya tetap,
haluskan dengan putik mangga.
Setelah maghrib segera bersiap,
makan bersama dengan keluarga.

Getah nangka seperti pati,
serupa dengan getah keluih.
Dengan belajar sepenuh hati,
sukses didepan siap diraih.

PANTUN RINDU (7/12-2010)
Hendak putih, putih melati,
jangan disisih tatkala jatuh.
Hendak sedih,sedihlah hati,
jangan ratapi dia yang jauh.

Hendak jatuh, jatuhlah pari,
jangan menimpa buah mendira.
Hendak jauh,jauhlah pergi,
janganlah lupa pada ibunda.

Ingin nyemberang jembatan patah,
terpaksa berputar di hutan lebat.
Ingin pulang tapi tak kuasa,
airmata lah menjadi obat.

Al Faqir


Hamdi Akhsan
10p. KOMPILASI PANTUN 7-14 DESEMBER 2010
        (Pantun Agama, Nasehat, Pengantin Baru,Malam Minggu,Merantau,Ulang Tahun)

        Oleh
        Hamdi Akhsan.


PANTUN PAGI (14/12/2010)
Asalnya bangku darilah rotan,
asalnya rotan di rimba sana.
Sesal dahulu itu pendapatan,
sesal kemudian tiada berguna.

Hendak mengkal,mengkal sebiji,
jangan semua yang diperamkan.
Hendak sesal,sesallah diri,
janganlah taqdir yang disalahkan.

Buah mengkudu hendak dipetik,
dibuat minum lepas dahaga.
dengarlah selalu nasehat baik,
supaya hidupmu akan bahagia.

PANTUN SENIN MALAM (13/12/10)
Musim kemarau mulai datang,
hujan yang turun makin sedikit.
Yakin dirantau nasib kan menang,
bertahan hidup senang dan sakit.

Cuaca jadi panas menyengat,
banyaklah orang dinginkan diri.
Ayah dan ibu selalu diingat,
doa diminta restu dicari.

Hendak beli,belilah pita,
janganlah lupa tambahlah satu.
Hendak pergi,pergilah kita,
janganlah lupa mintakan restu.

PANTUN SENIN PAGI (13/12/10)
Reduplah sudah surau dilintau,
dimasa kini suraupun kosong.
Hidup di dunia bagai merantau,
dimasa tua rindukan kampung.

Pagi menjelang mentari datang,
burung berkicau riang gembira.
Usia lanjut menjelang petang,
akherat tentu tujuan mengarah.

Hendak pergi,pergilah rusa,
ke hutan lebat tempat tujuan.
Hendak cari,carilah dunia,
akherat juga tempat kan pulang.

PANTUN PENGANTIN BARU.(12/12-2010)
Bulan redup sinari telaga,
indah merona si mawar biru.
Indahnya hidup bagaikan surga,
itulah suasana pengantin baru.

Bunga ditaman berkembang mekar,
harum tercium orang yang lalu.
Rasanya malam hanya sebentar,
ingin berdua sepanjang waktu.

Sang Mawar mekar berkuntum merah,
indah warnanya setiap kuntum.
Saling melirik tersenyum mesra,
semoga bahagia seribu tahun.

Terdengar sayup burung selayak,
pulang ke sarang dihari senja.
kalaulah sanggup beranak banyak,
kalaulah tidak sedikit saja.

lebah madu bunyi berdengung,
itu pertanda marahlah sudah.
Tak usah ragu tak usah bingung,
air mengalir ke tempat rendah.

hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan terhalang lebatnya ranting.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan mengenang masa pengantin.

Ranting tua daunnya muda,
daun yang gugur terus berganti.
Pengantin tua atau muda,
yang penting hidup selalu serasi.

PANTUN AHAD PAGI.(12/12-2010)
Mentari redup dikala senja,
pulang ke sarang burung seriti.
Masa hidup berubah-ubah,
senang dan susah silih berganti.

Pergi petani menggiling beras,
beras dibawa dedak diambil.
Selagi muda bekerja keras,
kala dewasa memetik hasil.

Sumur di huma keringlah satu,
tak bisa lagi mandi disana.
Umur yang berkah sudahlah tentu,
semoga manfaat untuk sesama.

Rumput kiambang banyak tersebar,
tutupi kolam mengganggu padi.
Rezeki terkadang sulit dan lancar,
itulah sunnah dalam mencari.

Ingat selalu pepatah lama,
selagi kecil teranja-anjah,
setelah besar terbawa-bawa,
ketika tua tidak berubah

Gagah nian si kumbang jati,
pohon dikerat sampai ke pangkal.
Itulah jalan hidup sejati,
dunia akherat kerja maksimal.

Kuda diikat tonggaknya patah,
diganti unjar kayu ditebang.
Kadang berharap dapat kelapa,
ternyata jatuh si buah mumbang.

Duku dibuka manispun hadir,
pengobat dahaga ditengah hari.
Dhuha membuka rahasia taqdir,
mendapat bantuan malaikat Ilahi.

Sebutir padi jatuh di taman,
ditanam ia tumbuh disana.
Taqdir Ilahi jangan dilawan,
balasan ikhlas berlipat ganda.

PANTUN MALAM MINGGU.(11/12-2010)
Ada rusa kena perangkap,
berlalu malam terasa dingin.
Ada rasa berujung harap,
semoga terkabul apa yang ingin.

Hendak merdu,merdu merpati,
janganlah putus suara indah.
Hendak rindu,rindulah hati,
janganlah pupus asa didada.

Hendak ke huma jalannya licin,
hanya membawa bekal yang ada.
Hendak bertemu tapi tak mungkin,
hanyalah doa dipanjat jua.

Ruang tunggu tiada meja,
kursi tersusun dibawah atap.
Malam minggu masih bekerja,
itulah kalau banyak berharap.

Randu ditepi randu dirawa,
apalah beda dahan menjuntai.
Rindu hati rindu rasa,
apalah daya tangan tak sampai.

Rentak zapin mendayu-dayu,
disambut dengan tarian tanggai.
Hendak rindu biarlah rindu,
sedih dijiwa bila tak sampai.

Ditunggu-tunggu dak hujan-hujan,
kering sudah jemuran kain.
Ditunggu-tunggu tak datang-datang,
berarti sudah punya yang lain.

Biar-biarlah batu direndam,
kerasnya tetap seperti dulu.
Biar-biarlah rindu dipendam,
obatnya kelak akan bertemu.

Yang dibatu tetap terkapar,
yang dibata ditetak pisau.
Yang dirindu tak tak ada kabar,
ternyata sudah senang dirantau.

PANTUN SIANG.(11-12-2010)
Sebatang buluh dibuat bilah,
dipakai pagar rumah dikampung.
Segala taqdir garisan Allah,
itulah hidup harus berlangsung.

Tikar selembar dilipat-lipat,
dibawa pergi tempat kenduri,
Hidup yang sabar menjadi obat,
membawa hasil tenangnya diri.

Hendak ikat,ikatlah paku,
kelak pakunya akan karatan.
Hendak buat,buatlah laku,
kelak semua dipertanggungjawabkan.

PANTUN JUMAT.(10/12/2010)
Panas diobat air selasih,
akanlah baik dibuat pekat.
Usia bertambah rambut memutih,
pertanda akhir semakin dekat.

Hendak rapih,rapihlah babut,
tetap dibentang di surau juga.
Hendak putih,putihlah rambut,
semangat hidup tetap dijaga.

Buah kenari dimakan beruga,
dibawa lari kedalam taman.
Dunia dicari akherat dijaga,
supaya hidup selalu iman.

PANTUN ULANG TAHUN. (9/12/2010) 
Sukat serumpun habis dibabat,
untuk dibawa ke kandang kuda.
Selamat ulang tahun sahabat,
moga usia mendapat berkah.

Jalan ke sumur sukatnya lebat,
tak jadi dibawa air di wadah.
Bertambah umur membaik sifat,
meningkat pula amal ibadah.

Hendak berduri,teruslah duri,
jalan ke ladang bersihkan juga.
Hendak mencari,carilah rezeki
usia berkurang perhatikan juga.

PANTUN MALAM.(9/12/2010)
Hendak randu,biarlah randu,
randu dicari ambil kapasnya.
Hendak rindu,biarlah rindu,
rindu Ilahi paling utama.

Pergi ke surau di hari senja,
sambil mengaji belajar ibadah.
Pergi merantau semenjak muda,
tinggalkan ayah tinggalkan bunda.

Kalau orang tak suka cuka,
bisa diganti membeli laksan.
Kalau orang banyak yang suka,
dimana saja jadi tangisan.

Galangan disusun tanahnya rata,
kalau berkelok itu di hutan.
Usaha dulu baru meminta,
kabarnya sibuk berjalan-jalan.

Dingin pagi sedingin fajar,
malaslah orang pergi ke hutan.
Ingin berbagi ingin belajar,
semoga diberi-Nya keberkatan.

Tosan jangan dibikin azimat,
kalaulah salah Allah kan Murka.
Berbuat baik jadikan sifat,
niscaya hidup selalu berkah.

PANTUN KAMIS PAGI (9/12/2010)
Pagi mendung hujanpun tiba,
burung tak jadi pergi ke hutan.
Ingin beruntung banyaklah doa,
sangka yang baik mari tanamkan

Mendung putih hujanpun lama,
segar dan hijau tanaman padi.
Beruntung bila ingat sesama,
tuk bekal kelak pabila mati.

Hendak mandi,mandilah kita,
jangan membuat basahnya sari.
Hendak cari,carilah harta,
jangan membuat lupanya diri.

PANTUN RABU PETANG.(8/12/2010)
Berburu kijang di hutan bambu,
dapat seekor puaslah sudah.
Guru yang datang berbagi ilmu,
supaya faham jadi bertambah.

Bermalam lagi tuk buru rusa,
kalau tak dapat pulangnya dalu.
Balai Teknologi membawa berkah,
bertemu lagi murid dahulu.

Hendak kata,katalah tuan,
tetapi tutur harus dijaga.
Hendak tua,tualah badan,
tetapi ilmu harus ditambah.

Buruan dicari sampai ke pinggir,
terus menuju ke hutan jati.
Ilmu dicari bagai musafir,
tiada berhenti sampai ke mati.

Sampai ke huma banyak keringat,
sejenak kerja terus berhenti.
Pepatah lama patut diingat,
hidup seperti ilmunya padi.

Menjelang fajar petir berdentum,
pertanda hujan tak akan reda.
Mengajar Diklat Laboratorium,
belajar mencari kebenaran ilmiah.

Hujanpun lebat menjelang fajar,
menjelang siang baru berhenti.
Ilmu dunia tuntut yang benar,
ilmu akherat bekal tuk nanti.

Buruan dicari sampai ke pinggir,
terus menuju ke hutan jati.
Ilmu dicari bagai musafir,
tiada berhenti sampai ke mati.

Sampai ke huma banyak keringat,
sejenak kerja terus berhenti.
Pepatah lama patut diingat,
hidup seperti ilmunya padi.

PANTUN RABU PAGI.(8/12/2010)
Tahun Hijriah telah berganti,
bulan Muharram kini telah datang.
Berharap usia kan diberkati,
ketika akhir mulai menjelang.

Bulan muda cahayanya redup,
di musim hujan tertutup awan.
Senang susah garisnya hidup,
yang penting iman kepada Tuhan.

Hendak cerah,cerahlah awan,
walau mendung kan datang juga.
Hendak kerja,kerjalah badan,
Wajib dan sunnah tetap dijaga.


Maaf seharian ngisi diklat,
buka Hp pun tak sempat,
baru selesai pukul empat,
mengejar bis jangan telat.

Inipun baru sampai dirumah,
setelah magrib makan bersama,
setelah itu ke kampus lama,
tuk selesaikan kerja utama.


Al Faqir

Hamdi Akhsan


9p. KOMPILASI PANTUN 15-24 DESEMBER 2010

9p. KOMPILASI PANTUN 15-24 DESEMBER 2010  
      (Pantun Nasehat, Pengumuman, Pantun Lelah,Pantun Hari Ibu,dll)

Binatangpun bisa berbagi kok

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN PAGI.(15/12/2010)
Layulah sudah bunga ditaman,
kelopak jatuh tangkainya kering.
Dua senjata orang beriman,
sabar dan syukur jalan seiring.

Berjalan pagi ke bukit naga,
menjelang siang pulanglah balik.
Rezeki dicari iman dijaga,
itulah cara hidup yang baik.

hendak pagi,pagilah surya,
menjelang pagi fajar berlalu.
Hendak cari,carilah nafkah,
yang halal pasti cari dahulu.

PANTUN TENGAH MALAM (15/12/2010)

Hendak renang,renanglah pagi,
pastilah oto kan tergerakkan.
Hendak senang,senanglah diri,
pastilah kelak dipertanggungjawabkan.

Mentari redup cerah berakhir,
tak lama angin kencang bergulung.
Jalani hidup bagai musafir,
lama merantau rindukan kampung.

Orang ogan pergi berhuma,
batang ditebang semak ditebas,
semoga umur kan dapat rahmah,
ketika kelak berhenti nafas.

PANTUN PENGUMUMAN. (15/12-2010)
Serumpun sukat tumbuh ditaman,
kerdillah ia dibayang pohon.
Bermohon maaf kepada teman,
kiriman anda belum direspon.

Dihembus angin daun bergetar,
gugurlah ia menimpa jala.
Bukan tak ingin beri komentar,
tetapi kerja sedang menggila.

Hendak jual,juallah bakwan,
janganlah lupa hidangan bakmi.
Hendak kesal,kesallah kawan,
janganlah putus silaturahmi.

PANTUN KAMIS 10 MUHARRAM.(16/12-2010)
Buah kuwini diperam mengkal,
setelah masak manis berair.
Hari ini hari yang sakral,
jagalah lidah perbanyak zikir.

Buat tempoyak durian dikumpul,
tempoyak diawet banyak garamnya.
Perbanyak sholawat kepada Rasul,
sholawat juga untuk keluarganya.

Garam diberi pengganti ragi,
disimpan lama tiada berkarat.
Moga diberi bimbingan Ilahi,
Selamat dunia selamat akherat.

PANTUN JUMAT MALAM (17/12/2010)
Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

PANTUN LELAH (18/12/2010)
Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

PANTUN SABTU (18/12/2010).
Tahunpun sudah akan berganti,
musim penghujan belum berakhir.
Bermohon hidup kan dirahmati,
Dunia sampai yaumil akhir.

Tertimpa ara si batang duku,
dilanda badai bercampur guntur.
Tanpa terasa waktu berlalu,
usia tua kulit mengendur.

Hujan kemarau silih berganti,
musim hujan banjirpun datang.
selama hidup selalu terjadi.
susah senang dipergilirkan.

PANTUN-PANTUN MENJELANG HARI IBU.(19/12/2010)
Sungai Sekanak meluap sudah,
airpun masuk ke kediaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Hujan melanda sawah binasa,
petani sedih padinya mati.
Doa ibunda jadi pusaka,
jalani hidup yang diberkati.

Hendak beli,belilah pauh,
mintalah selalu yang baik saja.
Hendak pergi,pergilah jauh,
mintalah selalu doa ibunda.

PANTUN PAGI (21/12-2010)
Daun pepaya rasanya pahit,
dipakai orang sebagai obat.
Hidup jalannya sehat dan sakit,
Bila bersalah banyak bertaubat.

Daun beluntas pengharum badan,
diracik orang menjadi urap.
Hidup yang pintas mari tinggalkan,
niscaya iman semakin mantap.

Hendak kunci,kuncilah peti,
tetap simpankan diwaktu malam.
Hendak cari,carilah rezeki,
tetap pisahkan yang halal haram.

PANTUN HARI IBU.(22/12/2010)
Hendak tumbang,tumbanglah ara,
jangan menimpa batang kemumu.
Hendak pulang, pulanglah segera,
ibunda rindu tatap wajahmu.

Kandang yang kuat memakai bilah,
tak hilang jatuh buah ditaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Buah mangga cuma sedikit,
jatuh setumpus isinya tiga.
Doa ibunda membelah langit,
restu ibu berbuah surga.

PANTUN NASEHAT (23/12/2010)
Kepodang bernyanyi dikala petang,
membawa pulang setangkai padi.
Timbang dan pilih secara matang,
supaya sesal tidak terjadi.

Anak penjalu hinggap didahan,
mencari makan itu karena.
Fikir dahulu sebelum putuskan,
sesal kemudian tiada berguna.

Hendak lurus,luruslah angin,
tetap menabrak dinding batako.
Hendak putus,putuskan ingin,
tetaplah ingat dengan resiko.

Inderalaya, 3 Januari 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Sabtu, 22 Januari 2011

7p. KOMPILASI PANTUN-PANTUN PENUTUP MALAM

7p. KOMPILASI PANTUN-PANTUN PENUTUP MALAM

Pantun Penutup Malam 1.


Kaki melangkah,biar melangkah,
semoga esok tak lagi ngilu.
Hati yang luka,biarlah luka,
semoga esok bertemu rindu.

Kaki yang pedih,biarlah pedih,
ketika sembuh tak lagi ngilu.
Hati yang sedih,biarlah sedih.
berbilang tahun akan berlalu.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan dihadang buah mengkudu.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan dikenang yang tak merindu.

Pantun Penutup Malam 2

Walau redup cahaya bulan,
janganlah sedih si burung nuri.
Walau hidup banyak tangisan,
jangan selalu ratapi diri.

Bulan redup tanggal sebelas,
tertutup awan di malam dalu.
Jalani hidup secara ikhlas,
nasib di depan siapa yang tahu.

Hendak gugur,gugur kelapa,
ingatlah sabut serat berbulu.
Hendak tidur,tidurlah mata,
impikan esok bahagia selalu.

Pantun Penutup Malam 3

Selama rapat susunan awan,
Musim penghujan kan banyak air.
Selama jasad dikandung badan,
nasehat indah tetap mengalir.

Gugur-gugurlah wahai sang nangka,
jangan menimpa buah keluih.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
semoga esok tak jumpa sedih.

Puncak Himalaya jauh diawan,
tinggi gunung di kalimutu.
Hendak kerja,kerjalah kawan,
saya bermohon pamit dahulu.

Pantun Penutup Malam 4

Banjir bandang tepian runtuh,
hancurlah juga sawah dan ladang.
Hidup berjalan bangun dan jatuh,
pada-Mu jua hamba serahkan.

Rusak binasa dalam sekejap,
tak ada lagi batasnya lahan.
Walau manusia tiada menganggap,
menjadi amal disisi Tuhan.

Gugur-gugurlah si buah pala,
moga diminum sembuhah demam.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
moga terbangun didalam iman.

Pantun Penutup Malam 5
Kepahyang muda jatuh dihulu,
hanyut di sungai ditepi huma.
Kalaulah saya pergi dahulu,
lanjutkan syair dakwah agama.

Anak selayak matanya buta,
terbang segalah jatuh tak sadar.
Hendak banyak,banyaklah cita,
Tuhan jualah yang punya Qadar.

Lebat-lebatlah di petang hari,
hujan jan datang di saat senja.
Taubat-taubatlah wahai sang diri,
maut kan datang dimana saja.

Inderalaya,2011
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Jumat, 21 Januari 2011

6p. PANTUN-PANTUN PEMBELAJARAN SAINS-I.

       Oleh
       Hamdi Akhsan

      

PANTUN FISIKA MODERN 

Beli radio merk politron.
radio dibeli untuk didenger.
Untuk tahu prilaku elektron,
belajar persamaan Schroedinger.

lubuk dalam dirantau alai,
kesana pemancing berekreasi.
lambang garpu adalah swanilai,
karena harus ternormalisasi.

guru sedang mengajar organisasi,
untuk pengurus osis yang baru.
supaya gelombang ternormalisasi,
buat integral kuadratnya satu.

ke pasar tuan membeli peti.
untuk dipakai menyimpan beras.
kalau tuan sudah mengerti,
uraikan persamaan partikel bebas.

TOPIK : TUBUH MANUSIA.
tempe dimasak didalam wadah,
sebagai bekal berburu rusa.
tahukah ananda fungsi lidah?
sebagai alat pengecap rasa.

jauh sawah bertanam padi,
padi ditanam dikampung bali.
jalur utama pembuluh nadi,
pembuluh balik jalur kembali.

cahaya mentari datangnya pagi,
mentari siang panas menggelitik.
cara mekanik dikunyah gigi,
memindah di usus gerak pristaltik.

mang ujuk tinggal di kemuning,
dekat dengan taman ria..
di mulut putih keluar kuning,
itu karena reaksi kimia.

Tempat tinggal talang betutu,
bunyi berdenging pesawat lewat.
kalau ginjal sudah berbatu,
kencing bercampur darah pekat.

air kelapa membikin lemas,
menjadi medium malaria tumbuh.
airmata anda jadi pelumas,
melindungi dari gesekan tubuh .

hutan paling luas di kalimantan,
di hutan banyak laba-laba,
apa pula  fungsinya tangan,
tangan berguna untuk meraba.

dihutan bernyanyi burung budbud,
bernyanyi pilu terdengar sedih.
dikepala akang dikasih rambut,
biar otak tidak mendidih.

singa gurun wataknya ganas,
raja rimba dianggap enteng.
selain untuk pelindung panas,
rambut bikin si akang ganteng.


TOPIK 3 : TUBUH MANUSIA,
suara mercon bunyinya nyaring,
dipakai untuk mengambil madu.
supaya racun bisa disaring,
diberi kita sepasang empedu.

Bertapa malam di situ gintung,
berlomba terbang si kelelawar.
betapa pentingnya guna jantung.
memompa darah masuk keluar.

pencuri di arab dihukum dera,
mata ditutup cambuk menggelegar.
fungsi dari dua panca indera.
mata melihat telinga mendengar.

ke pasar pergi membeli bubur,
bubur ditamakan pada jam tujuh.
kalau mata sudah kabur,
mamang pake kacamata jauh.

jalan kaki ke pedataran.
masuk jalan harus berjejer.
jangan tuan merasa heran,
masuk genjer keluar genjer.

terong dimasak campur tahu,
dikasih potongan daging ati.
tolong ajari mereka yang tahu,
beda sakit lever dan sakit hati.

RANTAI MAKANAN, KOMUNITAS & SIMBIOSIS.
kalau berkemah memasang tenda,
tenda dipasang di halaman.
Kalau tikus sudah tiada,
alamat dapur ibu tak aman .

membuat tapai dengan ragi,
ragi ditumbuk ditebar rata.
mengapa elang tiada lagi,
ribuan tikus habis dibunuh.

seruling kereta ada didepan,
berbunyi nyaring sampai terkejut.
saling memakan dalam kehidupan,
rantai makanan itu disebut .

seiring malam mentari redup,
seram terdengar suara burung butbut
saling untungkan antar yang hidup,
simbiosis mutualisme itu disebut.

sifat lumut di hutan basah,
hidupnya seperti hewan pemalu
sifat hidup yang getah basah,
itulah contoh tanaman benalu.

layang-layang terbang di angkasa,
menembus hujan yang memancur.
cakar elang yang perkasa,
mencabik makanan sampai hancur.

kangen kelapa diambil naik,
jatuh setandan berkaparan.
kalau tiada kerbau yang baik,
burung jalak akan kelaparan.

CIRI MAKHLUK HIDUP TERTENTU
hiasan akhlak dak pernah lekang,
memandang manusia sama rata.
Hewan yang punya tulang belakang,
mamang panggil dia VERTEBRATA.

ke pasar membeli tikar selembar,
tikar dipakai tidur anak.
kalau hewan berkuping lebar,
pasti berkembang dengan beranak.

kalau tuan pergi ke hulu,
jangan lupa membawa tikar,
kalau beranak dari dahulu
disebut dengan hewan vivivar.

ciamis tanahnya rata,
berkelok jalan ke cisarua.
ciri utama vertebrata,
berkaki empat beranak jua.

burung belibis terbang tinggi,
menembus awan ke selatan,
beruang es digolongkan lagi,
sebagai hewan pemakan ikan.

ke pasar membeli minyak samin,
habis dipakai dimasak nyonya.
kalau ada yang ganti kelamin,
hewan belut contoh makhluknya.

kalau ujian jangan mengepek,
mengepek itu jelek hasilnya.
kalau pengen makan mpek-empek,
olahlah ikan pisces kerennya.

kalau ngantuk suka menguap,
terasa ngobrol jadi lama.
kalau tuan bisa menjawab,
tolong jelaskan gunanya tuma.

TOPIK : FISIKA MODERN (LANJUTAN)
Ujian kertas membuat jengkel,
sampai dirumah dibahas lagi.
Urusan dualitas gelombang partikel,
semua bagiannya relasi de broglie.

tertabrak mobil saat maraton,
berubat mahal walau gamang.
tabrakan elektron urusan compton,
tapi  pantun urusan mamang.

dunia pantun tak ada intrik,
rakyatnya senang tidak monoto.
dijelaskannya efek foto listrik,
rasanya dengan energi foton.

komik bagus pahlawan panthom,
cerita hebat jadi hiburan.
kalau anda mau tau inti atom,
pelajari rutherford punya hamburan.

membeli teve merek politron,
teve dipakai untuk menghibur.
mau tau energi elektron?
bertanya langsung pada Neils Bohr.

dikejar ngebut jery oleh Tom,
lari ngacir didalam rumah.
dimana fungsi kulit atom,
disebut bilangan kuantum utama.

Ke pasar membeli kain batik,
mendapat kain  merek tetoron.
bicara bilangan kuantum magnetik,.
muncul karena orbital elektron.

nyaring suara mulut si tuli,
ditempat jauh terdengar samar.
itulah bunyi prinsip pauli,
tidak ada dua elektron sekamar.

TOPIK 10 : FISIKA MODERN .
Kala Otonomi serba pintas,
Urusan banyak di kabupaten.
Kalau bertanya tentang relativitas,
Monggo langsung ke mbah einsten.

Dari rumah berdandan keren,
membawa anak yang keseleo.
Darimana membahas fisika moderen,
mulai dari transformasi gallileo.

celoteh anak ramai dikanal.
ada kursus untuk menggambar.
contoh kenisbian waktu terkenal,
adalah kasus paradox kembar.

membaca komik pahlawan panthom,
memiliki tenaga sekuat beton,
membahas tentang struktur atom,
mulailah dari donatnya dalton.

enak rasanya pindang ikan,
ikan diasam biar kesat.
ernest ruterford sudah buktikan,
inti berkumpul dititik pusat.

 bergaruk gatal karna alergi,
alergi dengan anak jangkrik.
bagaimana foton berenergi,
diterapkan pada efek fotolistrik.

TOPIK 9 : MAGNET
Mendownload data pergi ke warnet,
warnet asing untuk petani.
Secara ilmiah disebut magnet,
magnet di kampung besi berani.

kawan iblis adalah setan,
setan mengajak dengan kreatif.
kutubnya magnet utara selatan,
bukan kutub positif negatif.

manis bubur bernama dawat,
dimakan dengan gula likat.
medan magnet disekitar kawat,
dinamakan hukum biot-savart.

harum parfum abege genit,
melenggak lenggok badannya kurus.
hukum lorentz tentang magnit,
membahas tarikan kawat berarus.

ayam betina berputar genit,
dekati jago yang masih muda.
ada beberapa bentuk magnit,
jarum batang dan tapal kuda.

harapan dicapai dengan militansi,
kerja keras jadi promotor.
hambatan lilitan disebut induktansi,
kapasitansi hambatan dalam kapasitor

TOPIK: SUHU DAN KALOR,

adik menunggu di penantian,
kapan kanda pulang ke hilir.
anda bertanya tentang pengertian,
Kalor adalah panas yang mengalir.

berburu nasib di negeri hilir,
itulah alasan dak mau balek.
bagimana prinsip panas mengalir,
itulah landasan dari azas black.

saat sholat hamba bersujud,
sujud memohon sambil bertaubah.
saat benda berubah wujud,
suhunya tidak bisa berubah.

beli telor untuk dimakan,
telor dimakan dengan teratur.
besarnya kalor yg diperlukan,
tergantung massa, kalor jenis, dan temperatur.


timbang cuka ditukar behas,
behas dimasak sayur ditumis.
termo dinamika akan membahas,
topik fluida statis dan dinamis.

cemara ditanam dihutan jati,
tebang sebatang untuk digesek.
ciri utama fluida sejati,
terkena dinding tidak bergesek.

anak ulat hinggap dibahu,
terbang dibawa angin senja.
apakah alat pengukur suhu,
termometer pasti namanya.

dataran tinggi airnya tawar,
diambil dari batu menitis.
kalau panas tidak keluar,
dinamakan orang reaksi adiabatis.

lain jalan ke sukapindah,
satu jalur ke ke sungai musi.
lain lagi kalau zat berpindah,
selalu dipakai istilah konveksi.

berperahu ke ulu musi,
perahu sama warna seragam.
berikut sifat aliran konduksi,
panas mengalir melalui logam.

ke ladang pergi membawa motor,
motor di tinggal di tendikat.
kata orang barat isolator,
isolator artinya adalah penyekat.

LANJUTAN LISTRIK.
santai bersama duduk di emper,
emper dari bambu yang kuat.
satuan arus adalah amper,
satuan daya adalah watt.

kolom dan baris ciri matriks,
itu matematika yang essensial.
berapa besarnya daya listrik,
tergantung arus dan potensial.

pangeran pergi dikawal cantrik,
pergi diawal musim dingin.
gimana bentuk energi listrik,
seperti contoh kipas angin.

belajar keras dimalam sunyi,
diiringi ole suara jangkrik.
bel adalah energi bunyi,
dirubah dari energi listrik.

anak gadis berbaju abang,
sama dengan warna seluar.
arus yang masuk ke suatu cabang,
sama saja dengan arus keluar.

TOPIK 7 : LISTRIK
kerajaan penuh dengan intrik,
anak raja pindah ke hilir.
kenapa ada arus listrik,
akibat muatan yang mengalir.

berhuma padi diulu dusun,
ke ulu dusun setengah hari.
bagaimana rangkaian disusun,
rangkaian disusun paralel dan seri.

 ke sumur dengan ember berpegangan,
ember dicebur dgn terbalik.
kalau bertanya sumber tegangan,
ada searah & bolak-balik.

tukang becak memasang lotere,
lotere dipasang dapat motor.
sumber listrik searah adalah batere,
sumber listrik bolak-balik generator.


diilir dusun pedataran,
tempat orang berjual piring.
supaya jangan kebakaran,
jangan lupa memasang sekering.

TOPIK VI ; GETARAN DAN GELOMBANG.

genta dibeli hari selasa,
dipakai menghibur hati yang bimbang.
Getaran itu adalah pulsa,
bila beruntun jadi gelombang.

menjadi bimbang karena kesal,
kesal kepada pemuda binal.
menjalar lurus gelombang transversal,
melebar itu longitudinal.

rahwana pergi menculik sinta,
sinta dibawa ke negeri respati.
mengapa orang jatuh cinta,
karena adanya resonansi hati.

gadis membeli pernak-pernik,
untuk dipakai supaya cantik.
gelombang radio contoh mekanik,
cahaya gelombang elektro magnetik.

dimobil baru terasa keren.
gaya seperti selebritas.
dalam kajian fisika moderen,
gelombang punya sifat dualitas.

berlari dengan kuda serenggi,
ditembak pemburu berdentum-dentum.
bagi penggemar fisika tinggi,
gelombang dibahas mekanika kuantum .

sejuk terasa air bening,
untuk mencuci benda pusaka.
supaya jangan tambah pening,
sudahi dulu pantun fisika

Inderalaya, 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

6p. KOMPILASI PANTUN RINDU (ANAK, IBU,AYAH)

      Oleh
      Hamdi Akhsan.


PANTUN NASEHAT ANAK
Bunga mayang mekarnya senja,
layu sejenak di musim semi.
Engkau kusayang engkau kumanja,
penyatu hati ayah dan umi.

sekuntum mawar harum melekat,
dibawa menghias dara pengantin.
selalu belajar dan ingat nasehat,
itulah jalan perkaya batin.

Bunga cempaka berwarna putih,
gugur sekuntum jatuh ke tanah.
Belajar anakku harus dilatih,
agar harimu tidak terlena.

Kembang mangga jatuh ke satin,
satin dijemur panas merekah.
Latihlah diri hidup prihatin,
agar terbebas dari serakah.

Bunga sepatu warnanya merah,
dipakai pewarna orang bari.
belajarlah selalu nahan amarah,
agar wajahmu selalu berseri.

Berbulu sudah putik melati,
artinya layu sudah tercipta.
Tawadhu selalu rendahkan hati,
agar hidupmu berlumur cinta.

Bunga ilalang terbang ke awan,
dihembus angin jauh melayang.
Pada yang tua jangan dilawan,
orang yang muda haruslah disayang.

PANTUN RINDU IBU
Petanglah petang burung melayang,
pulang ke sarang membawa ramu.
Pulanglah-pulang si anak hilang,
ibunda sedih merindukanmu.

Jeritan rusa patah terjerat,
tertatih pulang sakit merintih.
Jangan menunda bunda sekarat,
sampai tulang ibunda memutih...

Burung terbang sangkar melayang,
hinggaplah sudah dipohon randu.
Pulanglah engkau anakku sayang,
peluklah bunda obati rindu.

Sudahlah sudah menabur marah,
kuatkan sabar pegang kendali.
Airmata bunda bercampur darah,
harapkan engkau akan kembali.


Layang-layang terbang melayang,
melayang jauh ke tanah seberang.
Rindukan bunda anakku sayang,
walaupun kau telah menjadi orang.

PANTUN RINDU AYAH.
Pedihlah-pedih burung merpati,
kekasih hilang kena petaka,
sedihlah sedih rasa dihati,
teringat ayah dialam baqa.

Pergi mengarat di pulau panggung,
dapat seekor ikan belida.
Betapa berat batin menanggung,
ketika rindu menyesak dada.

Terbang melayang si bunga mayang,
terkulai mati dihisap kumbang.
Pulanglah-pulang ananda sayang,
kubur ayahanda selalu terbayang.

Hujan gerimis sedihkan nada,
terdengar jauh di bukit pelawi.
jangan menangis ratapi ayahanda,
istri sholehah kebanggaan ukhrowi.


Inderalaya,2011
Al Faqir

Hamdi Akhsan

5p. KOMPILASI PANTUN KANGEN, NASEHAT, DAN RELIGI DI BULAN APRIL 2010




        Oleh
       Hamdi Akhsan.


PANTUN KANGEN
Terbanglah terbang hai kumbang mayang,
arungi rimba tiada bertepi.
Siang terbayang malam terkenang,
rinduku padamu bertemu sepi..

sudah gaharu cendana pula,
sudah tahu bertanya pula.
Sudahlah tempua bersarang rendah,
sudah terasa masih dikata.

Sedihlah sedih si burung pungguk,
rindukan bulan sepanjang masa.
Andainya dulu engkau mengangguk,
tak perlu aku berputus asa.

Pulanglah pulang Anakku sayang,
peluklah bunda yang sudah renta.
Mengapa dulu tidak kau bilang,
kau biarkan cintaku menjadi patah.

tajamlah tajam duri melati,
menusuk halus menoreh luka.
rasa terhujam dalam dihati,
ingat padamu hadirkan duka.

Menjerit-jerit si anak onta,
dikejar oleh tukang pedati.
itulah beratnya derita cinta,
rindukan dia sampai ke mati.

Tersengat pilu rusa betina,
kekasih hilang ditembak penjahat.
Teringat padamu hatiku merana,
semoga kelak bersama di akherat.

PANTUN NASEHAT
Terasa perih karena disebat,
disebat kuat dengan cemeti.
Terima kasih para sahabat,
nasehat anda sungguh berarti.

Niat jahat perlu dihadang,
secara santun serta berisi.
Nasehat sahabat lama di Padang,
sampiran pantun kurang serasi.

Cerita durhaka si Malin Kundang,
terkenal sejak zaman bahari.
Carilah berita sebelum komentar,
agar salah tidak dicari-cari.

 PANTUN NASEHAT PAGI DAN LANJUTAN KANGEN

Anak rajawali bersayap indah,
cakarnya tajam merobek membelah.
Awali pagi dengan Bismillah,
'tuk jalani hidup karena Allah. 

Anak domba makan zaitun,
petani marah lampu disorot.
Berlomba nasehat dengan pantun,
itulah dakwah fastabiqul khoirot.

Daeng Matta tinggal di Palu,
hijrah bersama ke tanah langkat.
Dengan Bismillah ingat selalu,
hidup bahagia akan didapat.

Menangkap rejam menebar sauh,
sauh dilempar terkait batu.
Mata terpejam fikiran jauh,
menembus ruang melipat waktu.

Ranting patah daunnya lebat,
dahan mati daun terkulai.
Rindu dimata bertemu obat,
rindu dihati bagaikan badai.

sungguh asam buah mengkudu,
dipakai obat agar perkasa.
sama-sama menanggung rindu,
apalah gunanya kalau tersiksa.

PANTUN SIANG :
 Berdendam petir dimalam kelam,
kilat terpancar membelah mega.
Badan Bekerja siang dan malam,
'tuk cukupi nafkah keluarga.

Berdegum bunyi jatuh parasut,
parasut terbuat dari kasa.
Badan letih fikiran kusut,
umur bertambah tanpa terasa.

Kepodang menepi di pohon manggis,
ranting patah kepodang korban.
Kadang hati ingin menangis,
ratapi betapa beratnya beban.

Bulan meredup suramlah asa,
langkah derita telah ditempuh.
Beratnya hidup makin terasa,
padahal tulang mulai rapuh.

Sesal dahulu pendapatan,
itu nasehat orang dahulu.
Selama hidup dikandung badan,
menahan perih dan hati pilu.

Awan menepi hujanpun reda,
mentari redup datanglah senja.
Kujalani hidup sabarlah sudah,
biar kuterima adanya saja.

Menangis pilu burung merpati,
pasangan mati hatinya lara.
Menahan perih didalam hati,
betapa berat tiada terkira.

Inderalaya,2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

4p. KOMPILASI PANTUN BULAN JULI 2010

4p. KOMPILASI PANTUN BULAN JULI 2010 (Pantun Persaudaraan, Pantun Religi)

Oleh
Hamdi Akhsan


PANTUN PERSAUDARAAN
Taufan datang badaipun tiba,
deburan ombak kian menghebat.
Salam kenal juga dari hamba,
dekatkan hati tambah sahabat.

Badai datang bulan sembilan,
Sehabis musim kemarau berlalu.
sahabat datang dari fajar bulan,
kami berasal dari ogan ulu.

Kapal terpelanting pecahlah tiga,
tiada daya badaipun reda.
kita berdamping kita tetangga,
budaya mirip kulitnya beda.

Perahu ditimba peras telasan,
tepi perahu berbahan kalis.
pantun hamba bukanlah lisan,
tapi hanya bisa menulis.

Pengaruh bulan hilangnya pagi,
samodra tenang nelayan suka.
Pujian tuan terlalu tinggi,
apalah bahasa orang fisika.

Hempasan ombak datang beruntun,
cadik perahu jadilah patah.
Bukan tak sudi lanjutkan pantun,
barang dilapak akan ditata.

Indah pandangan ditengah bahari,
datanglah badai putuslah asa.
Insya Allah ikhlaskan diri,
menjadi guru sianak bangsa.

PANTUN MALAM.
Orang yang tua jalan dituntun,
jalan seorang sesatlah sudah.
Sahabat semua pencinta pantun,
dimana gerangan engkau berada?

Pergi ke huma membawa ibat,
dicampur lauk cukuplah sudah.
Pantunku ini untuk sahabat,
walaupun negeri kita berbeda.

Pahlawan gagah lawan kompeni,
pekikan takbir hebat menggema.
Hayo ramaikan lapakku ini,
supaya gembira kita bersama

PANTUN SILATURAHMI
sirih disimpan dalam cerana,
dibawa pergi untuk disumbang.
Adinda bertanya abang dimana,
di inderalaya dekat Palembang.

Mengukur untuk disantan,
dipakai buat buka puasa.
Ucapan syukur saya ucapkan,
dalam lindungan yang Kuasa.

Pilu sudah burung tekukur,
anaknya dikurung dalam keramba.
Selalu berada didalam syukur,
agar nikmat terus ditambah.

Menjual tahu pembeli jamu,
diminum habis jangan bersisa.
tak tahu kapan kita bertemu,
kalaulah jodoh pastilah bisa.

Patuhlah bunda hai anak santun,
selalu rendahkan tingginya hati.
Pantun kakanda indah bersusun,
sastra adinda tiada arti.
Janganlah sampai bunda tiarap.
Hatinya sedih tertusuk duri,
Tiada daya tiada harap,
semoga pantun merubah diri.

tangisi kubur tiada arti,
bakti utama ketika hidup.
hamba bersyukur didalam hati,
semoga nyalakan jiwa yang redup.

Dirawat kuda di penangkaran,
bersih kulitnya otot berisi.
Pantun indah selaras sampiran,
selain juga bermakna isi.

sungguh indah sungai serayu,
dipandang saat terbitnya fajar.
Itulah indahnya sastra melayu,
pantun menjadi alat mengajar.

Bendi bertakhta di atas kuda,
tidaklah satu ditambah dua.
Bukannya lupa pada adinda,
dibawa serta dalam do'a.

Menjadi pilu anak tempua,
ditimpa ranting ia terkilir.
Selalu jaga cinta berdua,
agar selamat sampai ke akhir.

Hujan beruntun pakaian basah,
setelah kering simpan di peti.
Berpantun itu bicara rasa,
rasa bahasa dan rasa hati.

Kemarau datang hujanpun hilang,
air dan debu silih berganti,
itulah hukum dari dahulu,
Bermula lahir sampai berpulang,
susah dan senang kan dinikmati,
siapkan bekal ingat selalu.

Beli kuwini rendam di danau,
buah dilimbang getahnya hilang,
dibuat sambal di lesung batu.
Dunia ini bagai merantau,
berpisah badan nyawa melayang,
itulah akhir yang sudah tentu.

Mencari madu dipinggir huma,
dapat sedikit jangan kelahi.
alhamdulillah kami semua,
dalam cinta dan kurnia ilahi.

Ambil kertas tuliskan tinta,
pena ditaruh di hiasan batu.
berbuat baik itulah pinta.
amal jariah sudahlah tentu.

Orang dahulu pakai azimat,
karena azimat terkena laknat.
Banyak bersyukur menambah nikmat,
pabila kufur akan tersesat.

Pergi ke camat dimalam buta,
urusan penting bereslah sudah.
Jalan selamat didepan mata,
jangan mencari apa yang tiada.

Jual paria pakai kereta,
janganlah lupa tuk sholat jumat.
Amal Jariah bentuknya nyata,
bisa dirasa bisa manfaat.

subuh datang terbitlah asa,
embun turun pandangan kabur.
tubuh yang kuat gagah perkasa,
dirubung cacing didalam kubur.

berburu ikan sampai benakat,
ikan dijual di gedung wani.
Berguru itu jalan tarekat,
ilmu didapat zikir mumpuni.

‎Pergi ke prapat menjual arang,
arang dijual pembeli sabut.
Pantun cepat sastranya kurang,
tapi jadilah untuk disambut.

azan magrib di petang hari,
azan isya barulah makan.
amal baik selalu dicari,
amal buruk di pertaubatkan.

Batu bersurat di Pangandaran,
berkisah tentang zaman bahari.
Berharap Allah beri perlindungan,
agar tak sesat jalannya diri.

gagal lah cita harapan pupus,
tak guna sesal dak guna dengki.
Saya pamitan pergi ke kampus,
tunaikan tugas halalkan rezeki.

Inderalaya, 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Rabu, 19 Januari 2011

Kompilasi Pantun orang miskin,anak rantau,religi,nasehat,patah hati.

Kompilasi Pantun orang miskin,anak rantau,religi,nasehat,patah hati.


Kompilasi Pantun orang miskin,anak rantau,religi,nasehat,patah hati.

1295478719739232550

PANTUN ORANG MISKIN.

Gemericik bunyi air mengalir,
mengalun indah membentuk nada.
Terusik jiwa rasa terusir,
kala ditengah orang berada.

Meruncing tinggi bukit menoreh,
berkabut basah semak berduri.
Mencari pagi dimakan sore,
baju basahpun kering sendiri.

Bulan sebelas pergi ke Mekkah,
ketika pulang hanya sendiri.
Bukannya malas mencari nafkah,
tapi sudah nasibnya diri.

Buah mengkudu masaknya jatuh.
diambil boleh dibuang jangan.
Bukannya hidup selalu tersentuh,
tapi sudah suratan tangan.

Ramai kenduri habislah sudah,
tinggallah sepi orang berlalu.
Daku kan pergi tinggalkan bunda,
hantarlah doa suci selalu.

Alangkah harum baunya pandan,
dipakai campuran bunga melati.
Ananda pergi membawa badan,
berharap rezeki akan menanti.

Dijual renda setiap pekan,
dipakai untuk menutup peti.
Doa ibunda nanda harapkan,
agar jalanku kan diberkati.

Ke pulau putri belibis putih,
setelah petang pulang ke sarang.
Kalaulah pandai meniti buih,
selamat badan ke seberang.

Ingin kuambil sekarung arang,
untuk dipakai membakar duri,
agar tak tertusuk orang lalu.
Ingin berhasil ditanah orang,
Sanak cari saudara cari,
Induk semang cari dahulu.

Serati berenang di tepi danau,
sepasang bangau diam berdiri.
Sakit senang hidup dirantau,
sedu sedan ditelan sendiri.

Orang ogan pergi ke hilir,
ingat selalu dusun di ulu.
Selama air masih mengalir,
tetaplah tabah sabar selalu.

Gunung meratus di kalimantan,
gunungnya tinggi berimba lebat.
Terputus nyawa sudah suratan,
Berakhir rantau didalam taubat.

Makannya kuda berbahan dedak,
dedak dicampur rumput berduri.
Didalam dada seakan meledak,
didepan tampak kokoh berdiri.

Khatib berdiri ucapkan salam,
salam dijawan oleh jamaah,
Serasa duri serasa sekam,
kala masalah datang melimpah.

Menunggu sejenak anakpun lahir,
karena meminum rumput fatimah.
Semoga hidup kelak berakhir,
dengan panggilan husnul khotimah.

Merpati terbang orangpun usil,
sarangnya hancur terkena galah.
Mereka yang tangguh akan berhasil,
orang yang lemah menjadi kalah.

Berdayung ke pulau ombaknya deras,
mengangkat sauh para kerani.
Walaupun merantau hidupnye keras,
janganlah hilang hati nurani.

Sinar mentari bersinar cerah,
menyambut pagi datang menjelang.
Awali hari semangat membara,
moga dirahmati sampai ke petang.

Awan datang cahya pun redup,
hari yang cerah menjadi mendung,
Seakan membayang akhirnya hidup,
hendaklah berguna hayat dikandung.

Mentari cerah petani senang,
padinya subur indah menguning.
Sadari hidup susah dan senang,
seperti hasil dalam bermain.

Lentera redup padamlah sudah,
malampun gelap dingin semilir.
Jalani hidup sepanjang usia,
bagai ikuti arus mengalir.

Merpati muda terbang gembira,
terbangnya tinggi jauh melayang.
Selagi muda semangat membara,
setelah senja banyak terkenang.

Orang semendo pergi ke ladang,
bertanam padi tanahnya subur,
Jalani hidup tetaplah riang,
buatlah derita jadi terkubur.

Pagi cerah bersinar mentari,
Terbit di timur terus ke barat.
Hidup mulia hari dicari,
untuk bekal dunia akherat.

Orang lontar pergi kelana,
merantau belajar ilmu mengukir.
Orang hidup harus berguna,
sampai kelak nyawa berakhir,

Murai berkicau pagi bermula,
menyambut riang sinar mentari.
Mulailah hidup dengan bismillah,
moga berkah iringi hari.

PANTUN RELIGI
Menjangan kecil bundanya hilang,
dikejar jatuh kedalam perigi.
Mentari redup petang menjelang,
tercatat amal sehari lagi.

Ayam bekisar hidup dihutan,
suaranya nyaring sudahlah jelas.
Sebesar apapun amal perbuatan,
pastilah kelak akan dibalas.

Anak siamang main dirimba,
ditangkap pemburu lalu diikat.
panjatkan doa sambil menghiba,
semoga diterima mintanya taubat.

PANTUN PATAH HATI
Pergi tandang ke lubuk rukam,
ke rumah orang untuk kenduri.
Nasi dimakan serasa sekam,
air diminum serasa duri.

Belilah gelas barang selusin,
kalaulah pecah tidak meminta.
Nasi dimakan terasa asin,
tercampur dengan si air mata.

Sembuh demam muncul keringat,
setelah dingin mandi bidara.
Setiap saat selalu teringat,
hancur didalam tidak terkira.

Terasa kenyal si buah kabung,
dimakan dengan campuran pati.
Patah kayu bis disambung,
patahnya hati tak ada ganti.

Orang palembang membeli beras,
dimasak dengan dandang kuali.
Sakit didalam sangat membekas,
tak mungkin lagi pulih kembali.

Kepala pening bukanlah bodoh,
tapi karena umur sudah tua.
Kalau memang sudah jodoh,
diakherat nanti kita bersua.

Rakit dibuat di teluk permata,
untuk dipakai pencari udang.
Sakitnya siksa karena cinta,
bagai pukulan seribu pedang.

Rakit berjasa dimasa lalu,
dipakai orang menjual madu.
Sakitnya rasa bagai sembilu,
pahitnya bagai rasa empedu.

ambillah ragi dibatang buluh,
ambil setetak diremas-remas.
dia yang pergi biar berlalu,
kelak suasa berganti emas.

Al Faqir
Hamdi Akhsan

Sabtu, 15 Januari 2011

3p. KOMPILASI PANTUN MALAM 2011-1

3p. KOMPILASI PANTUN MALAM 2011-1 
(Pantun Tahun Baru, Pantun Malam, Pantun Religi)


Selamat tahun baru yang mewah ya,disini kami menderita

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN MALAM TAHUN BARU.


Sekerat ragi mari taburkan,
jadilah tapai simpan dibilik.
Selamat bagi yang merayakan,
moga ke depan kan lebih baik.

Sarang burung jangan rusakkan,
supaya alam bisa lestari.
Orang beruntung pasti renungkan,
salah yang sudah tak diulangi.

Hendak berduri,durilah buah,
tetapi isi tetap gunakan.
Hendak cari,carilah dunia,
tapi akherat jangan lupakan.

PANTUN AKHIR MALAM (2/1/11)
Jangan dibuang si buah pauh,
getahnya memang akan melekat.
Jangan mengenang dia yang jauh,
sayangi saja yang dekat-dekat.

Rasa ngilu biarlah ngilu,
obati saja kalau musibah.
Masa yang lalu biar berlalu,
apa didepan jalani tabah.

Hendak gugur,gugurlah mangga,
jangan menimpa nyiur setandan.
hendak tidur,tidurlah mata,
jangan dibawa sedu dan sedan.


PANTUN PEMBAWA ACARA NIKAH.2-1-11.
Seikat kembang mari haturkan,
pada pengiring putri zuriyat.
Selamat datang kami ucapkan,
pada hadirin serta hadirat.

Mari dijaga bunga seikat,
tegakkan ia diapit bilah.
Mari kita mintakan berkat,
mulai acara dengan Bismillah.

Merona bunga indah cemerlang,
mawar harum berwarna merah.
Karena siang sudah menjelang,
kita lanjutkan lagi acara.

PANTUN RELIGI PAGI 2-1-11.
Pelepah kelapa itu sendayang,
lidinya dibuat tusuk gigi.
Supaya Allah selalu sayang,
ibadah wajib buat mumpuni.

Kalau sendahyang jatuh terhentak,
patah lidinya jadi karena.
Kalau yang wajib sudahlah tegak,
tambahkan pula ibadah sunah.

Untuk sapu diambil lidi,
bersih dan raut buang serabut.
Untuk bekal dihari nanti,
ketika maut datang menjemput.

PANTUN  TAHUN BARU.1-1-11.
Karena asyik ke bina ria,
banyaklah orang bekerja telat.
Karena asyik bergadang ria,
banyaklah orang tertinggal sholat.

di taman mini naik kereta,
ceria hati memandang dekat.
Kasihan juga sahabat kita,
cara awali catatan malaikat.

Hendak benang,benang dibeli,
jangan lupakan bentuk jahitan.
Hendak senang,senanglah diri,
jangan entengkan perintah Tuhan.

Palembang, 2011
Al Faqir


Hamdi Akhsan

2p. KOMPILASI PANTUN 17-23 OKTOBER 2010

2p. KOMPILASI PANTUN 17-23 OKTOBER 2010

Oleh
Hamdi Akhsan

Kabulkan ya Allah

PANTUN SORE (22/10-2010)
Kayu randu tetaplah randu,
diparang orang rubuh bantangnya.
Hati rindu tetaplah rindu,
gerangan apa untuk obatnya.

Randu ditebang terus dibawa,
dijual murah jadi tak untung.
Rindu tak sampai sakiti jiwa,
merana badan memakan jantung.

Mahal harganya si kayu jati,
dipahat ahli indah ukirnya.
Merana badan merana hati,
mati berakhir itu obatnya.

Batang keliat tak mudah patah,
dipakai untuk penyangga pagu.
Badan sehat tampak dimata,
dihati luka tiada yang tahu.

Serabut akar batang salak,
durinya tajam bikin terluka.
Bukan pakar pintarpun tidak,
berpantun cuma sekedar suka.

bergantung kuat si batang sirih,
ke batang randu yang akan patah.
Bagaimana hati takkan perih,
yang dirindu tiada mau berjumpa.

Susah mencari si daun pandan,
pandan dihutan banyak dicabut.
Sengsara hati sengsara badan,
yang dirindu tiada bersambut.

Sendayang patah terbang melayang,
ambil daunnya dibuat tudung.
Siang dan malam selalu terbayang,
sampai berjalan tersandung-sandung.

Patahlah dahan angin karena,
berhembus kuat dimalam dalu.
Kata tersurat cukuplah makna,
kalau tersebut diri kan malu.

Melatih merah dari belgia,
harum merona di ruang tamu.
Hati yang ada kan bahagia,
kalau kekasih mau bertemu.

PANTUN JUMAT PAGI(22/10-2010)


Jumat bertemu dengan jumat,
satu minggu berlalu sudah.
Berharap hidup mendapat nikmat,
terjaga iman didalam dada.

Setelah jumat harinya sabtu,
istirahat kerja orang dikantor.
Syukuri nikmat sudahlah tentu,
bersihkan karat diri yang kotor.

Hari ahad orang berlibur,
pergi wisata kemana-mana.
Jalani hidup berharap jujur,
agar mulia kelak disana.

Libur kerja karena cuti,
selama cuti pergi berlibur.
Secangkir kopi sepotong roti,
itulah nikmat harus bersyukur.

Sore nelayan mengangkat sauh,
pulang ke pantai menjelang pagi.
Pintar bukan pintar pun jauh,
pantun hanya untuk berbagi.

Berkumur kita bangun pagi,
gigi bersih indah ketawa.
Syukur itu pelita hati,
zikir adalah penenang jiwa.

Janganlah busuk si buah nangka,
supaya jadi sayur yang gurih.
Jangan-janganlah berburuk sangka,
haruslah selalu berhati putih.

Asam gelugur dicampur bubur,
kecut terasa garam ditambah.
Makan bubur tak mesti uzur,
karena ompong bolehlah juga.

Fajar datang pergilah kumur,
ambil wudhu pergilah sholat.
Belajar terus sepanjang umur,
sampai nyawa berakhir tamat.

Sholat itu sebentar saja,
setelah selesai terasa aman.
sholat jumat wajib dikerja,
bagi setiap pria beriman.

PANTUN HAJI(20/10-2010)
Padang pasir ikannya batu,
terik panas sepanjang masa.
Memandang ka'bah menangis pilu,
teringat badan akan binasa.

Mengambil miqod wajiblah sudah,
setiap umroh lakukan lagi.
Rindukan ka'bah rindukan Raudhah,
entahlah lagi bisa kan pergi.

Air zamzam darilah sumur,
mata airnya dicadas terjal.
Berilah rezeki panjang umur,
dipanggil lagi sebelum ajal.

Bukit batu panas merekah,
terasa dingin menjelang pagi.
Haji mabrur membawa berkah,
ampunan serta ridho Ilahi.

Kapal nabi nuh di gunung ararat,
pergi sore sampainya subuh.
Panggilan datang akan bersyarat,
usaha doa selalu ditempuh.

Kota jeddah ada ditepi,
tempat orang pergi belanja.
silahkan saja untuk dicopy,
dibaca boleh diteruskan bisa.

Padang Arafah tempat berkumpul,
banyaklah orang berbagai negeri.
Kemana adinda lama tak muncul,
dikira sudah berangkat haji.

PANTUN MENJELANG SIANG(19/10-2010)

Tinggal sedikit kelapa di parut,
tuk nasi gemuk sarapan pagi.
Tanggal duapuluh istri dah cemberut,
uang belanja tak ada lagi.

Pokok kurma tidak berdahan,
batangnya lurus tiada beranting.
Rokokpun cuma rokok murahan,
baunya seperti bau kencing.

Jangan banyak makan kerupuk,
bisa membuat batuk bengek.
Utang di warung sudah menumpuk,
anak sekolah merengek-rengek.

Kayu unglen dibuat kusen,
sekarang harganya sangat mahal.
Itulah keren sebutan dosen,
jabatan jendral gajinya kopral.

Kayu duren kulitnya tebal,
tempat bersarang ulat bulu.
Tampang keren dompetnya tebal,
isinya cuma kartu melulu.

Kepala terasa senut-senut,
terasa sakit dipangkal gigi.
Istri dirumah merengut-rengut,
belum setahun lah hamil lagi.

Bagaimana akar tak tercerabut,
ditarik kuat memakai urat.
Bagaimana tidak terkentut-kentut,
awak bisu memimpin rapat.

PANTUN SENIN PAGI.(18/10-2010)
Sagu di parang batangnya roboh,
menjadi tepung tuk bahan lemper.
Sekarang orang sedang heboh,
penyedap mie instan membuat kanker.

Lemper dibuat daging dilumat,
isikan ditengah enak rasanya.
Sumber nikmatnya asam glutamat,
bukan karena banyak gizinya.

Orang ogan merantau ke lampung,
setiap tahun pulang ke ulu.
Biasakan makan jajanan kampung,
supaya keluarga sehat selalu.

ketan dibuat tape uli,
kalau tak jadi tapainya renyah.
Bukan jajanan dari membeli,
tapi buatan ibu dirumah.

Kue serabi manis tak getir,
beli empat dapatnya lima.
Karena ibu sibuk berkarir,
tak sempat bikin jajanan rumah.

Nasi kukus mudah dibuat,
kalaulah lama lembek hasilnya.
Ubi rebus memang sehat,
berhati-hati perut kembungnya.

Terasa nikmat buah pepaya,
makan terakhir menjelang usai.
asam glutamat memang berbahaya,
Di tempat asal tidak dipakai.

Pempek Ikan banyak disuka,
halal dimakan tanpa ragu.
Sagu pempek dari tapioka,
untuk lemper dari pohon sagu.

Bidara hutan rasanya campah,
apalah lagi yang masih mengkal.
Bicara makanan tidaklah apa,
asal jangan kertas dan aspal.

Daun tangkil buah kelapa,
dibuat sayur sedap kuahnya.
Orang kecil makannya apa,
orang besar makannya siapa?

PANTUN SORE.(17/10-2010)

Jatuh-jatuhlah si buah nangka,
jangan menimpa buah delima,
jauh-jauhlah mencari nafkah,
dibawa juga pulang ke rumah.


Putih-putihlah si buah waluh,
kalau tak putih berarti mengkal.
Letih dan sedih tiada mengeluh,
yang penting bawa rezeki yang halal.

Orang pegagan mencari nafkah,
buka usaha restoran pindang.
Padukan doa serta usaha,
dihadapan Ilahi kelak terpandang.

Semakin lebat si buah sukun,
janganlah jatuh menimpa rumah.
Mari sahabat kita berpantun,
didikkan agama dengan hikmah.

Asam sangat buah kuini,
tak kuat makan silah sambalkan.
Impian dibuat usaha jalani,
moga akherat dimuliakan.

Burung merpati sedih menekur,
terkurung ia dalam keramba.
Rezeki diberi mari bersyukur,
agar yang ada akan ditambah.

Obat tidur adalah pala,
untuk bayi tempel di dahi.
Sedekah sebagai penolak bala,
juga menambah datangnya rezeki.

PANTUN MALAM MINGGU(23/10-2010)

Nyaman hubungan akurlah regu,
menanglah lomba balapan motor.
Berteman nyamuk berkawan legu,
malam minggu di tempat nutor.

Berhati-hati jangan tersantuk,
motor terbalik orang terbentur.
Badan letih matapun ngantuk,
obat terbaik hanyalah tidur.

Motor dibawa bunyi menderu,
kencanglah ia cepat berlari.
Besok bangun semangat baru,
didepan kelas wajah berseri.

Kalau terasa terkena duri,
ambillah jarum lepaskan benang.
Kalau terasa sepi sendiri,
baca Alquran hati kan tenang.

memang gak enak kalau gangguan,
rasa deman karena selesma.
Memang gak pernah malam mingguan,
karena istirahat enak dirumah.

lberjalan dalu terasa berat,
kalau tak awas kau terlanggar.
Malam minggu tuk istirahat,
biar badan sehat dan segar.

Terkesima patih putri karena,
wajahnya cantik menunduk malu.
Terima kasihsemua atas pantunnya,
saya pamit istirahat dulu.

PANTUN AHAD PAGI (17/10-2010)
Burung perenjak terbang fajar,
pulang ke sarang hari tlah senja.
Orang bijak telah berujar,
uban pertanda cahaya sorga.

Terbang rendah si burung pipit,
hindarkan kejaran si burung elang.
Sedikit beban menjadi sakit,
pertanda tua sudah menjelang.

Siamang muda pergi ke hulu,
sesat di hutan tak bisa pulang.
Mati kan datang siapa yang tahu,
bersiap kita dipanggil pulang.

Cendrawasih bulunya indah,
mahal harganya enak dipandang.
Mati adalah fase berpindah,
bagai musafir lama tak pulang.

Tempua hinggap didaun lontar,
mencari ulat niat utamanya.
Dunia ini hanya sebentar,
akherat jua yang sesungguhnya.

Sarang manyar bagai diukir,
berurat indah bak ukir rumah.
Umur yang ada akan berakhir,
akherat jua tujuan utama.

Indah sarang burung seriti,
rumput disusun indah karena.
Itulah usia yang diberkati,
walaupun tua hidup bermakna.

Pagi bangun ketika azan,
burungpun terbang sesuka-suka.
Berbagi itu dibiasakan,
agar rezeki selalu terbuka.

Mati tercabut batang keladi,
ada umbinya mari tanamkan.
Mati itu hidup abadi,
dunia hanya tempat singgahan.

bertemu rusa larilah kadal,
sembunyi ia dirumpun delima.
Bertambah usia bertambah amal,
ketika mati husnul khotimah.

Inderalaya,2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan.

1p.KUMPULAN PANTUN 24-31 OKTOBER 2010

1p.KUMPULAN PANTUN 24-31 OKTOBER 2010
     (Pantun Pengantin,Pantun Religi,Pantun Jenaka Malam)

     Oleh
     Hamdi Akhsan


PANTUN PENGANTIN (31/10-2010)
Rumput halia tiada beranting,
dipindah untuk hiasan taman.
Bahagia sungguh kedua pengantin,
duduk bersanding di pelaminan.

Rumpun ilalang sarang seriti,
ditumpang oleh burung selayak.
Rukun-rukunlah suami istri,
rezeki kan datang mengalir banyak.

Orang meranjat pergi ke kassa,
dijemput pulang dalam setahun.
Pandai-pandailah mengatur kata,
agar berdua selalu rukun.

diurai lalap daun kenikir,
pengharum badan supaya nyaman.
Bercerai itu jalan terakhir,
bagaikan putus anggota badan.

Senang bak gunung pengantin baru,
duduk berdua saling bercanda.
Tak perlu bingung tak perlu ragu,
air mengalir ke tempat rendah...

Pohon mangga tiada berduri,
buahnya manis membuat nyaman.
Urusan berkeluarga sedikit teori,
nanti kan matang di pengalaman.

Pohon beringin rimbunnya raya,
dipakai pelindung sejak dahulu.
Kalau ingin orangtua mulya,
hormat keluarga pasangan lebih dahulu.

Simpan dibilik buah berduri,
tersandung kaki durinya tajam.
Jodoh yang baik selalu dicari,
jangan terlalu banyak persyaratan.

Sikejut serumpun rantingnya patah,
dibuat tutup padi di bilik.
Hidup rukun seiya sekata,
bukan mencari sisi yang jelek.

PANTUN RENUNGAN MALAM(30/1022010)
Burung perenjak bangunnya fajar,
mentari muncul terang cahaya.
Orang bijak telah berujar,
rambut memutih cahaya surga.

Anak terkuku menciat-ciat,
lapar perutnya menjelang petang.
Waktu berlalu bagaikan kilat,
terkejut kelak maut yang datang.

Tekukur pulang menjelang petang,
anak mencicit rindukan ibu.
Terbujur kaku badan sebatang,
tak tahu kemana harus mengadu.

PANTUN RELIGI PAGI(30-10-2010)
Mendung hadir badaipun datang,
perahu hanyut dibawa ombak.
Yakin hidup berumur panjang,
padahal mati tiada tertebak.

Gelombang datang bunyi gemuruh,
menggila badai tiengah lautan.
Mumbang jatuh kelapapun runtuh,
tua dan muda sudah suratan.

Badai hilang langitpun cerah,
hilanglah cemas hilanglah takut.
Yang kini gagah menjadi renta,
kulit yang indah akan keriput.

Dahsyatnya angin menderu-deru,
lepaslah juga perahu tertambat.
bertaubat kita sudah diseru,
mari bergegas sebelum terlambat.

Perahu hanyut talinya putus,
terbawa ia tak tentu arah.
Harapan diri tak pernah pupus,
ibadah diganjar taubat diterima.

Pagi pun datang perahu berlabuh,
ikan tak dapat badanpun payah.
Bagi hamba yang datang bersimpuh.
Ampunan-Nya seluas samodera raya.
Ditambat kuat tali perahu,
dipasang rantai ke pokok jati.
Kiamat kapan tiada yang tahu,
yang pasti dekat adalah mati

Ke Muara kamal perahu berpindah,
diikat ia supaya aman.
Amal yang baik berbuah indah,
amal yang buruk dapat ganjaran.

Prahara datang badai melanda,
barulah reda menjelang pagi.
Perkara lain boleh dicoba,
mati tak pernah kembali lagi.

layar terkembang perahu ke barat,
anginpun sepoi perihkan mata.
Jangankan hidup di akherat,
dunia saja sudah ternista.

PANTUN MALAM.(29/10-2010)
Dimakan jamur berwarna putih,
dijual juga di pekan sabtu.
Bertambah umur semakin ringkih,
tubuh menua dimakan waktu.

Serasa daging jamur merang,
ditumis enak jamur yang muda.
Sambungan tulang rasa meradang,
nafaspun rasa sesak didada.

Cendawan keras banyak beracun,
jangan dimakan membuat mabuk.
Ibadah keras penuhi rukun,
zikir yang ma'tsur hendaklah sibuk.

PANTUN JUMAT PAGI (29/10-2010)
Burung berbah burung merpati,
berbeda dengan burung pelikan.
Musibah datang silih berganti,
itu pertanda diperingatkan.

Burung tempua burung kenari,
berbeda dengan burung layang-layang.
Panjatkan doa setiap hari.
Supaya Allah selalu sayang.

Burung perenjak burung kausari,
berbeda dengan burung berbah.
Perbanyak taubat menghisab diri,
supaya amal terus ditambah.

Burung berkicau di pagi hari,
pertanda pergi mencari makan.
Rezeki halal selalu dicari,
doa yang baik kita panjatkan.

Burung kembali pulang ke sarang,
sebelum malam menjadi pekat.
Itulah hidup yang diharapkan,
sukses dunia sukses akherat.

PANTUN RELIGI PAGI(27/10-2010)
Mentawai di sapu badai Tsunami,
Merapi meletus di Jogjakarta.
Wahai Ilahi ampuni kami,
atas lalai dan segala dosa.

Gelombang dahsyat datang menyapu,
manusia hilang hartapun hilang.
Kami memohon taubat pada-Mu,
bagai perantau lama tak pulang.

Debu panas datang melanda,
tumbuhan mati manusia mati.
ampuni dosa kami yang sudah,
tanamkan iman didalam hati.

PANTUN LARUT MALAM(27/10-2010)
Landai pantai negeri Malaysia,
seindah pantai negeri Maghribi.
Andai esok Engkau beri usia,
bersyukur hamba pada-Mu Robbi.

Gempa datang tanah terbelah,
daratan pun tertutup bahari.
Bertaubat hamba terhadap salah,
memohon ampun pada Ilahi.

Gunung meletusterjadi sudah,
menjerit orang berlari panik.
Bimbinglah hamba agar berubah,
rindukan hidup berbuat baik.

PANTUN SIANG.(25/10-2010)
Sandal jebol jangan di lap,
tak enak lagi silah dibuang.
Sambal jengkol ditambah lalap,
ahh...enaknya makan siang.

Timba air dalam perigi,
melayang timba putus talinya.
Tambah nasi dua piring lagi,
kenyang sudah tinggal kantuknya.

Ambil meja jangan berbunyi,
jangan diseret tapi dibawa.
Sambil kerja bernyanyi-nyanyi,
kerja selesai hati gembira.

PANTUN SENIN PAGI (25/10-2010)
Pagi datang hari berganti,
dingin terasa air pancuran.
Ada yang lahir ada yang mati,
itulah hukum di kehidupan.

Mentari naik Dhuha pun tiba,
ambil wudhu angkatlah takbir.
susah dan seang selalu berubah,
itulah sudah tulisan taqdir.

Pergi bekerja doa dahulu,
serasa lapang dalam fikiran.
Kepada Allah berharap selalu,
hidayah dan rahmat kan diberikan.

PANTUN JENAKA MALAM.(24/10-2010)
 Anak tempua pandai berlari,
karena dikejar siberang-berang.
Awak tua tak tahu diri,
nafsu besar tenaga kurang.

Gimana limau takkan mengkerut,
dibakar panas dengan arang.
Gimana harimau takkan takut,
melihat kambing membawa parang.

Anak ayam menciat-ciat,
anak anjing terkaing-kaing.
awak awam sok pandai silat,
kena tinju terkencing-kencing.....hahahaha

sudahlah siput tak pandai lari,
disuruh juga mengejar motor.
sudah keriput tak tahu diri,
baru dipintu sudah terkepor....hahaha

Wayang golek amat disuka,
tapi sedikit dapatkan duit.
Maafkan saya tak berjenaka,
lagi mengedit syair yang rumit.

PANTUN AHAD SORE(24/10-2010)
Jauh-jauhlah terbangnya elang,
pasti kan hinggap di cadas tua.
nanda merantau pasti kan pulang,
pabila rindu ayah dan bunda.

ke pulau-pulau terbangnya elang,
tiada pulang musim berganti.
Walau bertahun tak pernah pulang,
sanak keluarga selalu dihati.

Gagah-gagahlah si rajawali,
terbangnya jauh tinggi di awan.
tak akan tega didalam hati,
teringat rumah dan juga kawan.

Bangau yang gagah terbang melambung,
tak mampu kejar burung merpati.
Diri dijaga iman dijunjung,
selamat badan selamat hati.

Keledai mandi bulunya basah,
berjemur jua depan beranda.
Kalau hati selalu gelisah,
pulanglah diri ke ayah bunda.

Inderalaya,2010
Al Faqir


Hamdi akhsan