Rabu, 10 Agustus 2011

10r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (10)

10r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (10)

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Buah runtuh dimalam dalu,
jatuh berdebuk bunyinya keras.
Sepuluh pertama telah berlalu,
Bersiap besok hari ke sebelas.

Buah wuluh tidaklah sepat,
bagus dibuat untuk asinan.
Sepuluh pertama adalah rahmat,
Sepuluh kedua adalah ampunan.

Buah benunu buah tendikat,
kalau dcampur hilanglah rasa.
Semoga yang lalu diberi rahmat,
hari ke depan diampun dosa.

II
Buah markisa mudah ditanam,
kalaulah hujan buahnya besar.
Di bagian puasa penuh ampunan,
marilah kita banyak istighfar.

Rusa kecil jalan menapak,
rusa besar terkena jerat.
Dosa kecil dihapus infaq,
dosa besar perbanyak taubat.

Buah pala rasanya sadah,
dibuat obat sembuhkan diri.
Pabila taubat diterima Allah,
suci bagaikan lahir kembali.

Selasa, 09 Agustus 2011

9r- Pantun-Pantun Ramadhan (9)

9r- Pantun-Pantun Ramadhan (9)

      Oleh
      Hamdi Akhsan


I
Para nelayan pulangnya dalu,
membawa  ikan ketika balik.
Hari kesembilan telah berlalu,
semoga amal kan lebih baik.

Harus berlayar para kerani,
diiring oleh si bianglala.
Haus dan lapar 'kan dijalani,
disisi Allah ada pahala.

Bukan dipakai kapal niaga,
tetapi untuk arung bahari.
Bukan puasa dengan terpaksa,
tetapi mengharap ridho Ilahi.

II
Pergi berkayuh petang menjelang,
nelayan ke laut membawa pukat.
Hari ke sepuluh besok kan datang,
moga diberi iman yang kuat.

Gelora lautan ombaknya kuat,
perahu oleng hujan gerimis.
Puasa jadikan tubuh yang sehat,
jalani hidup jadi optimis.

Ke laut jua ditanam asa,
rezeki diminta selamat diminta.
Karena-Mu jua kami puasa,
Karena-mu jua kami berbuka.

Senin, 08 Agustus 2011

8r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (8)

8r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (8)

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Datang pagi datang harapan,
berganti sudah malam nan sepi.
Telah pergi Ramadhan ke delapan,
tak mungkin ia kembali lagi.

Selayak terbang ke huma padi,
padi yang mengkal daunnya subur.
Perbanyak selalu tausiyah diri,
'tuk bekal kelak didalam kubur.

Tumbuhan lebat di hutan rimba,
sejauh mata terlihat indah.
Ramadhan ke sembilan akan tiba,
sudahkah yang lalu tak sia-sia.

II
Lebat belukar semak berduri,
kalau terkis kena tajamnya.
Hendak ingkar-ingkarlah diri,
kelak menangis di mahkamah-Nya.

Disebut dara sejenis burung,
suaranya merdu bulunya indah.
Amal puasa dibalas langsung,
asalkan ikhlas karena Allah.

Pohon ara tumbuh di tepi,
rubuh terkena banjir bandang.
Bermohon pada Ilahi Robbi,
diberi umur tahun mendatang.

7r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (7)

7r-2011. Pantun-Pantun  Ramadhan (7)

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Buah jeruk asam terasa,
diberi garam menjadi asin.
Puasa untuk melatih jiwa,
agar kasihan pada yang miskin.

Semur diberi bumbu pala,
agar hilang amisnya rasa.
Memberi berbuka dapat pahala,
sama seperti orang puasa.

Tangkil disayur daunnya lezat,
ditumis ia bercampur rempah.
Berilah yang baik dan bermanfaat,
jangan memberi sisa di rumah.

II
Buah runtuh karena layu,
campah rasanya pastilah sudah.
Puasa ke tujuh telah berlalu,
moga bertambah iman di dada.

Daun yang lebar untuk bungkusnya,
untuk juadah gunanya tentu.
Menahan lapar banyak gunanya,
agar lemah kuatnya nafsu.

Halus rupa papan meranti,
dipakai dinding baguslah ia.
Haus dan lapar akan diganti,
dengan pahala berlipat ganda.

Jumat, 05 Agustus 2011

5r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (5)

5r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (5)

              Oleh
              Hamdi Akhsan


I
Gunung meratus di kalimantan,
rimbanya lebat tempat gorila.
Lapar dan haus mari tahankan,
agar mendapat banyak pahala.

Badak bercula ada di serang,
pangandaran hutannya subur.
Jauhi berkata jeleknya orang,
agar pahala tidaklah gugur.

Pulau sumatera banyak terkuku,
menyebar ia di hutan rimba.
Janganlah pula bersaksi palsu,
agar puasa tak sia-sia.

II
Kayu tandikat ada di rimba,
besar seperti kayu sialang.
Jauhi sifat mengadu domba,
pahala puasa menjadi hilang.

Burung tekukur burung titiran,
jenisnya sama berbeda nama.
Banyak berzikir dan baca Quran,
itulah ibadah paling utama.

Hewan koala bangunya subuh,
istirahat ia dikala dalu.
Bila puasa bersungguh-sungguh,
akan diampun dosa yang lalu.

Kamis, 04 Agustus 2011

4r-2011. Pantun Ramadhan (4)

4r-2011. Pantun Ramadhan (4)

              Oleh
              Hamdi Akhsan


I
Hari lebaran makan ketupat,
Kuahnya enak pedas rasanya.
Ramadhan sudah hari ke empat,
moga berkurang tumpukan dosa.

Pohon anggur buah sebelas,
ambil delapan sisanya tiga.
Walaupun sahur semakin malas,
paksakan biar ada tenaga.

Durian muda tidak merekah,
jatuh ia karena diunduh.
Makanlah buah saat berbuka,
agar cukup cairan tubuh.

II
Masak di batang buah delima,
diambil isi dengan dibelah.
Besok Ramadhan hari ke lima,
pasanglah niat karena Allah.

Betapa lurus jati berdahan,
di ujung dahan bengkok sedikit.
Tak apa kurus jadinya badan,
karena terkuras itu panyakit.

Buah dipetik janganlah muda,
nanti pohonya tak subur lagi.
Puasa yang baik karena Allah,
jadi tabungan setelah mati.

Rabu, 03 Agustus 2011

3r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (3)

3r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (3)

               Oleh
               Hamdi Akhsan



I
Buah Rotan alias saga,
saga daunnya tidaklah lebar.
Ini Ramadhan hari ketiga,
semoga diri bertambah sabar.

Akar serut halangi mata,
banyaknya duri berhati-hati.
Lapar perut ingatkan kita,
banyak syukuri nikmat Ilahi.

Ubi ditanam tumbuhlah daun,
daun dipetik dibuat sayur.
Menjaga iman sepanjang tahun,
sebagai wujud hati bersyukur.

II
Ikan belida dipindang kuah,
kuahnya likat bila disantan.
Tahanlah lidah rendahkan mata,
niscaya dapat manisnya iman.

Ikan nila enak dibakar,
dibumbu garam gurih rasanya.
Bila puasa banyakkan sabar,
niscaya amal tak sia-sia.

Disimpan ikan dalam keramba,
bakal dimasak bumbunya semur.
Dengan Ramadhan iman bertambah,
bekal hadapi gelapnya kubur.

Senin, 01 Agustus 2011

2r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (2)

2r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (2)

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Sapu pandan ikatnya satu,
Kalau tertusuk membuat luka.
Satu ramadhan sudah berlalu,
sekarang masuk malam kedua.

Dibuat tikar pandan serumpun,
tikar dibentang alas beranda.
Baca Alquran hendaklah tekun,
menambah iman didalam dada.

Bila kelasa menjadi lusuh,
bersihkan dengan sabun berbusa.
Bila puasa bersungguh-sungguh,
balasan Allah dihapus dosa.

II
Mengaji lohor mari rajinkan,
bacalah lama ayat per ayat.
Hati yang kotor mari bersihkan,
jiwa yang lemah menjadi kuat.

Buah durian masaknya kecil,
jatuhnya malam ia terbelah.
Membaca Quran secara tartil,
hati menjadi lebih tertata.

Bunga ditaman merah mengkilat,
hijau daunnya si kembang talas.
Semoga iman kian menguat,
bertambah umur semakin ikhlas.

Minggu, 31 Juli 2011

1r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (1)

1r-2011. Pantun-Pantun Ramadhan (1)
               Hamdi Akhsan


I
Selasih berbunga tumbuhlah biji,
ditanam ia ditanah basah.
Tarawih pertama telah mulai,
semoga kita dapat pahala.

Dibuat janur sendayang mekar,
kuning warnanya indah merona.
Makan sahur menjelang fajar,
agar puasa bisa sempurna.

Berwarna indah bunga melati,
harum baunya saat purnama.
Jagalah lidah jagalah hati,
agar pahala berlipat ganda.

II
Dahan kelapa itu sendayang,
dahan pinang dibuat upih.
Berbuka jangan terlalu kenyang,
agar tak susah badan tarawih.

Kalau beringin akarnya kuat,
bertambah tua bertambah besar.
Kalau ingin badannya sehat,
makanlah buah yang segar-segar.

Batang keluwih biasa lurus,
begitu juga si batang pinang.
Habis tarawih terus tadarus,
Supaya Allah menjadi sayang.

Minggu, 05 Juni 2011

2. Kompilasi Pantun Bencana, Musibah, Relawan, Religi, Nasehat Anak.

2. Kompilasi Pantun Bencana, Musibah, Relawan, Religi, Nasehat Anak.

    Oleh
    Hamdi Akhsan

My Family

PANTUN RENUNGAN MALAM.(7-10-2010)
Gugur-gugurlah lahar merapi,
jangan menimpa sawah dan ladang.
Jujur-jujurlah pada Ilahi,
jangan musibah kan menyesatkan.

Lahar merapi kuat menderu,
Debu yang panas ia muntahkan.
Didalam kitab sejak dahulu,
bencana itu bentuk hukuman.

Awan panas terlontar hebat,
ladang terbakar habislah padi.
Mari istighfar mari bertaubat,
sebelum yang lebih besar terjad

Kaum Nabi Nuh diazab banjir,
bumi di balik untuk kaum luth,
Semua akan segera berakhir,
pabila semua taubat bersujud.

Awan panas sudah dikata,
kaum nabi hud tersambar mati.
Bencana terjadi ditempat wisata,
dimana Agama tak dihormati.

Memancar lahar bumipun hangus,
harta yang ada tak guna lagi.
Belajarlah kepada kaum Yunus,
awan dipindah musibah pergi.

Terkena debu kulit terluka,
bercampur darah sakit dan kumal.
Bagaimana Allah tidak kan murka,
dalam musibah sibuk meramal.

Sibuklah orang pergi berobat,
dokter maksimal daya upaya.
Umat bukannya sibuk bertaubat,
tapi diskusi ramalan Jaya baya.

Debu yang panas terasa ngilu,
susah diobat memakai jamu.
Para pemimpin ingat selalu,
di Padang Mahsyar kita bertemu.

PANTUN UNTUK RELAWAN.(07-10-2010)
Gempa datang Tsunami melanda,
Ombak bergulung rumahpun hancur.
Semoga Tuhan lindungi anda,
atas kerja yang sangat luhur.

Bergolak hebat gunung merapi,
debu panasnya bakar yang ada.
Jagalah niat jagalah hati,
supaya amal berlipat ganda.

Gunung yang lain mulai geliat,
aktif serentak gunung berapi.
Malaikat akan terus mencatat,
diberi pahala tuk bekal nanti.

Tinggi ke awan gunung muria,
kinipun aktif mulai mengerang.
Relawan itu kerja mulia,
taruhkan jiwa menolong orang.

Krakatau juga mulai berubah,
laharnya bagai bubur membesi.
Moga relawan sabar dan tabah,
menghibur serta bantu pengungsi.

Beratnya efek debu merapi,
menutup tanah tersebar rata.
Berbuat baik kerja terpuji,
bantu sesama yang menderita.

PANTUN MUSIBAH.(6/11-2010)

Menjelang petang remanglah hari,
pulanglah orang menggarap lahan.
Musibah datang sabarkan diri,
itu pertanda disayang Tuhan.

Hujan gerimis dihari pagi,
'tuk pergi kerja jadi hambatan.
Jangan menangis ratapi diri,
susah dan senang dipergilirkan.

Gunung meletus Tsunami datang,
ratap terdengar disana-sini.
Supaya jiwa kuat menghadang.
rataplah doa dimalam sunyi.

Meletup puncak gunung merapi,
warior hancur kena air bah.
Hidup didunia akan berarti,
pabila serta bantu musibah.

Awan panas menjilat-jilat,
kian kemari orang berlari.
Lama hidup banyak dilihat,
baik yang senang ataupun ngeri.

Debu tutupi pandangan mata,
membuat subur tanah petani.
Hidup mulia selalu dipinta,
kalaulah hina suratan diri.

Lahar dingin tutupi tanah,
guguran jatuh sawahpun hilang.
hidup menolong tidaklah hina,
pahala tambah amal berbilang.

Kota jogja penuh berdebu,
segala tempat muramlah sudah.
musibah jadikan sebagai guru,
untuk hidup lebih berbenah.

Lahar dingin menghapus desa,
batas tanahpun jadi keliru.
Moga musibah menghapus dosa,
jadikan diri manusia baru.

PANTUN KEHIDUPAN.(6/10-2010)
Bulan redup buram cahaya,
fajar merekah sianglah hari.
Lama hidup banyak dirasa,
suka dan duka silih berganti.

Purnama datang malampun terang,
gembira ria anak bermain.
Rencana didepan banyak dirancang,
kadang takdir berkata lain.

Dalam air bah kuman menyebar,
jaga badan selalu sehatkan.
Dalam musibah kuatkan sabar,
dalam derita ingatlah Tuhan.

Gunung meletus orangpun panik,
jerit dan tangis dimana-mana,
Didalam hidup buatlah baik,
menangis orang kala berpisah.

PANTUN MALAM.(5/11-2010)
Air bah datang dikala pagi,
hanyutkan rumah juga tanaman.
Musibah datang silih berganti,
pertanda apa semua gerangan?

Roboh semua padi mendatar,
panen tersapu banjir lagi.
Moga semua menjadi sadar,
akan kuasa Ilahi Robbi.

PANTUN KERJA SIANG.(5/11-2010)
Bentuk-bentuklah si buah nangka,
janganlah bentuk memakai sayak.
Ngantuk-ngantuklah terserah mata,
jangan mengganggu kerja yang banyak.

Gimana mau kan tidur nyenyak,
minum kopi bergelas-gelas.
Gimana mau tidur sejenak,
sedang mengajar didepan kelas.

Jatuh membubur jambu kelutuk,
petiklah ia langsung dipohon.
Kurang tidur suka mengantuk,
usia diatas empatpuluh tahun.

PANTUN ULANG TAHUN(5/11-2010)
Seikat bunga mulai layu,
karena akarnya tinggal dirumpun.
Sahabat semua di segala penjuru,
kuucapkan selamat berulang tahun.

Indah merona dipandang mata,
bunga dahlia dalam serumpun.
Moga hidup makin bertaqwa,
karena usia berkurang setahun.

Rumput jepang disiram dalu,
jangan diinjak karena berduri.
Umur berkurang waktu berlalu,
semakin bijak dan mahas diri.

PANTUN RENUNGAN MALAM.(4/11-2010)
Selaksa lebah terbang bergilir,
di pohon buruk ia menetap.
Usia bertambah menuju akhir,
baik dan buruk akan dihisab

Serbuk sari ambil ditaman,
dibuat madu sudahlah pasti.
berhati-hati pertanda iman,
agar selamat di akhir nanti.

Mentari terbit di pagi hari,
Lebah jantan giat bekerja.
Mati yang sakit sudahlah pasti,
mari berdoa sebagai hamba.

PANTUN RELIGI PAGI (4/11-2010)
Hujan pagi basahi bumi,
petani senang padi pun subur.
Harapan dihati selalu bersemi,
asalkan hidup selalu bersyukur

Reduplah mata dimalam hari,
kantuk yang datang segera tidurkan.
Hidup mulia selalu dicari,
jalan yang halal dipertahankan.

Berenang basah dipagi hari,
janganlah lama kan kedinginan.
Senang susah silih berganti,
didalam hidup hanya mainan.

Asam gelugur rasanya sepat,
tak apa jua kalau sedikit.
Hidup bersyukur didalam sehat,
sabar dijunjung tatkala sakit.

Hendak gugur,gugurlah buah,
berganti bunga batang kuini.
Hendak subur,suburlah sawah,
bahagia hati para petani.

PANTUN MALAM,(3/11-2010)
Hendak gugur,gugurlah kelapa,
jangan menimpa buah mengkudu.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan mengenang masa yang lalu.

Hendak patah,patahlah sinta,
Jangan menimpa susunan kursi.
Hendak kerja,kerjalah anda,
janganlah anak dan istri.

Hendak terbang,terbanglah nuri,
jangan mengajak anak tekukur.
Hendak senang,senanglah diri,
janganlah lupa banyak bersyukur.

Hendak jalang,jalanglah rusa,
jangan mengganggu kijang yang nyaman.
Hendak hilang,hilanglah rasa,
jangan mengganggu kuatnya iman.

Hendak lari,larilah kuda,
jangan takuti sambaran elang.
Hendak pergi,pergilah dinda,
jangan tangisi cinta yang hilang.

Hendak terbang,terbanglah puyuh,
janganlah lupa pulang ke sarang.
Hendak pulang-pulanglah tubuh,
janganlah lupa hati yang riang.

PANTUN RABU PAGI(3/11-2010)
Hendak patah,patahlah dahan,
jangan menimpa buah pepaya.
Hendak kerja,kerjalah badan,
janganlah lupa awali doa.

Hendak merah,merahlah buah,
janganlah sampai jatuh dan hancur.
Hendak bicara,bicaralah kita,
janganlah lupa budi bertutur.

Hendak rubuh,rubuhlah karang,
janganlah sampai hanyutkan rakit.
Hendak suruh,suruhlah orang,
jagalah agar hati tak sakit.

Bismillah awal pembuka kata,
hendaklah baca setiap pagi.
Doa dipanjat rezeki dipinta,
supaya kita hidup tak rugi.

Hendak menenun,tenunlah perca,
tapi janganlah salah menjirat.
Hendak berpantun,berpantun kita,
kerja yang baik tetap dibuat.

Jembatan roboh jalanpun putus,
tepian karam nelayan luka.
Jauhi sifat culas dan rakus,
rezeki haram bawa petaka.

PANTUN PENUTUP MALAM(3/11-2010)
Pergi mengaji ke sungai Dareh,
Mengaji tulus hafallah Quran.
Pergi pagi berangkat sore,
Mencari nafkah tuk kehidupan.

Balik ke kampung senanglah hati,
membaca khutbah saat lebaran.
Berbolak-balik sepanjang hari,
badan yang rapuh telah gemetaran.

Baju putih celanapun putih,
itu perlambang tuk kesucian.
Mata telah letih badanpun letih,
hamba bermohon ke peraduan.

PANTUN NASEHAT PAGI(2-11/2010)
Angin menderu badaipun datang,
paniklah orang pergi berlari.
Laku yang baik orang kan senang,
laku yang buruk rugikan diri.

berderap suara yang menakutkan,
derunya badai tiada dinyana.
Berharap harta membahagiakan,
ternyata hanya fatamorgana.

Orang lahat pergi berdagang,
pulang sore berangkat pagi.
Amal yang baik buat terpandang,
kerja yang salah rugi sendiri.

hilanglah harap hasil yang lebat.
ladang terbakar habislah padi.
Mari istighfar mari bertaubat,
sebelum yang lebih besar terjadi.

Pecahlah kapal ditengah bahari,
susahlah hati para nelayan.
Nafkah keluarga selalu dicari,
yang halal tetap diutamak.

Badai yang hebat seperti kiamat,
takut mencekat di perasaan.
Kala bersama beri manfaat,
saat berpisah bawa tangisan.

Berakhir badai takut berlalu,
nelayan pulang diakhir pekan.
Zikir yang ma'tsur dibaca selalu,
jiwa yang tenang kan didapatkan.

PANTUN SENIN PAGI(1/11-2010)

Rumpun halia diambil umbi,
dibuat bumbu pencampur makan.
Hidup mulia selalu dicari,
akherat juga yang diutamakan.

Buah pala obat penenang,
sehabis minum tertidur lelap.
Setelah bekerja hati kan tenang,
dunia cari akherat siap.

Orang ogan membawa rakit,
ke kertapati darilah hulu.
Senang menjadi temannya sakit,
sudah abadi sejak dahulu.

Coklat ditanam orang pelosok,
buahnya tumbuh di batang pohon.
Akherat bagai kan mati besok,
dunia bagai seribu tahun.

Akasia banyak berbuah,
berbeda dengan si pohon jati.
Kalau usia beranjak tua,
sakit dan sehat silih berganti.

Dilalap enak daun kenikir,
hilanglah sudah bau badannya.
Hidup didunia bagai musafir,
akherat juga tempat akhirnya.

Daun kemangi untuk lalapan,
dimakan mentah jangan dipati.
Jalani hidup sedikit beban,
agar tak berat saat kembali.

Si jahe merah bahannya jamu,
rasanya pedas hangat badannya.
Semasa muda carilah ilmu,
setelah tua petik hasilnya.

Tanam lada bikin lanjaran,
kalau tak kuat lanjarnya miring.
Prinsip dijaga dalam berteman,
jangan menohok kawan seiring.

Kuah yang pekat rasanya tawar,
berilah garam supaya asin.
Sodaqoh wajib zakat dibayar,
sodaqoh sunnat tuk fakir miskin.

Bakaran bawal dioles kurma,
terasa sedap rasa masakan.
Sholat diawal memang utama,
tetapi sering kita lalaikan.

Inderalaya,14 November 2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan

1. Kompilasi Pantun Religi, Perjalanan, Patah Hati, Pendidikan

1. Kompilasi Pantun Religi, Perjalanan, Patah Hati, Pendidikan

      Oleh
      Hamdi Akhsan

Pantun Religi Sore
Gerimis turun dinginlah hari,
bumipun basah tanaman subur.
Berharap umur kan diberkati,
modal hadapi gelapnya kubur.

Getirnya hidup si anak yatim,
berada harta mari infaqkan.
Takdirnya hidup bagaikan musim,
susah dan senang dipergilirkan.


Nelayan mendayung diatas perahu,
ke arah hulu tujuan mudik.
Hari didepan siapa yang tahu,
banyak-banyaklah berbuat baik.

Ke Arah hulu mudik sehari,
jalanan jelek diperhatikan.
Bahagia karena banyak memberi,
terasa indah dan menyejukkan.

Berkata pelan si putri ayu,
seperti sedang terkena sakit.
Pepatah kita orang melayu,
seperti kacang lupakan kulit.

Pantun Perjalanan
Cangkok belimbing pakailah sabut,
akarnya muncul dahan ditebang.
Menembus dingin membelah kabut,
pergi berangkat ke Muara Pinang.

Cangkok ditanam berilah pupuk,
dengan dipupuk suburlah ia.
Niat ditanam ikhlas dipupuk,
moga berbuah amal mulia.

Sehatkan bibit daun dibuang,
akarnya kuat hiduplah ia.
Selamat pergi selamat pulang,
silaturahmi tersambung pula.

Bunga selasih bercabang dua,
mekarnya indah tersiram hujan.
Terima kasih dikirim doa,
moga selamat sampai tujuan.

Buah keluwih ambil jatuhkan,
dipupuk ia bunganya lebat.
Terima kasih saya ucapkan,
moga begitu juga sahabat.

Berbuah lebat batang disunat,
tusukkan paku kulit dirajah.
Doa dipanjat agar selamat,
pulang dan pergi dalam inayah. …(inayah=perlindungan)


Pantun Tutor UT
Bersihkan kotor sapulah tanah,
ambil dan buang sampah terserak.
Menjadi tutor itu amanah,
sambil menambah saudara sanak.

Sampah organik bakarlah api,
pisahkan dulu bahan yang keras.
Betapa senang rasanya hati,
dapat mahasiswa yang cerdas-cerdas.


Muara pinang jauh di barat,
dekat dengan batas bengkulu.
berharap ilmu diberi berkat,
siapkan diri maksimal dulu.

Rengas ditanam dekat halia,
rimbunlah ia seperti semak.
Tugas mengajar itu mulia,
menebar ilmu mendidik anak.

Di Malam hari kokok beruga,
itu pertanda telah lewat dalu.
Tak tahu gimana periode tiga,
dipanggil atau istirahat dulu.

Akar dipakai sebagai tali,
untuk mengikat cara di ulu.
Karena tutor tak mau beli,
lapak mamang tutup dahulu.


Jatuh dibidik jambu kelutuk,
terhempas pecah makan tak bisa.
Jiwa mendidik harus dibentuk,
menjadi cerdas anak bangsa.

Tiada terduga bukit telah reban,
tanahnya longsong bumi merekah.
Dalam keluarga ada kewajiban,
ayah sebagai pencari nafkah.

Jalan yang baik aspalnya mulus,
rusakpun dikit memang adanya.
Guru yang baik sayangnya tulus,
marah juga pun pada tempatnya.

Pantun Jumat
Lama tak pergi tumbuh ilalang,
diselang pula rumput berduri.
Malam pergi siang menjelang,
berkurang hidup hamba sehari.

Sampai ke huma pergi ke dangau,
dindingnya lepas diterpa angin.
Lamanya hidup bagai dirantau,
rindukan pulang dikala ingin.

Suburnya pada sudah berubah,
rumputpun tumbuh malang-melintang.
Jiwa diasah amal ditambah,
menyambut maut yang pasti datang.


Bakau dibuat si tikar purun,
disebut orang juga kelasa.
Iman didada yang naik turun,
tapi tak boleh berputus asa.

Pantun Jenaka Siang
Betapa enak pindang bawal,
dimakan panas tengah dalu.
Makan tak enak perut pun mual,
entah mengapa diri tak tahu.

Pindang dimasak sampai mendidih,
buanglah dahulu hati empedu.
Beban berat jiwapun sedih,
kemana lagi harus mengadu.

dihirup enak pindang patinnya,
ambillah sedikit terus disantap.
Berharap usia akan berguna,
dipanggil cepat haruslah siap.

Ikan melekat ditengah arat,
diambil malam ikannya mati.
bukan karena kurang istirahat,
tapi memang sakit hati.

Ikan selontok enak dimakan,
dipepes dengan daun talas.
Itulah sulit tuk diamalkan,
dapat kecewa belum ikhlas.


Ikan belida dimasak pati,
jangan dibuang enak kuahnya.
Hilang selera bukanlah letih,
tapi sedang gundah gulana.

Ikan asap dimasak pati,
lama dimasak lembut dagingnya.
Begadang bukan tiada arti,
tapi karena tuntutan kerja.

Tertusuk duri patah didalam,
sulit dicari perih terasa.
Wahai Ilahi Semesta Alam,
ampuni hamba segala dosa.

Duri dicongkel dengan peniti,
dalamnya luka membuat radang.
Diri yang sering lupakan mati,
merasa akan berumur panjang.

Agar lukanya tidak bernanah.
Obati ia dengan betadin.
Agar selamat dialam sana,
berilah hamba iman dan yakin.

Obati luka jadilah sehat,
tanggung berobat sakitkan raga.
Ibadah kuat bukan tak dapat,
tapi dunia menggoda juga.

Bengkaklah bekas duri yang patah,
kalaulah sakit segera obatkan.
Istiqamah memang mudah di kata,
betapa sulit tuk diamalkan.

Membalut luka berhati-hati,
ikat lukanya janganlah kuat.
Dalam hidup silih berganti,
ada maksiat dan juga taat.

Obati sakit haruslah sabar,
kalaulah tidak sakit bertambah.
Iman yang baik diiring sadar,
rajin selalu mengulang taubah.

Pantun Patah Hati
Patah-patahlah si unjar kacang,
jangan menimpa sarang seriti.
Hati patah jiwa tergoncang,
sedu dan sedan hancurkan hati.

Gatal-gatallah kena jelatang,
janganlah sampai sakitkan diri.
Berharap panas sampai ke petang,
ternyata hujan di tengah hari.

Hati-hatilah menebang leban,
jangan menimpa si pohon jati.
batin terasa remuk redam,
Hati yang luka dibawa mati.

Betapa dalam sungai dihulu,
kayuh perahu berhati-hati.
Betap dalam terasa pilu,
menghujam dalam hancurkan hati.

Cincin perak dipakai indah,
pasanglah dengan hati-hati.
Cinta sesaat berakhir sudah,
cinta sejati dibawa mati.

Bukannya sirih nempel dibatang,
tapi tersiram si embun pagi.
Bukan kekasih dilamar orang,
tapi tak bisa bertemu lagi.

tumbuh jelatang didekat sumur,
tersenggol badan gatallah ia.
cinta yang datang tak tentu umur,
tak tahu muda ataupun tua.

Gelugur jatuh silah dihitung,
tanamlah ia didalam taman.
Hancur hati gugurlah jantung,
karena lama cinta ditanam.

cucilah karat ada di satin,
kalau tak bersih jangan dilipat.
Itulah berat himpitan batin,
sakit terasa bagai tersayat.

Patahlah sudah si pohon jati,
sinar ke tanah tak lagi redup.
Katakan saja rasa dihati,
agar tak sesal didalam hidup.

Jatuh-jatuhlah daun bidara,
jangan menimpa sarang merpati.
sungguh bagus pantun saudara,
membawa sinar ke dalam hati.

Bagaimana kita nak beli kain,
kalaulah belum berpanen padi.
Bagaimana nak petik bunga lain,
diri yang tua tak laku lagi.

Bukan mimpi datang ke bulan,
tapi berjalan di tengah kali.
Bukan mimpi bukan hayalan,
diri terbanting sakit sekali.

Kaos dibuat berbahan kain,
kain dijual pembeli bayam.
Karena susah untuk kawin,
banyak yang jadi bujang ayam.

Sekarang mahal harga kelengkeng,
beli sekilo habis dimakan.
Sekarang tak ada lagi terongkeng,
lagu kaos lampu dah tak relevan.

siamang tua diam membisu,
menangis pelan tersedu sedan.
Memang itulah hakekat nafsu,
kalau diturut hancurlah badan.

Masak selasih janganlah pagi,
pagi pakailah daun pandan.
Kalau kekasih telah pergi,
rasa dirampas nyawa di badan.

Al Faqir

Hamdi Akhsan

Minggu, 24 April 2011

16p. Kompilasi Pantun-Pantun Sedih 2011

16p. Kompilasi Pantun-Pantun Sedih 2011

        Oleh
        Hamdi Akhsan


Burung terbang sangkar melayang,
menetas anak cangkangpun hancur.
setiap orang pasti kan pulang,
tinggallah bekal saat dikubur.

Buah mengkal,kan tetap mengkal,
peramlah ia barang sehari.
Harta tinggal,kan tetap tinggal,
pulang pada-Nya membawa diri.

Redup cahaya malampun hadir,
terang kembali disaat pagi.
Hidup di dunia bagai musafir,
perbanyak bekal saat kembali.

Sendayang melayang dihari pagi,
itu pertanda datangnya hujan.
Yang muda datang yang tua pergi,
itulah sunnah sepanjang zaman.

Buah kecapi simpan dibilik,
setelah masak ia kupaskan.
Bukti hidup berbuat baik,
setelah mati jadi tangisan.

Gugur-gugurlah wahai sang nangka,
simpan sejenak didalam peti.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
simpan sejenak perih dihati.

Kelopak berseri, biar berseri.
yang tanggal layu untuk suburkan.
Bapak yang pergi, biarlah pergi,
yang tinggal selalu akan doakan.

Ke huma mudik,biarlah mudik,
ke telaga biduk layarkan.
Kenangan baik,biarlah baik,
semoga dapat surga balasan.

Sawah yang basah silah tanami,
tanah yang baik bibit merekah.
Semoga dosa kan diampuni,
amal yang baik jadi pahala.

Buah limau tumbuh di batang,
Bunga mentari tumbuh dihuma.
Harimau mati tinggalkan belang,
manusia mati tinggalkan nama.

Yang tanggal itu buangan,
yang bertahan itu yang subur.
Yang tinggal itu kenangan,
yang datang adalah kubur.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Selasa, 08 Februari 2011

17p. Pantun Malam (8/2/2011)

17p. Pantun Malam (8/2/2011)


12971707302132987685

I
Ubi ditetak, biarlah tetak,
dimasak juga hilang getirnya.
Hati yang retak,biarlah retak,
sesak didada ada akhirnya.

Nyiur diparut,biarlah parut,
diperah dapat santan yang kental.
umur yang lanjut,biarlah lanjut.
semoga dapat surga yang kekal.

Labu dibelah,silah dibelah,
ditetak kecil dibuat bubur.
Kalbu yang luka biarlah luka,
kelak berakhir kala dikubur.

II
Peti yang biru,biarlah biru,
kalaulah apkir dibuang jua.
Hati yang pilu,biarlah pilu.
kalaulah taqdir tak jumpa jua.

Dibelah buluh,tetaplah buluh,
walau sedikit tetap bermiang.
Dia yang jauh,tetaplah jauh,
walaupun pahit silah dikenang.

Belah rumbia, tetap rumbia,
walaupun ilalang bisa gantikan.
Dia didamba, tetaplah damba.
walaupun nyawa berpisah badan.

III
Hendak sapih, sapihlah bayi,
tetapi sayang jangan lalaikan.
Hendak sedih,sedihlah hati,
tetapi malang jangan ratapkan.

Hendak curah,curahlah padi,
rumput sedikit tetap bersihkan.
Hendak pasrah,pasrahlah diri,
hidup yang baik tetap jalankan.

Gugur-gugurlah wahai sang nangka,
tetap selada jangan patahkan.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
tetap Ilahi jiwa pasrahkan.

Al Faqir


Hamdi Akhsan

Senin, 07 Februari 2011

16p. Pantun-pantun untuk anak

16p. Pantun-pantun untuk anak





1

Bakau rimbun dipantai bisu,
hutannya gelap pakai lentera.
Kau adalah si putra bungsu,
jiwamu halus bagaikan sutra.

Bujang komering di tanjung lubuk,
menjual beras dengan pepaya.
Janganlah sering engkau merajuk,
membuat terkuras airmata ayah.

Menyapu kapal kerani cuti,
pegawai baru merasa payah.
Mengapa hafalan quranmu berhenti?,
padahal bakatmu melebihi ayah.

Jatilan seninya org jawa,
tinggalan sejak zaman kiwari.
Jadilah ananda penghibur tawa,
karena hanya engkau sendiri.

Menanam padi mulai dihulu,
jaraknya dekat diukur jari.
Nasehat kami orang dahulu,
patut dituntut dipelajari..

Datang bertamu haruslah santun,
selingi bahasa dengan kelakar.
Belajar ilmu haruslah tekun,
seperti orang menganyam tikar.

Sawi ditanam dengan sejajar,
dipetik dimasak santan kelapa.
Selagi kecil banyak belajar,
setelah dewasa mendapat upah.

2
Kuini dijual jauh kepasar,
subuh dibawa bersama paria.
Kini tubuhmu tinggi besar,
tumbuh perkasa menjadi pria.

Keladi dimakan kuah dihirup,
dicampur asam daun kedondong.
Jadikan pakaian selama hidup,
rendahkan hati jauhi sombong.

Kabar datang dari sang ratu,
pangeran pergi bawa bungkusan.
Kuberi engkau namamu yang itu,
didalamnya bicara keperkasaan.

Krakatau berada di selat sunda,
perkasa bagai sang kamandanu.
Engkau adalah lelaki ayahanda,
pelindung ayunda serta adikmu.

Jelata menempel didalam baki,
bersih disapu si anak dara.
Jadilah engkau anak lelaki,
gagah dan tegar hadapi samodra.

Gajah dipakai angkut ilalang,
diam menekur didepan roda.
Gagahlah engkau seperti elang,
tajam cakarnya bagai garuda.

Ikan selimang besar empedu,
enak dimakan sedikit tulang.
Kecil kutimang besar kurindu,
mengapa engkau tak pulang-pulang?

Belajar harus kuat dan tahan,
Itu nasehat diulang umi
.Berani jujur akui kesalahan,
itulah sifat yang dikagumi.

3
Selendang kecil di atas meja,
dipakai menari putri nurlela.
Selagi kecil engkau kumanja,
setelah besar engkau kubela.

Dendang bertalu terdengar apik,
ditabuh oleh pujangga india.
Dengarlah selalu nasehat yang baik,
agar hidupmu kelak bahagia.

Petani bersawah memakai bajak,
tajam mngkilap bagai belidang.
Ingatlh nasehat orang bijak,
tajamnya lidah bagaikan pedang.

Menjangan putih bersedih rasa,
sakit digigit si kumbang jati.
Janganlah mudah berputus asa,
jadilah ananda petarung sejati.

Angsa berharap ke angkasa,
memohon elang mau membantu.
Dimasa kecilmu ayah perkasa,
sekarang lemah dimakan waktu.

Pahlawan Aceh TuankuTambusay,
tekadkan usir para penjajah.
hari-hari ayah telah usai,
karena engkau semangat membaja.

Serunting Sakti pntang ditantang,
ucapnya makbul bagai pandita.
Kubanting tulang pagi dan petang,
untuk skolah anakku tercinta.

Belukar lebat rumput sikejut,
hati-hatilah terkena duri..
Jagalah quran dan sholat tahajjud,
agar Allah selalu lindungi .

Bulan muda redup cahaya,
tersimpan dibalik awan nan putih.,
ke pinggir danau ia tertatih.
Jadilah ananda kebanggaan ayah,
ketika tulangku telah memutih...

Purun dianyam dibuat kopiyah,
indah membentuk naga.
Pantun ini wasiat ayah,
agar kebaikanmu selalu terjaga.

4
ANAKKU
Jembatan patah tiang tertancap,
patah semua tidak berselang.
Jagalah lidah dalam berucap,
lidah itu tidak bertulang.

Ke laut sore pulangnya dalu,
nelayan parkir di tepi banda.
Kalau sore pulanglah dulu,
nanti khawatir ayah

Mabuk terpukau si putri ulu,
melihat pangeran dari seberang.
Mandilah engkau bersih dahulu,
barulah kemesjid pergi sembahyang.

Sang raja pulang dari haji,
Sosoknya gagah sinar cemerlang.
Setelah selesai ananda mengaji,
Segeralah pula beranjak pulang.

5
ADAB MAKAN.
Bidar dituntun ke perlombaan,
serempak kayuh senada.
Belajar santun diwaktu makan,
jangan berkecipak mulut ananda.

Amran Daulay datang bertamu,
jual tembakau dijepit bilah.
Ambillah gulai yang didekatmu,
jangan menjangkau wadah sebelah.

Sebutir rukam bagi berdua,
sebuah mangga bagi dibelah.
Sebelum makan bacalah do'a,
setelah makan baca hamdalah.

Burung pungguk memandang bulan,
meratap sedih berkepanjangan.
Kasih anak sepanjang jalan,
kasih ibu sepanjang zaman.

6
ANAKKU
Danau watu di tanah Sumbawa,
pengap belerang ikannya mati.
Duhai anakku permata ayah,
penyedap mata pelipur hati.

 Elang terbang bangau sekedup,
ke danau dia pergi berlabuh.
Engkau tempat sandarkan hidup,
ketika tulang sudah rapuh.

Cahaya langit memancar kilat kilat,
disusul oleh petir beruntun.
Carilah ilmu rajinlah sholat,
agar hidumu selalu dituntun

Hari-hari penuh sejarah,
dalam hidup para pendekar.
Hati-hatilah dalam melangkah,
engkau bagaikan si bunga mekar.

Biasan pancing harus diramu,
dipasang kucur pancing tenggelam.
Biasakanlah dalam hidupmu,
Kurangi tidur dan bangun malam.


7
 ANAKKU.
Berkelok jalan ke gunung jati,
lurus jalan ke tangsi lontar.
Bernama anak harus berbakti,
agar hidup tidak terlantar.

 jauh bertandang ke semanding,
berteman bujang tanjung sari
jasa ayah bunda tidak sebanding,
berikan cinta sepanjang hari.

Belambangan dusunnya maju
dekat dusun kesambi rata.
Didalam hati tidak setuju,
tetaplah manis dipandang mata.

Semanding dusunnya indah,
tetangga dusun gunung liwat.
Selalu hidup dengan merendah,
Supaya tidak diatur syahwat.

Pergi kalangan ke ujan Mas,
singgah sebentar ke gunung kuripan.
Anak berbakti tak perlu cemas,
sepanjang hidup penuh harapan.

Tanjung kurung ada ditengah,
ditepi dusun sukarami.
Tersandung hidup terengah-engah,
Mohonlah doa ayah dan umi.

Sawah subur di Batanghari,
Duku dijual di nyiur sayak.
Selama hidup sepanjang hari,
carilah rezeki berkah dan layak.

Bertanam tebu di Suka merindu,
padang bindu dusunnya luas.
Budi sang ibu harus dirindu,
Setelah dewasa harus dibalas

Ayam dijual di panggal-panggal,
dibawa menuju dusun bedegung.
Anak durhaka patut dipenggal,
anak yang soleh harus disanjung.

Arang dibuat di keban Agung,
kujual murah di ulak pandan.
orang tua harus disanjung,
Ketika renta hadir dibadan.

Rumah beratap di Tubohan,
membeli rotan ke raksa jiwa.
Ratapi anak sedih tertahan,
memakan badan merusak jiwa

Orang Jawa di Guna Makmur,
Pecahan dari dusun Seleman.
Seakan jiwa terasa hancur,
kalau si anak jadi pereman.

Singapura bukan negara,
Kebunjati bukanlah hutan.
Selama hidup berhura-hura,
Setelah mati berteman setan.

Singgah didusun pengaringan,
Sebelum pergi ke panai makmur.
Urussan keluarga terasa ringan,
pabila ananda pandai bersyukur.

Membeli beras ke Banjar sari,
Untuk Sedekah di Pandan Dulang.
Berkah orangtua harus dicari
Sampai tubuh memutih tulang,

Tebing kampung desanya jauh,
ditempuh dengan berjalan kaki.
Jalani hidup jangan mengeluh,
untuk anakku sang laki-laki.

8
Bulan baru bersinar remang,
kelakar dusun di beranda.
Baru sebentar engkau ditimang,
kini kau hendak tinggalkan bunda.


Putri seruni mandi di hulu,
jaring ditebar putri menyelam.
Pesan umi ingat selalu,
jadikan bantal diwaktu malam.

jentera muncul menjelang sore,
indah tiada terlukis kata.
Jadilah engkau anak yang soleh,
permata hati penyedap mata

Jerapah merusak sarang tempua,
undur-undur lari terlunta.
jangan lupa panjatkan doa,
untuk ayah umi tercinta.

Jala terpasang fajar merekah,
datangnya pagi sebagai pertanda.
Jadilah anak pembawa berkah,
ketika ayah-umi telah tiada.


ILMU.
Mengambil tawas untuk beramu,
sadapan dikumpul dengan ditadah.
Gapailah dunia luas dengan ilmu,
raihlah akheratmu dengan ibadah.

Selayak terbang tinggi berliku,
berliku sampai jauh di huma.
Banyak-banyaklah membaca buku,
karena buku lah jendela dunia...

Jelatang tumbuh ditepi huma,
miangnya tajam gatal dikulit.
Jadikan ilmu sebagai darma,
agar hidupmu tidaklah sulit.

Burung manyar burung perenjak,
terbang tinggi ke hutan jati.
Belajarlah menjadi orang bijak,
karena ia penerang hati.

Orang ogan pergi mengarat,
penuh jaring dengan ikan sepat.
Utamakan belajar ilmu akherat,
pastilah dunia akan kau dapat.

Indah irama adik berpantun,
pantunsalah langsung diralat.
Ilmu tauhid jadikan penuntun,
ilmu syariat sebagai alat.

Nasehat kami orang dahulu,
diambil dari kisah sang kancil.
Bagai mengukir diatas batu,
menuntut ilmu dimasa kecil.

Ke kota jual kayu perepat,
dipakai untuk bikin gaharu.
Berkahnya ilmu akan kau dapat,
bila selalu hormati guru.

Al Faqir

Hamdi Akhsan

Jumat, 04 Februari 2011

15p. Kompilasi Pantun-Pantun Religi (1-5 Februari 2011)

        Oleh
        Hamdi Akhsan

I 
Ayam berkokok menjelang fajar,
Itu pertanda hari telah pagi.
Pabila esok telah sampai qadar,
jadikan madah sebagai pengganti.

Burung elang bukan ababil,
tapi raja angkasa gagah.
Tua berpulang muda diambil,
takdir Ilahi tak bisa duga.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menimpa bunga melati.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan terbawa perih dihati.

II
Sendi belikat temu belikat,
tulang patah sambunglah lagi.
Hari jumat bertemu jumat,
berkurang usia tujuh hari.

Sendi ngilu karena patah,
terasa perih walau dibalut.
Hari berlalu tanpa terasa,
rambut putih kulit keriput.

Tak lama ngilu kalau terkilir,
balsem yang baik mari borehkan.
Pertanda waktu hampir berakhir,
amal yang baik mari tingkatkan.

III
Jati yang teduh biarlah teduh,
kelak kan datang burung kesana.
Hati yang rapuh biarlah rapuh,
kelak kan datang masa bahagia.

Bata dihuma biar dihuma,
kalau dibawa cukup sedikit.
Jiwa merana jangan merana,
kalau dibiar badan kan sakit.

Gugur-gugurlah si pisang raja,
jangan menimpa si buah waluh.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
jangan derita selalu mengeluh.

IV
Buat kenikir dilalap mentah,
Rasanya sadah sedikit getir.
Rakyat Mesir sudah menderita,
Moga semua segera berakhir.

Yang berpati disayur bisa,
yang diparut bukannya ikan.
Yang mati itu rakyat biasa,
yang bunuh pendemo bayaran.

Sisa manggar silah dikirim.
ikatlah tali supaya erat.
Moga sadar pemimpin zalim,
akherat kelak disiksa hebat.

V
Angin melanda jatuh sendayang,
ambillah satu rautlah lidi.
Bangunlah segera anakku sayang,
ambillah wudhu hadap Ilahi.

Buah coklat diambil mengkal,
untuk diramu jemur seharu.
Jagalah sholat jangan tertinggal,
agar hidupmu kan diberkati.

Manggis diunduh bertambah subur,
dipagar bambu dihari rabu.
Sehabis subuh janganlah tidur,
agar tubuhmu sehat selalu.

VI

Hujan pagi runtuhkan jurang,
tertutup sudah ladang dan sawah.
Hari berganti umur berkurang,
pada-Mu jua bermohon hamba.

Hendak ke ladang hujan mengguyur,
kenalah badan bekalpun basah.
Hendak panjang,panjanglah umur,
kalau tak iman perbanyak dosa.

Angin deras pohonpun rubuh,
terhambur pula dahan sendayang.
Ingin menderas,deraslah subuh,
hati kan lapang di hari siang.

VII
Bakinya berat tumpahlah agar,
untunglah ada sisa irisan.
Rezeki diharap bala dihindar,
itulah doa sebagai insan.

Sarapan pagi piringnya dua,
belah sedikit jangan dibuang.
Harapan tinggi beriring doa,
pabila nasib tidak kan hilang.

Ikat melati dalam jambangan,
indah dipandang harum baunya.
Selamat hati selamat badan,
itu harapan hidup didunia.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Minggu, 30 Januari 2011

14p. Kompilasi Pantun-Pantun akhir Januari (26-30/1/2011)

14p. Kompilasi Pantun-Pantun akhir Januari (26-30/1/2011)

        Oleh
        Hamdi Akhsan


PANTUN SENIN PAGI (31/1/2011)

Bakinya berat tumpahlah agar,
untunglah ada sisa irisan.
Rezeki diharap bala dihindar,
itulah doa sebagai insan.

Sarapan pagi piringnya dua,
belah sedikit jangan dibuang.
Harapan tinggi beriring doa,
pabila nasib tidak kan hilang.

Ikat melati dalam jambangan,
indah dipandang harum baunya.
Selamat hati selamat badan,
itu harapan hidup didunia.

PANTUN PENUTUP (29/1/2011)
Pandan berduri simpan dibilik,
dibelah-belah bikin kelasa*
Pasrahkan diri pada pemilik,
itulah daya sebagai hamba.

Terap dikebun kini telah rebah,
dibuat getah seperti pulur.
Berharap ampun segala dosa,
selamat dunia selamat kubur.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
di pandan jua kan dijatuhkan.
Hendak tidur,tidurlah mata,
pada-Mu jua hidup serahkan.

PANTUN MALAM (29/1/2011)
Belidang tajam bagaikan buluh,
terkena kulit membawa luka.
Panjang jalan banyak ditempuh,
lama hidup banyak dirasa.

Getah rengas membuat gatal,
kulitpun bengkak berwarna merah.
Janganlah puas jalankan akal,
supaya rahmat terus tercurah.

Hendak putih,putihlah jati,
buatlahlah papan didipan jua.
Hendak sedih,sedihlah hati,
simpanlah dalam didalam jiwa.

PANTUN MALAM (28/1/2011)
Cincin terbalik pasang dijari,
pindahkan ia ke jari tengah.
Cinta yang baik selalu diuji,
bila bersabar kan bahagia,

Pergi ke curup jalannya licin,
jalan yang licin pakai sepeda.
Kalaulah hidup masihlah miskin,
yang penting iman didalam dada.

Hendak berat, beratlah timba,
tetapi jangan patahkan alu.
Hendak istirahat,istirahat kita,
tetapi doa tetap selalu.

PANTUN SORE (28/1/2011)
Hujan petang sirami bumi,
Subur sudah sawah dan lahan.
Segala yang datang tak diketahui,
taqdir didepan rahasia Tuhan.

Mendung sudah semenjak zuhur,
pertanda hujan kan datang sudah.
Sedikit sabar banyak bersyukur,
niscaya rezeki akan ditambah.

Jaga telaga dari polusi,
niscaya sehat air yang ada.
Jaga keluarga beserta diri,
niscaya hidup kan bahagia.

PANTUN JUMAT PAGI (28/1/2011)
Hujan dihulu turunnya petang,
banjir melanda airnya tinggi.
Malam berlalu pagi pun datang,
berkurang usia sehari lagi.

Basahlah beras didalam talam,
jadilah bubur nasinya kental.
Bekerja keras siang dan malam,
masuk ke kubur harta ditinggal.

Hendak lari, segeralah lari,
kalau telah letih istirahatkan.
Hendak cari,harta dicari,
usia bertambah jangan lalaikan.

PANTUN MALAM (27/1/2011)
Kenduri serempak di malam jumat,
banyak acara sudahnya dalu.
Karena lapak sepi peminat,
bailklah tutup saja dahulu.

Hendak ke hulu hujannya lebat,
tak bawa payung orang terkejut.
Tidurlah dulu di malam jumat,
semoga sempat bangun tahajut.

Gugur-gugurlah si buah mangga,
janganlah manggis ditimpa mati.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
simpanlah tangis perih dihati.

PANTUN SIANG (27/1/2011)
Ikan betulu tidak beranak,
bertelur ia di hari pagi.
Berhenti dahulu kerja sejenak,
ambillah wudhu hadap Ilahi.

Putih mengkilat sisiknya ikan,
kalau ditumbuk jadi terasi.
Setelah sholat pergilah makan,
kerja menumpuk lanjutkan lagi.

Hendak mentah,mentahlah nasi,
tetapi gulai tetap hidangkan.
Hendak kerja,kerjalah diri,
amal ibadah jangan lalaikan.

Inderalaya, 31/1/2011
Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Rabu, 26 Januari 2011

13p. Kompilasi Pantun Malam 21-28 Januari 2011

13p. Kompilasi Pantun Malam 21-28 Januari 2011
      (Pantun Rindu, Pantun Religi)

      Oleh
      Hamdi Akhsan


PANTUN MALAM (26/1/2011)

Kalaulah buluh diadu-adu,
selagi lekat dipisah-pisah.
Kalaulah jauh dirindu-rindu,
selagi dekat disia-sia.

Buluh sebatang dibelah-belah,
untuk pelupuh dipasang-pasang.
Rindu yang ada disia-sia,
rindu yang jauh dikenang-kenang.

Gugur-gugurlah wahai sang mangga,
jangan menimpa buah mengkudu.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
biarkan dunia ramai berlalu.

PANTUN MALAM (25/1/2011)
Asam pauh tumbuh di ulu
dibawa rakit ke muaradua.
Dari jauh kukirim rindu,
kalaulah nasib bertemu jua.

Randu dibawa ke kota liwa,
danau ranau lewatnya dari.
Rindu rasa rindu dijiwa,
mata menetes ratapi diri.

Kalangan subuh ke jagaraga,
dalu burat pergi ke kemu.
Kalau tiada berjodoh juga,
di akherat kita bertemu.

PANTUN SIANG (25/1/2011)
Hujan deras hanyutkan batu,
hilang ikatan tangga pangkalan.
Bekerja keras sudahlah tentu,
tetapi badan jangan lupakan.

Kalau tak lebar tangga pangkalan,
tali diulur panjangkan ia.
Kalau lapar segeralah makan,
lanjut zuhur jangan ditunda.

Di Baturaja pasarnya pagi,
sehat dan segar belilah ikan.
Kerja dunia teruslah cari,
akherat tetap diutamakan.

PANTUN PENUTUP (24/1/11)
Kalau randu, biarlah randu,
jangan dirubah nama batangnya.
Kalau rindu,biarlah rindu,
jangan berubah sampai akhirnya.

Hendak hitam,hitamlah tinta,
semoga elok tertulis rapi.
Hendak pejam,pejamlah mata,
semoga esok bertemu pagi.

Gugur-gugurlah wahai sang nangka,
jangan menimpa si buah pauh,
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
jangan rindukan dia yang jauh.

PANTUN MALAM (24/1/2011)

Dusun parit jauh di tepi,
Banyak kelapa tumbuh disitu.
Walaupun pahit kini jalani.
Moga bahagia diujung waktu.

Awan putih, langitpun putih,
alamat hujan tak reda jua.
Badan letih,jiwapun letih,
berharap semua ikhlaskan jua.

Tanam tiga,berbuah tiga,
agar subur pupuklah tanah.
Iman jaga,ibadah jaga,
agar dikubur tidak merana.

PANTUN KERJA (24/1/11)
Kalaulah kuda,biarlah kuda,
yang harum itu burung pelikan.
Kerja yang sudah,biarlah sudah,
yang belum esok kita lanjutkan.

Paruh yang putih,biarlah putih,
hendak mengkilap asahlah taji.
Tubuh yang letih,biarlah letih,
besok berharap segar kembali.

Hendak malang,malanglah kuda,
burung berbah tetap kan pergi.
Hendak pulang,pulanglah anda,
dirumah menunggu anak dan istri.

PANTUN PAGI (23/1/2011)
Ranting patah daun pun layu,
gugurlah ia suburkan bumi.
Penting ditata sudahlah tentu,
sabar dan syukur setiap hari.

Rumpun halia timbang pagi,
Bersihkan ditanah memakai air.
Hidup mulia memang dicari,
akherat juga tujuan akhir.

Hendak perih,perihlah mata,
sirih lah jua untuk bersihkan.
Hendak cari, carilah nafkah,
pada-Nya jua dipertanggungjawabkan.

PANTUN PENUTUP (22/1/2011)

Burung budbud didahan hinggap,
kalaulah hinggap jangan ganggukan.
Bangun tahajjud dipasang niat,
kalau lah dapat jadi amalan.

Lebatlah sungguh si buah padi,
asalkan burung dapat usirkan.
Teringat dosa ingat Ilahi,
moga ampunan kan diberikan.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menimpa pinggiran pagar.
Hendak tidur,tidurlah mata,
janganlah lupa zikir istighfar.

PANTUN JELANG MAGHRIB (23/1/2011)
Berbah terbang ke atas bukit,
burung budbud bunyinya dalu.
Karena hari menjelang maghrib.
Berhenti fesbuk mandi dahulu.

Diatas bukit berbah bersarang,
baru turun di hari pagi.
Setelah maghrib segera makan,
barulah sibuk berfesbuk lagi.

Burung mematuk buah setangkai,
dibawa pulang untuk anaknya.
Didepan komputer waktu dipakai,
semoga memberi manfaat guna.

PANTUN SABTU PAGI (22/1/11)
Tebu ditanam ditetak-tetak,
dipotong lebar setiap ruas.
Sesama jangan menginjak-injak,
laku yang zalim dibayar lunas.

Mengambil sari diperas-peras,
dapat airnya dibuat gula.
Selalu berfikir dan kerja keras,
supaya hidup banyak pahala.

Hendak berdiri, dirilah rumah,
tetapi jangan sampai tak makan.
Hendak mencari,carilah nafkah,
rezeki yang halal tetap jagakan.

PANTUN PAGI (21/1/2011)
Tanjungkarang ke kalianda,
singgah sebentar buat berenang.
Kalaulah orang taat ibadah,
dunia dapat akherat senang.

Ke Pariaman orang Tandikat,
menjual pala depan beranda.
Kalaulah iman kuat melekat,
berbuat salah berdegup dada.

Hendak lari,larilah kita,
jangan hamburkan sampah ditaman.
Hendak cari,carilah harta,
jangan campurkan halal dan haram.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Selasa, 25 Januari 2011

12.p KOMPILASI PANTUN-PANTUN RINDU DAN ELEGI

12.p KOMPILASI PANTUN-PANTUN RINDU  DAN ELEGI
Oleh
Hamdi Akhsan




PANTUN RINDU-1.

Jatuh patah si ranting tua,
jangan menimpa buah mengkudu.
Rindu rasa rindu dijiwa,
kemana tempat harus mengadu?

Mengapa padi batangnya patah?
dihembus kuat angin berulang.
Kemana pergi kubawa serta,
seperti daging berdampit tulang.

Rebahlah sudah pohon bidara,
tak mungkin lagi bunga bersemi.
Terhujam dalam tiada terkira,
bagaikan akar didalam bumi.



Pahit empedu lekat terasa,
lama melekat sampai membekas.
Pahitnya rindu makin terasa,
karena rasa tiada berbalas.

Berangin sore di beranda,
tertidur diri bersilang tangan.
Bertanya bidadari berada,
didalam mimpi didalam angan.


Langu terasa daun kenikir,
dilalap ada direbus ada.
Rindu dendam tiada`berakhir,
bertemu tiada berkata tiada.

Embun melayang dihari pagi,
melekat dingin di akasia.
Mengapa sayang setelah pergi,
ketika dekat disia-sia.

Pergi ke gunung tertusuk duri,
baru terasa darah tersita.
duduk termenung seorang diri,
tanpa sadar menetes air mata.

Sirih terbelit di pohon randu,
randunya patah habislah asa.
Itulah sulit ketika rindu,
tembok yang tebal ditembus rasa.

Ke pasar pergi membeli pita,
pita dipakai tampaklah rapi.
Ketika rasa telah terkata,
bagaikan samudera tiada tepi.

PANTUN RINDU-2
Randu dikampung habislah sudah,
ditebang pula pohon bidara.
Rindu kampung rindu ibunda,
rindukan pula sanak saudara.

Rumpun ilalang penuhi hutan,
habis tempat tanaman sudah.
Ingin pulang jelang Ramadhan,
ziarah kubur jenguk ayahanda.

Tumbuhlah terap ditepi sumur,
pindahkan ia dekat perigi.
Berharap Allah panjangkan umur,
moga bertemu Ramadhan lagi.

Sewindu masa berakhir sudah,
tebing dibuat telah membatu.
Rindukan ayah rindukan bunda,
tiadalah lekang dimakan waktu.

Pergi mengarat dapatlah dalum,
dalam dipindang lezat terasa.
Pintar tidak pakarpun belum,
hanyalah ingin berbagi rasa.

Burung bangau hidup dipohon,
pohonnya hilang dibangun taman.
Hidup dirantau duapuluh tiga tahun,
tidaklah lupa kampung halaman.

Pungguk rindukan bulan yang indah,
bulan purnama indah rupawan.
Selain rindukan ayah dan bunda,
rindu pula pindang cendawan

Buah kemusuk masaklah sudah,
tak dimakan jatuh bertebaran.
Ibadah khusuk berbuah indah,
jiwa yang tenang dan kesabaran.

PANTUN RINDU KA'BAH.


Hari berubah bulan berganti,
hampir setahun waktu berlalu,
rindu ka'bah Ilahi Robbi,
ingin menangis seperti dulu.

Orang tawaf rapi bergilir,
panjatkan zikir bagai alunan.
Airmatapun deras mengalir,
ratap dan tangis mohon ampunan.

Menatap ka'bah diatas atap,
menggigil rasa takjud terbagi.
Ditawaf wada' hamba meratap,
panggilah hamba ke sini lagi.

Datang ke raudhah dengan beriring,
Sholat dan dia sudahlah tentu.
Di Madinah ini Engkau berbaring.
kami mencintaimu sepanjang waktu.

Padang Arafah luas terbentang,
sejauh mata orang berdoa.
izinkan ya Allah yang akan datang,
berharap kami datang berdua.

Melempar jumroh ibadah berat,
berjalan jauh butuh tenaga,
izinkan hamba sebelum sekarat,
mohon ampunan dan ridho Surga.

Wadah air dari gerabah,
berat diangkat sampai mengiggil.
Bila adinda rindukan ka'bah,
pastilah kelak akan dipanggil.

 PANTUN ELEGI MALAM.

Bertanam padi dihutan jati,
padinya bayang tumbuhnya kurus.
Betapa dalam gundahnya hati,
sampai badanpun tiada terurus.


Jati ditebang dibuat pasak,
pasak dipasang dibatang duri.
Hati dan jasad menjadi rusak,
karena perih ditelan sendiri.

Lilin di pasang cahyanya redup,
malampun datang gelaplah sudah.
Kalau ku tau perihnya hidup,
ingin kupulang ke rahim bunda.

Kusangka daging ternyata kulit,
sama seperti makan durian.
Kusangka mudah ternyata sulit,
tersedu aku di kesendirian.

Jatuhlah sudah daun bidara,
tak akan mau kijang yang lalu.
Walaupun mata menangis darah,
tiada guna sesal berlalu.

Mandi sore pangkalan hanyut,
pindah ke ulu ada buaya.
Kemana lagi tempat bergayut,
ketika diri tiada berdaya.

Anak selimang mudik ke ulu,
terkena jaring tiada berdaya.
Walaupun malang sedih selalu,
moga diujung ada cahaya.

Al Faqir


Hamdi Akhsan

Senin, 24 Januari 2011

11p. KOMPILASI PANTUN (1-7 DESEMBER 2010)
        Pantun Pengantin, Nasehat, Religi, Pantun Anak)

        Oleh
        Hamdi Akhsan.

PANTUN NASEHAT PAGI (1/12-2010)

Seminggu lagi tahun berganti,
bulan Muharram kembali datang.
Masa yang lalu telah dititi,
sekarang hidup menjelang petang.


Orang yang Haji telah kembali,
wajah yang letih memancar sejuk.
Menjadi tua sudahlah pasti,
semoga ibadah semakin khusuk.


Bersihlah sudah jiwa yang kotor,
setelah haji akhlak mengiring.
Ketika muda jadi pelopor,
setelah tua jadi pembimbing.

PANTUN MALAM (1/12-2010)
Buluh serumpun tumbuh di tebing,
tebingnya runtuh buluh pun tumbang.
Suami dan istri selalu seiring,
niscaya keluarga akan seimbang.

Tebing runtuh tanah merekah,
sawah ladang habis tertimbun.
Berharap selalu rezeki kan berkah,
membawa lapang dan hidup rukun.


Himpun-himpunlah buluh dibelah,
bisa dibuat pondokan bambu.
rukun-rukunlah berumah tangga,
Mati dahulu siapa yang tahu.


PANTUN PENGANTIN (3/12-2010)
Bukan waduk, sembarang waduk,
tapi waduk di wonogiri.
Bukan duduk sembarang duduk,
duduk menjadi raja sehari.

Waduk dikeliling oleh pantai,
dipakai bertani orang disitu.
Duduk bersanding dua mempelai,
saling melirik dan malu-malu.

dipanen semua ikan-ikannya,
agar tak rusak ikan disalai.
Undangan semua panjatkan doa,
agar bahagia pasangan mempelai.

Buah kelapa kena sendayang,
terkena satu jatuhnya dua.
Saling mencinta saling menyayang,
semoga kekal sampai tua.

Kalaulah nanti minum selasih,
badan yang panas akan dingin.
Kalaulah nanti ada selisih,
biacarakan berdua apa yang ingin.

PANTUN SABTU PAGI (4/12/2010)
Musim hujan banjirpun datang,
banyak orang pergi mengungsi.
Karena umur menjelang petang,
susah dan senang telah dilalui.

Kalau mengungsi ke tanah tinggi,
bawalah bekal sekedar perlu.
sakit dan sehat yang dijalani,
moga membuat sabar selalu.

Semakin hebat hujan yang lebat,
membuat takut didalam hati.
Istirahat cukup serta berobat,
semoga cepat pulih kembali.

Walaupun pohon habis berbuah,
kebun yang ada tetap diurus.
Walaupun ampun dipanjat sudah,
amal ibadah lakukan terus.

Daun talas tempat tempayak,
ditebas orang putuslah dua.
Ikhlas Sodaqoh berbalas banyak,
penghapus dosa mengalih bala.

PANTUN SABTU SIANG (4/12/2010)

Tempoyak sepiring diatas genting,
susah disimpan dalam botol.
Banyak kucing yang kurus kering,
sejak tikus membawa pistol.

Gimana gelang tak berkilauan,
karena diasah waktu yang lama.
Gimana elang tak kelaparan,
karena ayam dikawal singa.

Disana gunung disini gunung,
dibaliknya ada taman kamboja,
Kesana bingung kesini bingung,
lebih baik kita tidur siang saja.

PANTUN AHAD PAGI (5/12/2010)
Bambu dibelah bikin jerambah,
pergi ke huma bambu dititi.
Seminggu sudah waktu bertambah,
angka tahun pun akan berganti.

Sumur diladang satu tertimbun,
susahlah sudah menyiram lada.
Umur berkurang selama setahun,
moga bertambah amal ibadah.

Lahan di tugal bertanam padi,
tugal ditancap bibit taburkan.
Rezeki yang halal hendaklah cari,
amal ibadah mari tambahkan.

PANTUN TAHUN BARU HIJRIYAH (6/12-2010)

Tahun Hijriyah banyak dinanti,
Banyaklah orang mulai berubah.
Kini tahunpun telah berganti,
usia berkurang pastilah sudah.

Dalam sejarah tahun bermula,
Sang Rasul pindah ke kota Yastrib.
Ibarat umur sudah bertambah,
usia sudah menjelang maghrib.

Hendak bundar,bundarlah serabi,
takkan sebundar si buah waluh.
Hendak sadar,sadarlah diri,
takkan sang maut bisa ditangguh.

PANTUN 1 MUHARRAM (7/12-2010)
Bulan berganti cahaya temaram,
pagi datang terang menyapa.
Hari ini telah satu Muharram,
tahun yang baru sudah dijumpa.

karena malam gelap cahaya,
burung tak bisa pulang ke sangkar.
Bulan Muharram bulan mulia,
mari berbondong berbuat amal.

Hendak ambil,ambillah arang,
janganlah lupa simpan dibilik.
hendak mencicir,cibirlah orang,
tak perlu urung berbuat baik.

Bulan Muharram ada Asy-Syura,
Imam Husein mati terbunuh.
Berbuat baik hendaklah segera,
Niscaya syaitan akan menjauh.

Bulan Muharram Firaun tenggelam,
mengejar Musa di Laut Merah.
Baikkan niat ada didalam,
Membuat amal lipat pahala.

Bulan Muharram Yusuf pun bebas,
fitnah yang ada tidak terbukti.
Apa yang diberikan hendaklah puas,
harta yang ada kan diberkati.

PANTUN MEMBUAT PANTUN.(7/12-2010)
Pantun itu barisnya empat,
empat kata tersusun rapi,
baris satu dua sampiran tempat,
baris tiga empat adalah isi.

Membuat bentuk belah ketupat,
limas terbentuk digabung dua.
Buat dahulu tiga dan empat,
baru sampiran satu dan dua.

Lebaran ramai sampai malam,
dimalam hari udara dingin.
Sampiran berisi tentang alam,
isi terkait apa yang ingin.

Hendak berembun,berembunlah cuaca,
tetapi jangan sepanjang hari.
Hendak berpantun,berpantunlah kita,
tetapi jangan sakiti hati.

Makan-makanlah banyak juadah,
karena juadah mengandung gizi.
sopan-sopanlah dalam berkata,
karena kata wujudnya budi.

Ada pula batu permata,
berasal dari intan yang keras.
Ada pula yang yang lima kata,
tapi tak apa asal selaras.

enak terasa daun keladi,
dimasak dengan santan kelapa.
Elok bahasa cerminnya budi,
ditambah pula eloknya rupa.

PANTUN ANAK SORE (7/12-2010)
Terkenal gatal kena jelatang,
Terasa ngilu gosokkan kain.
Hari pun telah menjelang petang,
sudahlah dulu engkau bermain.

Jangan digaruk nanti meradang,
minumkan air si daun lontar.
Pergilah mandi bersihkan badan,
agar tubuhmu sehat dan segar.

Tak lama gatal menjadi reda,
bengkak yang ada sembuh perlahan.
Sebentar lagi maghrib kan tiba,
siapkan diri menghadap Tuhan.

Kalaulah luka bekasnya tetap,
haluskan dengan putik mangga.
Setelah maghrib segera bersiap,
makan bersama dengan keluarga.

Getah nangka seperti pati,
serupa dengan getah keluih.
Dengan belajar sepenuh hati,
sukses didepan siap diraih.

PANTUN RINDU (7/12-2010)
Hendak putih, putih melati,
jangan disisih tatkala jatuh.
Hendak sedih,sedihlah hati,
jangan ratapi dia yang jauh.

Hendak jatuh, jatuhlah pari,
jangan menimpa buah mendira.
Hendak jauh,jauhlah pergi,
janganlah lupa pada ibunda.

Ingin nyemberang jembatan patah,
terpaksa berputar di hutan lebat.
Ingin pulang tapi tak kuasa,
airmata lah menjadi obat.

Al Faqir


Hamdi Akhsan
10p. KOMPILASI PANTUN 7-14 DESEMBER 2010
        (Pantun Agama, Nasehat, Pengantin Baru,Malam Minggu,Merantau,Ulang Tahun)

        Oleh
        Hamdi Akhsan.


PANTUN PAGI (14/12/2010)
Asalnya bangku darilah rotan,
asalnya rotan di rimba sana.
Sesal dahulu itu pendapatan,
sesal kemudian tiada berguna.

Hendak mengkal,mengkal sebiji,
jangan semua yang diperamkan.
Hendak sesal,sesallah diri,
janganlah taqdir yang disalahkan.

Buah mengkudu hendak dipetik,
dibuat minum lepas dahaga.
dengarlah selalu nasehat baik,
supaya hidupmu akan bahagia.

PANTUN SENIN MALAM (13/12/10)
Musim kemarau mulai datang,
hujan yang turun makin sedikit.
Yakin dirantau nasib kan menang,
bertahan hidup senang dan sakit.

Cuaca jadi panas menyengat,
banyaklah orang dinginkan diri.
Ayah dan ibu selalu diingat,
doa diminta restu dicari.

Hendak beli,belilah pita,
janganlah lupa tambahlah satu.
Hendak pergi,pergilah kita,
janganlah lupa mintakan restu.

PANTUN SENIN PAGI (13/12/10)
Reduplah sudah surau dilintau,
dimasa kini suraupun kosong.
Hidup di dunia bagai merantau,
dimasa tua rindukan kampung.

Pagi menjelang mentari datang,
burung berkicau riang gembira.
Usia lanjut menjelang petang,
akherat tentu tujuan mengarah.

Hendak pergi,pergilah rusa,
ke hutan lebat tempat tujuan.
Hendak cari,carilah dunia,
akherat juga tempat kan pulang.

PANTUN PENGANTIN BARU.(12/12-2010)
Bulan redup sinari telaga,
indah merona si mawar biru.
Indahnya hidup bagaikan surga,
itulah suasana pengantin baru.

Bunga ditaman berkembang mekar,
harum tercium orang yang lalu.
Rasanya malam hanya sebentar,
ingin berdua sepanjang waktu.

Sang Mawar mekar berkuntum merah,
indah warnanya setiap kuntum.
Saling melirik tersenyum mesra,
semoga bahagia seribu tahun.

Terdengar sayup burung selayak,
pulang ke sarang dihari senja.
kalaulah sanggup beranak banyak,
kalaulah tidak sedikit saja.

lebah madu bunyi berdengung,
itu pertanda marahlah sudah.
Tak usah ragu tak usah bingung,
air mengalir ke tempat rendah.

hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan terhalang lebatnya ranting.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan mengenang masa pengantin.

Ranting tua daunnya muda,
daun yang gugur terus berganti.
Pengantin tua atau muda,
yang penting hidup selalu serasi.

PANTUN AHAD PAGI.(12/12-2010)
Mentari redup dikala senja,
pulang ke sarang burung seriti.
Masa hidup berubah-ubah,
senang dan susah silih berganti.

Pergi petani menggiling beras,
beras dibawa dedak diambil.
Selagi muda bekerja keras,
kala dewasa memetik hasil.

Sumur di huma keringlah satu,
tak bisa lagi mandi disana.
Umur yang berkah sudahlah tentu,
semoga manfaat untuk sesama.

Rumput kiambang banyak tersebar,
tutupi kolam mengganggu padi.
Rezeki terkadang sulit dan lancar,
itulah sunnah dalam mencari.

Ingat selalu pepatah lama,
selagi kecil teranja-anjah,
setelah besar terbawa-bawa,
ketika tua tidak berubah

Gagah nian si kumbang jati,
pohon dikerat sampai ke pangkal.
Itulah jalan hidup sejati,
dunia akherat kerja maksimal.

Kuda diikat tonggaknya patah,
diganti unjar kayu ditebang.
Kadang berharap dapat kelapa,
ternyata jatuh si buah mumbang.

Duku dibuka manispun hadir,
pengobat dahaga ditengah hari.
Dhuha membuka rahasia taqdir,
mendapat bantuan malaikat Ilahi.

Sebutir padi jatuh di taman,
ditanam ia tumbuh disana.
Taqdir Ilahi jangan dilawan,
balasan ikhlas berlipat ganda.

PANTUN MALAM MINGGU.(11/12-2010)
Ada rusa kena perangkap,
berlalu malam terasa dingin.
Ada rasa berujung harap,
semoga terkabul apa yang ingin.

Hendak merdu,merdu merpati,
janganlah putus suara indah.
Hendak rindu,rindulah hati,
janganlah pupus asa didada.

Hendak ke huma jalannya licin,
hanya membawa bekal yang ada.
Hendak bertemu tapi tak mungkin,
hanyalah doa dipanjat jua.

Ruang tunggu tiada meja,
kursi tersusun dibawah atap.
Malam minggu masih bekerja,
itulah kalau banyak berharap.

Randu ditepi randu dirawa,
apalah beda dahan menjuntai.
Rindu hati rindu rasa,
apalah daya tangan tak sampai.

Rentak zapin mendayu-dayu,
disambut dengan tarian tanggai.
Hendak rindu biarlah rindu,
sedih dijiwa bila tak sampai.

Ditunggu-tunggu dak hujan-hujan,
kering sudah jemuran kain.
Ditunggu-tunggu tak datang-datang,
berarti sudah punya yang lain.

Biar-biarlah batu direndam,
kerasnya tetap seperti dulu.
Biar-biarlah rindu dipendam,
obatnya kelak akan bertemu.

Yang dibatu tetap terkapar,
yang dibata ditetak pisau.
Yang dirindu tak tak ada kabar,
ternyata sudah senang dirantau.

PANTUN SIANG.(11-12-2010)
Sebatang buluh dibuat bilah,
dipakai pagar rumah dikampung.
Segala taqdir garisan Allah,
itulah hidup harus berlangsung.

Tikar selembar dilipat-lipat,
dibawa pergi tempat kenduri,
Hidup yang sabar menjadi obat,
membawa hasil tenangnya diri.

Hendak ikat,ikatlah paku,
kelak pakunya akan karatan.
Hendak buat,buatlah laku,
kelak semua dipertanggungjawabkan.

PANTUN JUMAT.(10/12/2010)
Panas diobat air selasih,
akanlah baik dibuat pekat.
Usia bertambah rambut memutih,
pertanda akhir semakin dekat.

Hendak rapih,rapihlah babut,
tetap dibentang di surau juga.
Hendak putih,putihlah rambut,
semangat hidup tetap dijaga.

Buah kenari dimakan beruga,
dibawa lari kedalam taman.
Dunia dicari akherat dijaga,
supaya hidup selalu iman.

PANTUN ULANG TAHUN. (9/12/2010) 
Sukat serumpun habis dibabat,
untuk dibawa ke kandang kuda.
Selamat ulang tahun sahabat,
moga usia mendapat berkah.

Jalan ke sumur sukatnya lebat,
tak jadi dibawa air di wadah.
Bertambah umur membaik sifat,
meningkat pula amal ibadah.

Hendak berduri,teruslah duri,
jalan ke ladang bersihkan juga.
Hendak mencari,carilah rezeki
usia berkurang perhatikan juga.

PANTUN MALAM.(9/12/2010)
Hendak randu,biarlah randu,
randu dicari ambil kapasnya.
Hendak rindu,biarlah rindu,
rindu Ilahi paling utama.

Pergi ke surau di hari senja,
sambil mengaji belajar ibadah.
Pergi merantau semenjak muda,
tinggalkan ayah tinggalkan bunda.

Kalau orang tak suka cuka,
bisa diganti membeli laksan.
Kalau orang banyak yang suka,
dimana saja jadi tangisan.

Galangan disusun tanahnya rata,
kalau berkelok itu di hutan.
Usaha dulu baru meminta,
kabarnya sibuk berjalan-jalan.

Dingin pagi sedingin fajar,
malaslah orang pergi ke hutan.
Ingin berbagi ingin belajar,
semoga diberi-Nya keberkatan.

Tosan jangan dibikin azimat,
kalaulah salah Allah kan Murka.
Berbuat baik jadikan sifat,
niscaya hidup selalu berkah.

PANTUN KAMIS PAGI (9/12/2010)
Pagi mendung hujanpun tiba,
burung tak jadi pergi ke hutan.
Ingin beruntung banyaklah doa,
sangka yang baik mari tanamkan

Mendung putih hujanpun lama,
segar dan hijau tanaman padi.
Beruntung bila ingat sesama,
tuk bekal kelak pabila mati.

Hendak mandi,mandilah kita,
jangan membuat basahnya sari.
Hendak cari,carilah harta,
jangan membuat lupanya diri.

PANTUN RABU PETANG.(8/12/2010)
Berburu kijang di hutan bambu,
dapat seekor puaslah sudah.
Guru yang datang berbagi ilmu,
supaya faham jadi bertambah.

Bermalam lagi tuk buru rusa,
kalau tak dapat pulangnya dalu.
Balai Teknologi membawa berkah,
bertemu lagi murid dahulu.

Hendak kata,katalah tuan,
tetapi tutur harus dijaga.
Hendak tua,tualah badan,
tetapi ilmu harus ditambah.

Buruan dicari sampai ke pinggir,
terus menuju ke hutan jati.
Ilmu dicari bagai musafir,
tiada berhenti sampai ke mati.

Sampai ke huma banyak keringat,
sejenak kerja terus berhenti.
Pepatah lama patut diingat,
hidup seperti ilmunya padi.

Menjelang fajar petir berdentum,
pertanda hujan tak akan reda.
Mengajar Diklat Laboratorium,
belajar mencari kebenaran ilmiah.

Hujanpun lebat menjelang fajar,
menjelang siang baru berhenti.
Ilmu dunia tuntut yang benar,
ilmu akherat bekal tuk nanti.

Buruan dicari sampai ke pinggir,
terus menuju ke hutan jati.
Ilmu dicari bagai musafir,
tiada berhenti sampai ke mati.

Sampai ke huma banyak keringat,
sejenak kerja terus berhenti.
Pepatah lama patut diingat,
hidup seperti ilmunya padi.

PANTUN RABU PAGI.(8/12/2010)
Tahun Hijriah telah berganti,
bulan Muharram kini telah datang.
Berharap usia kan diberkati,
ketika akhir mulai menjelang.

Bulan muda cahayanya redup,
di musim hujan tertutup awan.
Senang susah garisnya hidup,
yang penting iman kepada Tuhan.

Hendak cerah,cerahlah awan,
walau mendung kan datang juga.
Hendak kerja,kerjalah badan,
Wajib dan sunnah tetap dijaga.


Maaf seharian ngisi diklat,
buka Hp pun tak sempat,
baru selesai pukul empat,
mengejar bis jangan telat.

Inipun baru sampai dirumah,
setelah magrib makan bersama,
setelah itu ke kampus lama,
tuk selesaikan kerja utama.


Al Faqir

Hamdi Akhsan


9p. KOMPILASI PANTUN 15-24 DESEMBER 2010

9p. KOMPILASI PANTUN 15-24 DESEMBER 2010  
      (Pantun Nasehat, Pengumuman, Pantun Lelah,Pantun Hari Ibu,dll)

Binatangpun bisa berbagi kok

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN PAGI.(15/12/2010)
Layulah sudah bunga ditaman,
kelopak jatuh tangkainya kering.
Dua senjata orang beriman,
sabar dan syukur jalan seiring.

Berjalan pagi ke bukit naga,
menjelang siang pulanglah balik.
Rezeki dicari iman dijaga,
itulah cara hidup yang baik.

hendak pagi,pagilah surya,
menjelang pagi fajar berlalu.
Hendak cari,carilah nafkah,
yang halal pasti cari dahulu.

PANTUN TENGAH MALAM (15/12/2010)

Hendak renang,renanglah pagi,
pastilah oto kan tergerakkan.
Hendak senang,senanglah diri,
pastilah kelak dipertanggungjawabkan.

Mentari redup cerah berakhir,
tak lama angin kencang bergulung.
Jalani hidup bagai musafir,
lama merantau rindukan kampung.

Orang ogan pergi berhuma,
batang ditebang semak ditebas,
semoga umur kan dapat rahmah,
ketika kelak berhenti nafas.

PANTUN PENGUMUMAN. (15/12-2010)
Serumpun sukat tumbuh ditaman,
kerdillah ia dibayang pohon.
Bermohon maaf kepada teman,
kiriman anda belum direspon.

Dihembus angin daun bergetar,
gugurlah ia menimpa jala.
Bukan tak ingin beri komentar,
tetapi kerja sedang menggila.

Hendak jual,juallah bakwan,
janganlah lupa hidangan bakmi.
Hendak kesal,kesallah kawan,
janganlah putus silaturahmi.

PANTUN KAMIS 10 MUHARRAM.(16/12-2010)
Buah kuwini diperam mengkal,
setelah masak manis berair.
Hari ini hari yang sakral,
jagalah lidah perbanyak zikir.

Buat tempoyak durian dikumpul,
tempoyak diawet banyak garamnya.
Perbanyak sholawat kepada Rasul,
sholawat juga untuk keluarganya.

Garam diberi pengganti ragi,
disimpan lama tiada berkarat.
Moga diberi bimbingan Ilahi,
Selamat dunia selamat akherat.

PANTUN JUMAT MALAM (17/12/2010)
Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

PANTUN LELAH (18/12/2010)
Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

PANTUN SABTU (18/12/2010).
Tahunpun sudah akan berganti,
musim penghujan belum berakhir.
Bermohon hidup kan dirahmati,
Dunia sampai yaumil akhir.

Tertimpa ara si batang duku,
dilanda badai bercampur guntur.
Tanpa terasa waktu berlalu,
usia tua kulit mengendur.

Hujan kemarau silih berganti,
musim hujan banjirpun datang.
selama hidup selalu terjadi.
susah senang dipergilirkan.

PANTUN-PANTUN MENJELANG HARI IBU.(19/12/2010)
Sungai Sekanak meluap sudah,
airpun masuk ke kediaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Hujan melanda sawah binasa,
petani sedih padinya mati.
Doa ibunda jadi pusaka,
jalani hidup yang diberkati.

Hendak beli,belilah pauh,
mintalah selalu yang baik saja.
Hendak pergi,pergilah jauh,
mintalah selalu doa ibunda.

PANTUN PAGI (21/12-2010)
Daun pepaya rasanya pahit,
dipakai orang sebagai obat.
Hidup jalannya sehat dan sakit,
Bila bersalah banyak bertaubat.

Daun beluntas pengharum badan,
diracik orang menjadi urap.
Hidup yang pintas mari tinggalkan,
niscaya iman semakin mantap.

Hendak kunci,kuncilah peti,
tetap simpankan diwaktu malam.
Hendak cari,carilah rezeki,
tetap pisahkan yang halal haram.

PANTUN HARI IBU.(22/12/2010)
Hendak tumbang,tumbanglah ara,
jangan menimpa batang kemumu.
Hendak pulang, pulanglah segera,
ibunda rindu tatap wajahmu.

Kandang yang kuat memakai bilah,
tak hilang jatuh buah ditaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Buah mangga cuma sedikit,
jatuh setumpus isinya tiga.
Doa ibunda membelah langit,
restu ibu berbuah surga.

PANTUN NASEHAT (23/12/2010)
Kepodang bernyanyi dikala petang,
membawa pulang setangkai padi.
Timbang dan pilih secara matang,
supaya sesal tidak terjadi.

Anak penjalu hinggap didahan,
mencari makan itu karena.
Fikir dahulu sebelum putuskan,
sesal kemudian tiada berguna.

Hendak lurus,luruslah angin,
tetap menabrak dinding batako.
Hendak putus,putuskan ingin,
tetaplah ingat dengan resiko.

Inderalaya, 3 Januari 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Sabtu, 22 Januari 2011

7p. KOMPILASI PANTUN-PANTUN PENUTUP MALAM

7p. KOMPILASI PANTUN-PANTUN PENUTUP MALAM

Pantun Penutup Malam 1.


Kaki melangkah,biar melangkah,
semoga esok tak lagi ngilu.
Hati yang luka,biarlah luka,
semoga esok bertemu rindu.

Kaki yang pedih,biarlah pedih,
ketika sembuh tak lagi ngilu.
Hati yang sedih,biarlah sedih.
berbilang tahun akan berlalu.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan dihadang buah mengkudu.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan dikenang yang tak merindu.

Pantun Penutup Malam 2

Walau redup cahaya bulan,
janganlah sedih si burung nuri.
Walau hidup banyak tangisan,
jangan selalu ratapi diri.

Bulan redup tanggal sebelas,
tertutup awan di malam dalu.
Jalani hidup secara ikhlas,
nasib di depan siapa yang tahu.

Hendak gugur,gugur kelapa,
ingatlah sabut serat berbulu.
Hendak tidur,tidurlah mata,
impikan esok bahagia selalu.

Pantun Penutup Malam 3

Selama rapat susunan awan,
Musim penghujan kan banyak air.
Selama jasad dikandung badan,
nasehat indah tetap mengalir.

Gugur-gugurlah wahai sang nangka,
jangan menimpa buah keluih.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
semoga esok tak jumpa sedih.

Puncak Himalaya jauh diawan,
tinggi gunung di kalimutu.
Hendak kerja,kerjalah kawan,
saya bermohon pamit dahulu.

Pantun Penutup Malam 4

Banjir bandang tepian runtuh,
hancurlah juga sawah dan ladang.
Hidup berjalan bangun dan jatuh,
pada-Mu jua hamba serahkan.

Rusak binasa dalam sekejap,
tak ada lagi batasnya lahan.
Walau manusia tiada menganggap,
menjadi amal disisi Tuhan.

Gugur-gugurlah si buah pala,
moga diminum sembuhah demam.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
moga terbangun didalam iman.

Pantun Penutup Malam 5
Kepahyang muda jatuh dihulu,
hanyut di sungai ditepi huma.
Kalaulah saya pergi dahulu,
lanjutkan syair dakwah agama.

Anak selayak matanya buta,
terbang segalah jatuh tak sadar.
Hendak banyak,banyaklah cita,
Tuhan jualah yang punya Qadar.

Lebat-lebatlah di petang hari,
hujan jan datang di saat senja.
Taubat-taubatlah wahai sang diri,
maut kan datang dimana saja.

Inderalaya,2011
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Jumat, 21 Januari 2011

6p. PANTUN-PANTUN PEMBELAJARAN SAINS-I.

       Oleh
       Hamdi Akhsan

      

PANTUN FISIKA MODERN 

Beli radio merk politron.
radio dibeli untuk didenger.
Untuk tahu prilaku elektron,
belajar persamaan Schroedinger.

lubuk dalam dirantau alai,
kesana pemancing berekreasi.
lambang garpu adalah swanilai,
karena harus ternormalisasi.

guru sedang mengajar organisasi,
untuk pengurus osis yang baru.
supaya gelombang ternormalisasi,
buat integral kuadratnya satu.

ke pasar tuan membeli peti.
untuk dipakai menyimpan beras.
kalau tuan sudah mengerti,
uraikan persamaan partikel bebas.

TOPIK : TUBUH MANUSIA.
tempe dimasak didalam wadah,
sebagai bekal berburu rusa.
tahukah ananda fungsi lidah?
sebagai alat pengecap rasa.

jauh sawah bertanam padi,
padi ditanam dikampung bali.
jalur utama pembuluh nadi,
pembuluh balik jalur kembali.

cahaya mentari datangnya pagi,
mentari siang panas menggelitik.
cara mekanik dikunyah gigi,
memindah di usus gerak pristaltik.

mang ujuk tinggal di kemuning,
dekat dengan taman ria..
di mulut putih keluar kuning,
itu karena reaksi kimia.

Tempat tinggal talang betutu,
bunyi berdenging pesawat lewat.
kalau ginjal sudah berbatu,
kencing bercampur darah pekat.

air kelapa membikin lemas,
menjadi medium malaria tumbuh.
airmata anda jadi pelumas,
melindungi dari gesekan tubuh .

hutan paling luas di kalimantan,
di hutan banyak laba-laba,
apa pula  fungsinya tangan,
tangan berguna untuk meraba.

dihutan bernyanyi burung budbud,
bernyanyi pilu terdengar sedih.
dikepala akang dikasih rambut,
biar otak tidak mendidih.

singa gurun wataknya ganas,
raja rimba dianggap enteng.
selain untuk pelindung panas,
rambut bikin si akang ganteng.


TOPIK 3 : TUBUH MANUSIA,
suara mercon bunyinya nyaring,
dipakai untuk mengambil madu.
supaya racun bisa disaring,
diberi kita sepasang empedu.

Bertapa malam di situ gintung,
berlomba terbang si kelelawar.
betapa pentingnya guna jantung.
memompa darah masuk keluar.

pencuri di arab dihukum dera,
mata ditutup cambuk menggelegar.
fungsi dari dua panca indera.
mata melihat telinga mendengar.

ke pasar pergi membeli bubur,
bubur ditamakan pada jam tujuh.
kalau mata sudah kabur,
mamang pake kacamata jauh.

jalan kaki ke pedataran.
masuk jalan harus berjejer.
jangan tuan merasa heran,
masuk genjer keluar genjer.

terong dimasak campur tahu,
dikasih potongan daging ati.
tolong ajari mereka yang tahu,
beda sakit lever dan sakit hati.

RANTAI MAKANAN, KOMUNITAS & SIMBIOSIS.
kalau berkemah memasang tenda,
tenda dipasang di halaman.
Kalau tikus sudah tiada,
alamat dapur ibu tak aman .

membuat tapai dengan ragi,
ragi ditumbuk ditebar rata.
mengapa elang tiada lagi,
ribuan tikus habis dibunuh.

seruling kereta ada didepan,
berbunyi nyaring sampai terkejut.
saling memakan dalam kehidupan,
rantai makanan itu disebut .

seiring malam mentari redup,
seram terdengar suara burung butbut
saling untungkan antar yang hidup,
simbiosis mutualisme itu disebut.

sifat lumut di hutan basah,
hidupnya seperti hewan pemalu
sifat hidup yang getah basah,
itulah contoh tanaman benalu.

layang-layang terbang di angkasa,
menembus hujan yang memancur.
cakar elang yang perkasa,
mencabik makanan sampai hancur.

kangen kelapa diambil naik,
jatuh setandan berkaparan.
kalau tiada kerbau yang baik,
burung jalak akan kelaparan.

CIRI MAKHLUK HIDUP TERTENTU
hiasan akhlak dak pernah lekang,
memandang manusia sama rata.
Hewan yang punya tulang belakang,
mamang panggil dia VERTEBRATA.

ke pasar membeli tikar selembar,
tikar dipakai tidur anak.
kalau hewan berkuping lebar,
pasti berkembang dengan beranak.

kalau tuan pergi ke hulu,
jangan lupa membawa tikar,
kalau beranak dari dahulu
disebut dengan hewan vivivar.

ciamis tanahnya rata,
berkelok jalan ke cisarua.
ciri utama vertebrata,
berkaki empat beranak jua.

burung belibis terbang tinggi,
menembus awan ke selatan,
beruang es digolongkan lagi,
sebagai hewan pemakan ikan.

ke pasar membeli minyak samin,
habis dipakai dimasak nyonya.
kalau ada yang ganti kelamin,
hewan belut contoh makhluknya.

kalau ujian jangan mengepek,
mengepek itu jelek hasilnya.
kalau pengen makan mpek-empek,
olahlah ikan pisces kerennya.

kalau ngantuk suka menguap,
terasa ngobrol jadi lama.
kalau tuan bisa menjawab,
tolong jelaskan gunanya tuma.

TOPIK : FISIKA MODERN (LANJUTAN)
Ujian kertas membuat jengkel,
sampai dirumah dibahas lagi.
Urusan dualitas gelombang partikel,
semua bagiannya relasi de broglie.

tertabrak mobil saat maraton,
berubat mahal walau gamang.
tabrakan elektron urusan compton,
tapi  pantun urusan mamang.

dunia pantun tak ada intrik,
rakyatnya senang tidak monoto.
dijelaskannya efek foto listrik,
rasanya dengan energi foton.

komik bagus pahlawan panthom,
cerita hebat jadi hiburan.
kalau anda mau tau inti atom,
pelajari rutherford punya hamburan.

membeli teve merek politron,
teve dipakai untuk menghibur.
mau tau energi elektron?
bertanya langsung pada Neils Bohr.

dikejar ngebut jery oleh Tom,
lari ngacir didalam rumah.
dimana fungsi kulit atom,
disebut bilangan kuantum utama.

Ke pasar membeli kain batik,
mendapat kain  merek tetoron.
bicara bilangan kuantum magnetik,.
muncul karena orbital elektron.

nyaring suara mulut si tuli,
ditempat jauh terdengar samar.
itulah bunyi prinsip pauli,
tidak ada dua elektron sekamar.

TOPIK 10 : FISIKA MODERN .
Kala Otonomi serba pintas,
Urusan banyak di kabupaten.
Kalau bertanya tentang relativitas,
Monggo langsung ke mbah einsten.

Dari rumah berdandan keren,
membawa anak yang keseleo.
Darimana membahas fisika moderen,
mulai dari transformasi gallileo.

celoteh anak ramai dikanal.
ada kursus untuk menggambar.
contoh kenisbian waktu terkenal,
adalah kasus paradox kembar.

membaca komik pahlawan panthom,
memiliki tenaga sekuat beton,
membahas tentang struktur atom,
mulailah dari donatnya dalton.

enak rasanya pindang ikan,
ikan diasam biar kesat.
ernest ruterford sudah buktikan,
inti berkumpul dititik pusat.

 bergaruk gatal karna alergi,
alergi dengan anak jangkrik.
bagaimana foton berenergi,
diterapkan pada efek fotolistrik.

TOPIK 9 : MAGNET
Mendownload data pergi ke warnet,
warnet asing untuk petani.
Secara ilmiah disebut magnet,
magnet di kampung besi berani.

kawan iblis adalah setan,
setan mengajak dengan kreatif.
kutubnya magnet utara selatan,
bukan kutub positif negatif.

manis bubur bernama dawat,
dimakan dengan gula likat.
medan magnet disekitar kawat,
dinamakan hukum biot-savart.

harum parfum abege genit,
melenggak lenggok badannya kurus.
hukum lorentz tentang magnit,
membahas tarikan kawat berarus.

ayam betina berputar genit,
dekati jago yang masih muda.
ada beberapa bentuk magnit,
jarum batang dan tapal kuda.

harapan dicapai dengan militansi,
kerja keras jadi promotor.
hambatan lilitan disebut induktansi,
kapasitansi hambatan dalam kapasitor

TOPIK: SUHU DAN KALOR,

adik menunggu di penantian,
kapan kanda pulang ke hilir.
anda bertanya tentang pengertian,
Kalor adalah panas yang mengalir.

berburu nasib di negeri hilir,
itulah alasan dak mau balek.
bagimana prinsip panas mengalir,
itulah landasan dari azas black.

saat sholat hamba bersujud,
sujud memohon sambil bertaubah.
saat benda berubah wujud,
suhunya tidak bisa berubah.

beli telor untuk dimakan,
telor dimakan dengan teratur.
besarnya kalor yg diperlukan,
tergantung massa, kalor jenis, dan temperatur.


timbang cuka ditukar behas,
behas dimasak sayur ditumis.
termo dinamika akan membahas,
topik fluida statis dan dinamis.

cemara ditanam dihutan jati,
tebang sebatang untuk digesek.
ciri utama fluida sejati,
terkena dinding tidak bergesek.

anak ulat hinggap dibahu,
terbang dibawa angin senja.
apakah alat pengukur suhu,
termometer pasti namanya.

dataran tinggi airnya tawar,
diambil dari batu menitis.
kalau panas tidak keluar,
dinamakan orang reaksi adiabatis.

lain jalan ke sukapindah,
satu jalur ke ke sungai musi.
lain lagi kalau zat berpindah,
selalu dipakai istilah konveksi.

berperahu ke ulu musi,
perahu sama warna seragam.
berikut sifat aliran konduksi,
panas mengalir melalui logam.

ke ladang pergi membawa motor,
motor di tinggal di tendikat.
kata orang barat isolator,
isolator artinya adalah penyekat.

LANJUTAN LISTRIK.
santai bersama duduk di emper,
emper dari bambu yang kuat.
satuan arus adalah amper,
satuan daya adalah watt.

kolom dan baris ciri matriks,
itu matematika yang essensial.
berapa besarnya daya listrik,
tergantung arus dan potensial.

pangeran pergi dikawal cantrik,
pergi diawal musim dingin.
gimana bentuk energi listrik,
seperti contoh kipas angin.

belajar keras dimalam sunyi,
diiringi ole suara jangkrik.
bel adalah energi bunyi,
dirubah dari energi listrik.

anak gadis berbaju abang,
sama dengan warna seluar.
arus yang masuk ke suatu cabang,
sama saja dengan arus keluar.

TOPIK 7 : LISTRIK
kerajaan penuh dengan intrik,
anak raja pindah ke hilir.
kenapa ada arus listrik,
akibat muatan yang mengalir.

berhuma padi diulu dusun,
ke ulu dusun setengah hari.
bagaimana rangkaian disusun,
rangkaian disusun paralel dan seri.

 ke sumur dengan ember berpegangan,
ember dicebur dgn terbalik.
kalau bertanya sumber tegangan,
ada searah & bolak-balik.

tukang becak memasang lotere,
lotere dipasang dapat motor.
sumber listrik searah adalah batere,
sumber listrik bolak-balik generator.


diilir dusun pedataran,
tempat orang berjual piring.
supaya jangan kebakaran,
jangan lupa memasang sekering.

TOPIK VI ; GETARAN DAN GELOMBANG.

genta dibeli hari selasa,
dipakai menghibur hati yang bimbang.
Getaran itu adalah pulsa,
bila beruntun jadi gelombang.

menjadi bimbang karena kesal,
kesal kepada pemuda binal.
menjalar lurus gelombang transversal,
melebar itu longitudinal.

rahwana pergi menculik sinta,
sinta dibawa ke negeri respati.
mengapa orang jatuh cinta,
karena adanya resonansi hati.

gadis membeli pernak-pernik,
untuk dipakai supaya cantik.
gelombang radio contoh mekanik,
cahaya gelombang elektro magnetik.

dimobil baru terasa keren.
gaya seperti selebritas.
dalam kajian fisika moderen,
gelombang punya sifat dualitas.

berlari dengan kuda serenggi,
ditembak pemburu berdentum-dentum.
bagi penggemar fisika tinggi,
gelombang dibahas mekanika kuantum .

sejuk terasa air bening,
untuk mencuci benda pusaka.
supaya jangan tambah pening,
sudahi dulu pantun fisika

Inderalaya, 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan