Jumat, 21 Januari 2011

5p. KOMPILASI PANTUN KANGEN, NASEHAT, DAN RELIGI DI BULAN APRIL 2010




        Oleh
       Hamdi Akhsan.


PANTUN KANGEN
Terbanglah terbang hai kumbang mayang,
arungi rimba tiada bertepi.
Siang terbayang malam terkenang,
rinduku padamu bertemu sepi..

sudah gaharu cendana pula,
sudah tahu bertanya pula.
Sudahlah tempua bersarang rendah,
sudah terasa masih dikata.

Sedihlah sedih si burung pungguk,
rindukan bulan sepanjang masa.
Andainya dulu engkau mengangguk,
tak perlu aku berputus asa.

Pulanglah pulang Anakku sayang,
peluklah bunda yang sudah renta.
Mengapa dulu tidak kau bilang,
kau biarkan cintaku menjadi patah.

tajamlah tajam duri melati,
menusuk halus menoreh luka.
rasa terhujam dalam dihati,
ingat padamu hadirkan duka.

Menjerit-jerit si anak onta,
dikejar oleh tukang pedati.
itulah beratnya derita cinta,
rindukan dia sampai ke mati.

Tersengat pilu rusa betina,
kekasih hilang ditembak penjahat.
Teringat padamu hatiku merana,
semoga kelak bersama di akherat.

PANTUN NASEHAT
Terasa perih karena disebat,
disebat kuat dengan cemeti.
Terima kasih para sahabat,
nasehat anda sungguh berarti.

Niat jahat perlu dihadang,
secara santun serta berisi.
Nasehat sahabat lama di Padang,
sampiran pantun kurang serasi.

Cerita durhaka si Malin Kundang,
terkenal sejak zaman bahari.
Carilah berita sebelum komentar,
agar salah tidak dicari-cari.

 PANTUN NASEHAT PAGI DAN LANJUTAN KANGEN

Anak rajawali bersayap indah,
cakarnya tajam merobek membelah.
Awali pagi dengan Bismillah,
'tuk jalani hidup karena Allah. 

Anak domba makan zaitun,
petani marah lampu disorot.
Berlomba nasehat dengan pantun,
itulah dakwah fastabiqul khoirot.

Daeng Matta tinggal di Palu,
hijrah bersama ke tanah langkat.
Dengan Bismillah ingat selalu,
hidup bahagia akan didapat.

Menangkap rejam menebar sauh,
sauh dilempar terkait batu.
Mata terpejam fikiran jauh,
menembus ruang melipat waktu.

Ranting patah daunnya lebat,
dahan mati daun terkulai.
Rindu dimata bertemu obat,
rindu dihati bagaikan badai.

sungguh asam buah mengkudu,
dipakai obat agar perkasa.
sama-sama menanggung rindu,
apalah gunanya kalau tersiksa.

PANTUN SIANG :
 Berdendam petir dimalam kelam,
kilat terpancar membelah mega.
Badan Bekerja siang dan malam,
'tuk cukupi nafkah keluarga.

Berdegum bunyi jatuh parasut,
parasut terbuat dari kasa.
Badan letih fikiran kusut,
umur bertambah tanpa terasa.

Kepodang menepi di pohon manggis,
ranting patah kepodang korban.
Kadang hati ingin menangis,
ratapi betapa beratnya beban.

Bulan meredup suramlah asa,
langkah derita telah ditempuh.
Beratnya hidup makin terasa,
padahal tulang mulai rapuh.

Sesal dahulu pendapatan,
itu nasehat orang dahulu.
Selama hidup dikandung badan,
menahan perih dan hati pilu.

Awan menepi hujanpun reda,
mentari redup datanglah senja.
Kujalani hidup sabarlah sudah,
biar kuterima adanya saja.

Menangis pilu burung merpati,
pasangan mati hatinya lara.
Menahan perih didalam hati,
betapa berat tiada terkira.

Inderalaya,2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar