Jumat, 04 Februari 2011

15p. Kompilasi Pantun-Pantun Religi (1-5 Februari 2011)

        Oleh
        Hamdi Akhsan

I 
Ayam berkokok menjelang fajar,
Itu pertanda hari telah pagi.
Pabila esok telah sampai qadar,
jadikan madah sebagai pengganti.

Burung elang bukan ababil,
tapi raja angkasa gagah.
Tua berpulang muda diambil,
takdir Ilahi tak bisa duga.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menimpa bunga melati.
Hendak tidur,tidurlah mata,
jangan terbawa perih dihati.

II
Sendi belikat temu belikat,
tulang patah sambunglah lagi.
Hari jumat bertemu jumat,
berkurang usia tujuh hari.

Sendi ngilu karena patah,
terasa perih walau dibalut.
Hari berlalu tanpa terasa,
rambut putih kulit keriput.

Tak lama ngilu kalau terkilir,
balsem yang baik mari borehkan.
Pertanda waktu hampir berakhir,
amal yang baik mari tingkatkan.

III
Jati yang teduh biarlah teduh,
kelak kan datang burung kesana.
Hati yang rapuh biarlah rapuh,
kelak kan datang masa bahagia.

Bata dihuma biar dihuma,
kalau dibawa cukup sedikit.
Jiwa merana jangan merana,
kalau dibiar badan kan sakit.

Gugur-gugurlah si pisang raja,
jangan menimpa si buah waluh.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
jangan derita selalu mengeluh.

IV
Buat kenikir dilalap mentah,
Rasanya sadah sedikit getir.
Rakyat Mesir sudah menderita,
Moga semua segera berakhir.

Yang berpati disayur bisa,
yang diparut bukannya ikan.
Yang mati itu rakyat biasa,
yang bunuh pendemo bayaran.

Sisa manggar silah dikirim.
ikatlah tali supaya erat.
Moga sadar pemimpin zalim,
akherat kelak disiksa hebat.

V
Angin melanda jatuh sendayang,
ambillah satu rautlah lidi.
Bangunlah segera anakku sayang,
ambillah wudhu hadap Ilahi.

Buah coklat diambil mengkal,
untuk diramu jemur seharu.
Jagalah sholat jangan tertinggal,
agar hidupmu kan diberkati.

Manggis diunduh bertambah subur,
dipagar bambu dihari rabu.
Sehabis subuh janganlah tidur,
agar tubuhmu sehat selalu.

VI

Hujan pagi runtuhkan jurang,
tertutup sudah ladang dan sawah.
Hari berganti umur berkurang,
pada-Mu jua bermohon hamba.

Hendak ke ladang hujan mengguyur,
kenalah badan bekalpun basah.
Hendak panjang,panjanglah umur,
kalau tak iman perbanyak dosa.

Angin deras pohonpun rubuh,
terhambur pula dahan sendayang.
Ingin menderas,deraslah subuh,
hati kan lapang di hari siang.

VII
Bakinya berat tumpahlah agar,
untunglah ada sisa irisan.
Rezeki diharap bala dihindar,
itulah doa sebagai insan.

Sarapan pagi piringnya dua,
belah sedikit jangan dibuang.
Harapan tinggi beriring doa,
pabila nasib tidak kan hilang.

Ikat melati dalam jambangan,
indah dipandang harum baunya.
Selamat hati selamat badan,
itu harapan hidup didunia.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar